Mahasiswa KKN-PPM UGM sub-unit Bukit Layang, Kecamatan Bakam, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan Pelatihan Pembuatan Pengharum Aromaterapi dan Pembuatan Wedang Uwuh dari Rempah Asli Indonesia. Pelatihan berlangsung di Posyandu Bukit Layang, Jum’at (25/7) diikuti warga yang sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga.
Stunting masih menjadi salah satu persoalan serius di berbagai daerah, termasuk di Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan. Melihat kondisi tersebut, tim KKN-PPM UGM Unit Karsa Saka menginisiasi Festival Kesehatan bertajuk Gerakan Anti Stunting Pagerlor (GASPOL) sebagai upaya edukasi sekaligus aksi nyata pencegahan stunting. Kegiatan ini dipusatkan di Lapangan Selur, Desa Pagerlor, pada Minggu (3/8) silam. Festival ini diharapkan dapat menjadi ruang pertemuan antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong perbaikan kualitas kesehatan desa.
Tim KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode II Tahun 2025 berkolaborasi dengan mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam aksi bersih pantai di Desa Pagerkidul, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (7/8) silam ini, menjadi wujud kepedulian mahasiswa terhadap kelestarian lingkungan sekaligus langkah awal membangun kerja sama dalam pemberdayaan masyarakat desa. Kolaborasi ini juga memperlihatkan semangat gotong royong lintas kampus untuk menciptakan perubahan positif di daerah. Aksi tersebut diharapkan menjadi contoh nyata keterlibatan mahasiswa dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Tim KKN Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, menyelenggarakan program bimbingan pra nikah yang berfokus pada pencegahan stunting. Program ini diwujudkan melalui perancangan modul bimbingan bagi calon pengantin sekaligus pelatihan bagi fasilitator KUA. Program ini dilaksanakan dengan merancang materi bimbingan Pra Nikah bagi calon pengantin dan melatih fasilitator KUA di Kecamatan Saptosari.
Universitas Gadjah Mada dan Universitas Halu Oleo (UHO) berkolaborasi dalam melaksanakan KKN bersama dengan melaksanakan pengabdian di Desa Moolo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. KKN Kolaborasi antara UGM dan UHO tidak hanya meningkatkan pendidikan dasar dan layanan kesehatan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inisiatif pemberdayaan masyarakat. Komitmen kedua universitas untuk bekerja sama di Muna adalah bukti potensi upaya kolaboratif dalam mendorong perubahan positif di Indonesia. Bahkan kedua universitas juga membantu penanggulangan bencana banjir yang melanda desa tersebut.
Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) baru saja merampungkan pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 2 Tahun 2025, yang diselenggarakan selama 50 hari, terhitung sejak 20 Juni hingga 8 Agustus silam. Tercatat sebanyak 8.038 mahasiswa yang tergabung dalam 287 unit berhasil menuntaskan misi pengabdian di seluruh penjuru Nusantara, yakni mencakup 35 provinsi, 122 kabupaten/kota, dan 236 kecamatan. Salah satu unit yang berhasil merampungkan misi pengabdiannya adalah Tim KKN PPM UGM yang berlokasi di Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Kebersihan bukan hanya soal keindahan, melainkan juga kesehatan dan masa depan. Di tengah keasrian alam Desa Sukaluyu yang dikelilingi hamparan kebun teh dan pemandangan hijau, tersimpan persoalan serius yang tak bisa lagi diabaikan: tumpukan sampah yang dibuang sembarangan, mulai dari tepi jalan, saluran air, hingga sela-sela kebun teh. Tentu hal ini disebabkan oleh belum adanya pengelolaan sampah yang memadai, baik pengelolaan sampah bersama maupun mandiri. Tanpa kesadaran bersama, kebiasaan membuang sampah sembarangan ini mengancam kualitas lingkungan, kesehatan warga, serta kelestarian potensi alam desa yang seharusnya menjadi kebanggaan.
Mahasisiwa KKN-PPM UGM Jelajah Kei Kecil mengadakan kegiatan edukasi penggunaan obat dengan metode DAGUSIBU : Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar di Ohoi Isso, Wain Baru, dan Disuk. Kegiatan ini dilaksanakan dengan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, utamanya para kader kesehatan dan ibu-ibu. Edukasi ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya penggunaan obat yang rasional melalui metode yang singkat dan mudah diingat. “Dalam pemberian edukasi ini, kami menegaskan pentingnya mendapatkan obat dari sumber terpercaya dan menggunakan obat sesuai dengan aturan. Harapannya, kesadaran masyarakat dapat meningkat dalam mengelola obat secara tepat,” ujar Razthalita Yajna, salah satu mahasiswa pelaksana program