Di dalam mata rantai proses produksi, pengemasan menjadi salah satu bagian yang sangat penting. Produk UMKM akan mempunyai nilai lebih jika dikemas dengan kemasan yang sesuai dan menarik. Pelaku UMKM juga harus lebih cermat dalam memilih kemasan, tahapan dalam proses pengemasan sampai dengan berbagai informasi yang harus tersaji pada kemasan. Hal ini dilakukan agar produk yang akan dipasarkan lebih mudah difahami dan diterima oleh calon pembeli.
UMKM
Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM (DPkM UGM) mengikuti Faculty Fair di Grha Sabha Pramana UGM (GSP UGM) pada 18-19 Maret 2023. Pameran ini dibuka oleh Rektor Universitas Gadjah Mada dan dihadiri oleh jajaran pimpinan di lingkungan UGM. Faculty Fair dipersembahkan UGM kepada masyarakat untuk menyampaikan perkembangan dan keunggulan program studi yang dimiliki khususnya yang ingin melanjutkan pendidikannya di UGM. Acara Faculty Fair juga menjadi sarana bagi institusi kelembagaan di UGM dan mitra-mitra UGM untuk memperkuat dalam membangun jejaring kemitraan. Dalam acara ini juga diadakan talkshow yang menunjukkan keunggulan berbagai Fakultas, serta talkshow tentang SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN untuk Tahun 2023.
Wakil rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si saat memberikan arahan bahwa kolaborasi adalah kunci penting pemasaran UMKM masyarakat
Permasalahan pemasaran menjadi bagian yang selalu dirasakan oleh para pelaku UMKM. Selama ini, UMKM selalu dapat bertahan dalam situasi apapun, terutama saat krisis dan pandemi COVID-19. Namun demikian, UMKM juga tidak akan mampu berkembang dengan baik dan pesat tanpa dukungan dari berbagai pihak. Kuncinya adalah kekuatan sinergi dan kolaborasi antar stakeholders yang akan memperkuat dan sekaligus mampu mendorong perkembangan UMKM secara pesat.
Pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19 tidak terlepas dari peran penting UMKM sebagai pilar penyangga ekonomi. Hal ini dapat ditunjukkan dari jumlah UMKM yang mencapai angka 65,47 juta pelaku pada tahun 2019 atau mencapai 99,99% dari total usaha yang ada di Indonesia. UMKM dapat memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto 61,97%, menyerap tenaga kerja 97% dan mampu menghimpun hingga 60,4% dari total investasia.
Dalam rangka pelaksanaan Dies Natalis Universitas Gadjah Mada ke-73, serta dalam menjalankan mandat Tri Dharma Pendidikan Tinggi, khususnya Dharma Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Gadjah Mada turut serta menciptakan kemajuan dan kemandirian usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui kegiatan Temu Bisnis Nasional UMKM V dengan tema “Penguatan UMKM dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Pandemi Covid-19 melalui Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Adaptif, Berdaya Saing dan Berkelanjutan”. Kegiatan ini akan diselenggarakan pada tanggal 26 – 27 Oktober 2022, bertempat di UC Hotel Universitas Gadjah Mada.
Selain Rektor UGM, Temu Bisnis UMKM IV juga menghadirkan Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki untuk memberikan pengarahan kunci. Selain Teten, beberapa ahli juga turut hadir untuk memberikan pemaparan seperti Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari; Atase Pertanian KBRI untuk USA, Hari Edi Soekirno, S.E., M.A.; Atase Perdagangan KBRI untuk Uni Eropa, Merry Astrid Indriasari, S.T.P., M.B.A.; Kepala Sekolah Ekspor Jakarta, Dr. Handito Joewono., Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., dan masih banyak lagi.
Peluang ekspor untuk produk UMKM di pasar dunia terbuka secara luas. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperbanyak volume dan jangkauan pasar ekspor produk UMKM. Kolaborasi pentahelikx (universitas, pemerintah, perbankkan, industri, dan UMKM) untuk penguatan SDM dan peningkatan mutu produk menjadi kekuatan tawar produk UMKM di pasar dunia. Terkait dengan hal ini, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada akan menyelenggarakan Temu Bisnis Nasional UMKM IV.
Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan baru dalam praktik transformasi dan transferase bisnis UMKM. Penetrasi internet terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia juga berdampak kepada tujuan kegiatan usaha dari konvensional menuju digital market yang mempunyai jangkauan lebih luas bahkan tanpa batas. Terjadilah ekosistem digital UMKM yang menjadi potensi baru untuk mendorong produk UMKM memasuki pasar ekspor.
Dalam konteks mendorong pemulihan ekonomi masyarakat, DPKM UGM akan menyelenggarakan agenda tahunan Temu Bisnis Nasional UMKM ke-3 yang akan diselenggarakan berbeda dengan tahun sebelumnya.
Penyelenggaraan dilaksanakan secara daring dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dalam mendorong penguatan UMKM. Diharapkan Temu Bisnis Nasional UMKM ke-3 tahun ini mampu mendorong bangkitnya kembali para pelaku UMKM di Era Tatanan Kehidupan Baru.