Pada tanggal 11 April 2025, Universitas Gadjah Mada (UGM) menerjunkan mahasiswanya untuk melaksanakan KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) periode 1 hingga 30 Mei 2025. Salah satu lokasi yang menjadi sasaran adalah Kalurahan Kalirejo yang terletak di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo.

Kedatangan mahasiswa KKN-PPM UGM untuk pengabdian masyarakat di Desa Batu Putih, Kolono Timur, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menyadarkan masyarakat setempat perihal potensi dari limbah karang yang selama ini tidak dimanfaatkan.
Festival ini bertujuan untuk mengajak generasi muda dan masyarakat mengenali serta melestarikan budaya lokal, khususnya Silat Kaserangan (seni bela diri) khas Kabupaten Serang yang digagas oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, serta Tari Ringkang Jawari.
Dewasa ini, bekerja pada sektor informal menjadi tumpuan bagi masyarakat dengan latar belakang pendidikan yang terbatas, dan kemampuan atau skill yang tidak mumpuni. Nelayan merupakan kelompok pekerja informal pedesaan yang seringkali terabaikan. Bahkan seringkali nelayan diasosiasikan dengan kemiskinan dan marginalitas (Kingseng, 2014).
Pulau Enggano, sebuah pulau tersembunyi di perairan Samudera Hindia, merupakan mikrokosmos kompleksitas ekonomi Indonesia. Terletak di wilayah Provinsi Bengkulu, pulau ini menyimpan potensi ekonomi yang belum sepenuhnya tereksplor, dengan jengkol (Archidendron pauciflorum) sebagai komoditas strategis yang menggambarkan dinamika ekonomi lokal.
Pekerjaan informal masih menjadi pilihan utama bagi banyak masyarakat di Indonesia, terutama di daerah pedesaan yang memiliki keterbatasan akses terhadap pekerjaan formal (Sugiharti et al., 2022). Sektor pertanian, sebagai salah satu penyedia lapangan kerja terbesar, sering kali bergantung pada tenaga kerja informal yang menghadapi kondisi kerja yang tidak menentu, upah rendah, serta minimnya perlindungan tenaga kerja.
Masih dengan tema terkait dengan budaya lokal, Albert Brillian, anggota TIM KKN-PPM UGM periode 4 Patualan sepaku yang berada di kelurahan Maridan, memiliki satu program kerja dari program kerja lainnya, yaitu gerak dan suara tradisi.