Monev Internal Program Pengabdian Mono Multi Tahun 2019 , di Ruang Sidang 2 DPKM, 10 Sept 2019. Reviewer Dr. drh. Irkham Widiyono dan
Berita Utama DPkM
Workshop Sinergi Program Kemitraan Dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat diselenggarakan di Hotel Tara Yogyakarta 29-30 Agustus 2019.
Tema yang dihadirkan , ” Sinergi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan bersama Antar Perguruan Tinggi ,Pemerintah dan CSR” Oleh Kementerian BUMN, “Teknik Mitigasi Menuju Masyarakat Tanggap Bencana Alam” oleh Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Pemerintah Provinsi Jawa Timur, “Pengabdian Masyarakat Untuk Membangun Ketahanan nasional Di Daerah”, ” Pemberdayaan Masyarakat Wilayah Pesisir” Oleh Bupati Penajam Paser Utara, “Pemberdayaan Masyarakat Dengan Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Lokal” oleh Kepala Bappeda Kab. Gunung Kidul, ” Sinergi perguruan Tinggi dan Swasta dalam Pemberdayaan Masyarakat ” Oleh PT.Astra, “Implementasi SDGs dalam Pemberdayaan dan Pengabdian Kepada Masyarakat” Oleh Kepala BAPPENAS.
Kepada Yth. Bapak/Ibu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Sehubungan dengan pelaksanaan KKN Periode 2 Tahun 2019, perlu kami sampaikan bahwa Bapak/Ibu DPL dapat melakukan penilaian hasil kegiatan KKN mulai tanggal 31 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 9 September 2019 pukul 23.55 WIB. Penilaian secara online hanya dapat diberikan kepada mahasiswa yang telah mengupload laporan kegiatan sampai dengan 31 Agustus 2019.
Apa itu InaRISK? Kenapa kita perlu InaRISK?
InaRISK adalah portal kajian risiko bencana yang menampilkan informasi ancaman bencana, kerentanan yang mencakup populasi, kerugian fisik, ekonomi, dan lingkungan, kapasitas, serta risiko bencana. Dengan InaRISK, kita dapat mengetahui risiko bencana di wilayah kita dan mengetahui langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi risiko bencana.
Download aplikasi “InaRISK Personal” sebagai upaya mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana melalui playstore atau appstore.
http://inarisk.bnpb.go.id/
.
.
.
#kknppmugm #kkn #ugm #bnbp #inarisk #inariskpersonal #inariskapps
Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi ESD (Education for Sustainable Development), Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada selaku koordinator RCE Yogyakarta mendapat kesempatan untuk menghadiri 1st ICTeEfS Managerial Meeting & Training Workshop yang bertemakan ICT-Enabled In-Service Training of Teacher to Address Education for Sustainability, di Johor, Malaysia. Pertemuan yang dilaksanakan mulai tanggal 4 hingga 7 Juli tersebut merupakan pertemuan lanjutan dari ICTeEfS-Erasmus+ Capacity Building for Higher Education Consortium Meeting yang dilaksanakan 4 bulan sebelumnya sebagai bentuk koordinasi awal di Nikosia, Cyprus. Selain Frederick University yang menjadi koordinator program, pertemuan ini juga dihadiri oleh 8 universitas lain yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Yunani, dan Vietnam.
Proudly present this one to you all. According to the 10th RCE Global Meeting’s decision, the support on Youth was increasing. But numbers only are not enough, the quality needs more consideration. Seeing this concern, RCE Asia Pacific-Youth was formed. We have worked and made impact to 17,500 youth directly and 34,000 indirectly through our network. Thank you is not enough, we need move more.
As a form of commitment to supporting the achievement of SDGs (Sustainable Development Goals) through the implementation of ESD (Education for Sustainable Development), the Directorate of Community Service at the University of Gadjah Mada as the coordinator of RCE Yogyakarta has the opportunity to attend the 1st ICTeEfS Managerial Meeting & Training Workshop with the theme ICT-Enabled In Enabled in -Service Training of Teachers to Address Education for Sustainability, in Johor, Malaysia. The meeting, which took place from 4 to 7 July, was a follow-up meeting of the ICTeEfS-Erasmus + Capacity Building for Higher Education Consortium Meeting held 4 months earlier as a form of initial coordination in Nicosia, Cyprus. In addition to Frederick University, the program coordinator, this meeting was also attended by 8 other universities from Indonesia, Malaysia, Greece, and Vietnam.