Yogyakarta, 16 Oktober 2025 – Dalam momentum peringatan Hari Pangan Sedunia 2025, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (DPKM UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui kegiatan UMKM Class Series #31 bertema “Strategi Meningkatkan Nilai Ekonomi Singkong melalui Inovasi Budidaya, Pengolahan, dan Hilirisasi Industri.”
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Sidang 1 DPKM UGM ini diikuti oleh puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan dari berbagai daerah di Indonesia.
SDGs 2 : Tanpa Kelaparan
Pasar Kampung Madu. Foto: Mahasiswa KKN-PPM UGM Unit 2024-YO174 Nglipar, Kab. Gunung Kidul
Dusun Kedungpoh Lor yang terletak di Nglipar, Gunungkidul, DI Yogyakarta, telah dikenal sebagai penghasil madu alami dan pusat kegiatan berbasis masyarakat yang patut diapresiasi. Kampung Binaan PLN, hasil kolaborasi antara PLN, UGM, dan masyarakat Kedungpoh ini memiliki berbagai kelompok swadaya masyarakat yang aktif bergerak, seperti Kelompok Wanita Tani, Kelompok Petani Madu, dan Kelompok Bank Sampah. Kegiatan utama meliputi budidaya lebah madu Apis cerana , pengelolaan Pasar Kampung Madu, pengoperasian greenhouse , pengelolaan sampah organik dan anorganik, serta pelestarian Hutan Rakyat Pandanwangi yang menjadi aset penting dalam mendukung keberlanjutan desa.

Desa Kepuh merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka. Desa ini menjadi desa dengan potensi pertanian yang menjanjikan. Tidak hanya iklim yang mendukung, Desa Kepuh memiliki lahan pertanian yang subur dengan hasil panen yang melimpah setiap tahunnya. Pertanian ini tentunya menjadi komoditas unggulan yang berperan sebagai kunci dalam peningkatan ekonomi lokal.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Jumat (10/1/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu momen penting dalam mendukung pengembangan daerah dan membangun sinergi antara pemerintah daerah, dunia akademik, dan masyarakat.
Lanskap sawah Padukuhan Besole, Kec. Samigaluh, Kab. Kulon Progo. Foto: Mahasiswa KKN-PPM UGM YO-031
Dukuh Besole, sebuah padukuhan di Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo, sekilas tampak seperti desa pertanian pada umumnya. Sawah menghampar, petani berangkat pagi, dan traktor kadang terdengar di kejauhan. Namun, di balik itu semua, terdapat cerita lain yang jauh dari gemilang. Cerita tentang petani yang tak lagi yakin pada lahannya, generasi muda yang tak tertarik menggarap tanah, hingga penyakit tanaman yang memupus harapan panen.

Semangat inovasi dan kolaborasi mewarnai pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) Tahun 2025. Salah satu capaian yang patut dibanggakan adalah revitalisasi desain produk bagi UMKM lokal, khususnya “FishGoo”, produsen kerupuk ikan amplang yang telah lama berkiprah di pasaran.

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berkomitmen mendorong pariwisata lokal demi menopang perekonomian daerah bahkan nasional. Komitmen tersebut diwujudkan melalui pengembangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM Ka’anek Enggano berkolaborasi dengan tim KKN Universitas Bengkulu memperkenalkan inovasi terkait pemanfaatan limbah menjadi produk bermanfaat untuk pertanian, seperti eco-enzyme dan pupuk organik cair (POC) dengan mengunakan bahan dari hama keong ataupun bekicot. Hal ini dilakukan guna meningkatkan produktivitas pertanian dengan mengurangi ketergantungan pupuk kimia yang tergolong mahal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan di Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu.

Peran KKN dalam kolaborasi nyata untuk pembangunan kota tarakan, tak hanya sekedar tugas menyelesaikan perkuliahan. Dalam kurun waktu 50 hari, kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Mahasiswa UGM tahun 2025 dilaksanakan di beberapa daerah di kota tarakan seperti di daerah Kampung Empat dan Mamburungan Timur. Kegiatan KKN ini tak hanya menjadi tugas syarat menyelesaikan perkuliahan saja, namun juga dijadikan wadah untuk berkolaborasi antara mahasiswa dan juga warga sekitar. Kolaborasi ini dilakukan dengan dukungan yang baik dari warga, karangtaruna, pemerintah desa dan anggota PKK.
Musim kemarau sering kali identik dengan tantangan krisis air di berbagai daerah. Namun, di tengah lanskap berkabut Desa Gantang, Dusun Popohan, sebuah solusi inovatif kini telah terpasang, menawarkan harapan baru. Melalui program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN), para mahasiswa berhasil memperkenalkan teknologi fog harvesting atau panen kabut, sebuah metode cerdas untuk mendapatkan air bersih langsung dari udara.


