Mahasiswa KKN-PPM UGM Sub Unit Kalirejo menginisiasi penyusunan masterplan pembangunan greenhouse sebagai langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal. Kegiatan ini dilaksanakan pada 10-18 Mei 2025 dan bertujuan untuk merancang sistem pertanian modern yang adaptif terhadap perubahan iklim dan kondisi lingkungan setempat.
Penyusunan masterplan ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa KKN-PPM UGM dan perangkat Kalurahan Kalirejo. Ide ini digagas sebagai bagian dari implementasi anggaran Dana Keistimewaan dan sebagai upaya nyata dalam memperkuat ketahanan pangan serta kemandirian ekonomi masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian yang bernilai tinggi. Kegiatan mencakup analisis aspek teknis, pasar, manajemen, lingkungan, dan finansial sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Selain itu, dilakukan penyusunan masterplan kawasan greenhouse, meliputi layout lahan, zonasi area produksi dan pendukung, serta desain bangunan greenhouse yang sesuai dengan kondisi lingkungan di daerah Kalirejo. Pemilihan komoditas melon dalam masterplan ini didasarkan pada pertimbangan nilai ekonomis yang tinggi, meskipun proses budidayanya memerlukan ketekunan dan pengetahuan khusus. Masterplan ini dirancang dengan mempertimbangkan kondisi lahan, iklim, dan lingkungan setempat, sehingga diharapkan dapat direalisasikan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kalirejo. Menurut Nadya Nur Fauzia, mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan masterplan Greenhouse ini, penyusunan masterplan greenhouse ini merupakan bentuk kontribusi dan pengabdian untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan di tingkat kalurahan. Ia berharap program ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan sektor pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. |
SDGs 12 : Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada Sub Unit Hargorejo mengadakan pelatihan pembuatan Composter Organic Trash dan pupuk cair di Padukuhan Penggung, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo pada Senin (12/5). Kegiatan ini diikuti oleh 17 peserta yang mewakili 16 padukuhan di wilayah tersebut. Composter Organic Trash merupakan alat sederhana yang dirancang untuk mengubah sampah organik, seperti sisa makanan, menjadi pupuk cair yang ramah lingkungan. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan penjelasan mengenai cara kerja komposter, manfaat pupuk cair, serta langkah-langkah pembuatannya. Selain teori, peserta juga diajak untuk mempraktekkan langsung pembuatan pupuk cair dari sampah dapur yang berasal dari rumah masing-masing warga. Ide ini berangkat dari sampah dapur yang kerap kali dimusnahkan dengan cara dibakar, padahal kebiasaan tersebut dapat memberikan banyak sekali dampak negatif tak hanya ke kesehatan namun juga ke lingkungan sekitar.
Rizki Andriansyah, inisiator dari program ini, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa pengelolaan sampah yang tepat tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga membawa manfaat ekonomi dan kesehatan. Ia menambahkan bahwa Composter Organic Trash ini sangat praktis dan mudah digunakan, dapat membantu mengurangi limbah rumah tangga dan menghasilkan pupuk cair yang bermanfaat bagi tanaman. Terlebih, desa Hargorejo masih memiliki banyak sekali potensi pertanian sehingga pembuatan pupuk cair ini bisa menjadi salah satu alternatif dari pupuk berbahan kimia. Ketua Kelompok Tani (Gapoktan) Hargorejo, Bapak Sujadi, menyambut baik program ini dan berharap dapat diterapkan di seluruh kelompok tani di setiap padukuhan. Beliau berharap Gapoktan Hargorejo dapat mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia yang harganya cukup mahal dan beralih ke pupuk organik cair yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis karena dapat dibuat sendiri dengan Composter Organic Trash yang telah diciptakan bersamaan dengan Mahasiswa KKN-PPM UGM. |
Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional 2025 yang diperingati pada tanggal 21 Februari, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan acara Deklarasi Kolaborasi Sivitas Akademika UGM untuk mewujudkan Kampus Peduli Sampah, yang berlangsung di Pusat Inovasi dan Agroteknologi UGM (PIAT UGM) pada hari Kamis (20/02) kemarin. Acara ini dihadiri oleh beberapa perwakilan sivitas akademika UGM, termasuk Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K)., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sudjito, S.Sos., M.Si., Ketua Satgas Pengelolaan Sampah UGM, Ir. Wiratni, Ph.D., IPM, Direktur Kemahasiswaan, Direktur Kajian dan Inovasi Akademik UGM, Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM, dan seluruh Kepala Kantor Administras Fakultas dan Sekolah di UGM.
Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (DPkM UGM) melalui Regional Center of Expertise (RCE) Yogyakarta kembali menggelar sebuah acara sebagai kontribusi mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Workshop dan Expo RCE Yogyakarta 2024 telah sukses digelar pada Rabu, 11 Desember 2024, di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas, Universitas Gadjah Mada. Tahun ini, kegiatan berfokus pada dua isu penting: solusi permasalahan sampah dan pendidikan inklusif berkualitas.
Yogyakarta, Indonesia – The Regional Centre of Expertise (RCE) Yogyakarta has garnered significant recognition for its outstanding contributions to sustainable development, receiving three awards at the RCE Awards 2024. The awards, which highlight the transformative efforts of RCEs worldwide in advancing sustainability and achieving the United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), were conferred on December 1, 2024, by Jonghwi Park, the Head of the Innovation and Education Programme at the United Nations University – Institute for Advanced Study of Sustainability. These awards underscore the critical role of RCE Yogyakarta and its strategic partnership with Universitas Gadjah Mada in addressing local and global sustainability challenges.
Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (DPkM UGM) menyelenggarakan Exhibition dan Mini Talkshow Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), dalam rangkaian Konferensi Internasional dan Pameran Pengabdian kepada Masyarakat di Gedung Inovasi dan Kreativitas (GIK), Bulaksumur, UGM (10-12/12).
Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (DPkM UGM) menyelenggarakan pembekalan khusus bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata- Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Periode 3 dan 4 Tahun 2024, dalam rangka meningkatkan kualitas program pengabdian masyarakat khususnya dalam mendukung pembangunan ketahanan pangan dan sosialisasi jaminan sosial ketanagekerjaan bagi mahasiswa KKN-PPM. Acara diadakan melalui jaringan zoom meeting pada tanggal 9 November 2024. Acara ini juga bertujuan tentunya untuk lebih meningkatkan wawasan dan menyinergikan program dengan berbagai mitra yang berkolaborasi dengan UGM.
Bakti kampus merupakan salah satu rangkaian kegiatan pra-pelaksanaan KKN-PPM, diselenggarakan dengan tujuan untuk mempersiapkan para mahasiswa agar dapat berkontribusi secara langsung kepada kampus. Sebanyak 1150 mahasiswa UGM akan mengikuti pelaksanaan KKN-PPM Periode 4 Tahun 2024, dan pelaksanaan bakti kampus dibagi menjadi dua tahap. Tahap satu dilaksanakan pada tanggal 26/10 (500 mahasiswa), sedangkan tahap dua pada tanggal 27/10 (550 mahasiswa). Mahasiswa yang mengikuti bakti kampus berasal dari 18 Fakultas dan Sekolah Vokasi di UGM. Kegiatan bakti kampus ini juga menjadi bagian untuk mewujudkan proses pendidikan berkualitas yang merupakan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Tim KKN-PPM UGM unit Kerambitan, Tabanan mengadakan sosialisasi di SDN 1 Kerambitan selama empat hari dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (18-22/7). Kegiatan ini melibatkan delapan mahasiswa, yakni Zahra Aisya Rosa Febrianingtyas, Callista Nadya Noel Pasaribu, Venmathii A/P Munisamy, Ni Nyoman S Tri Wulandari, Salsabila Fidya Safitri, Daniswara Satria Yoga Prabaswara, Simta Agatha Conradine Girsang, dan Khusniya Niken Safitri. Sosialisasi ini menyasar siswa kelas 1 hingga kelas 6 dengan berbagai materi yang menekankan kesehatan, sains, teknologi, dan keterampilan praktis.
Permasalahan sampah menjadi persoalan yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Meski memiliki potensi alam yang melimpah, desa ini masih mengalami hambatan dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Tidak sedikit warga yang masih membuang sampah di sungai maupun membakarnya.