
Yogyakarta, 3 Oktober 2025 — Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (DPkM UGM) yang merupakan koordinator RCE Yogyakarta kembali menyelenggarakan kegiatan RCE Yogyakarta Goes to School dengan tema “Wujudkan Prestasi Akademik dan Non-Akademik Melalui Kolaborasi untuk Mencapai Target SDGs” di SMA Negeri 6 Yogyakarta, Jumat (3/10). Acara yang berlangsung di Ruang AVA tersebut dihadiri oleh puluhan siswa yang antusias mengikuti sesi inspiratif bersama para pemateri.
Acara dibuka oleh MC sekaligus fasilitator, Farah Raihanah, yang mengajak peserta untuk mengenal tujuan kegiatan serta pentingnya peran generasi muda dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Program ini dirancang untuk mendidik dan menginspirasi siswa agar mengambil tindakan yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan berkualitas (SDGs 4) dan kemitraan untuk mencapai tujuan (SDGs 17).
![]() |
Pada sesi pertama, Atrida Hadianti, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Koordinator RCE Youth Yogyakarta dan dosen DTAP UGM, menjelaskan bahwa berbagai kegiatan siswa di sekolah sesungguhnya dapat berkontribusi terhadap SDGs. Ia mencontohkan bahwa upaya menjaga lingkungan sekolah, berinovasi dalam kegiatan sosial, hingga meningkatkan semangat belajar merupakan bentuk nyata keterlibatan dalam pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, pembangunan yang baik harus memperhatikan kesejahteraan manusia sekaligus kelestarian lingkungan. “Generasi muda seperti kalian, dengan kreativitas dan ide-ide baru, bisa berperan besar dalam menciptakan kesejahteraan bersama,” ungkapnya. Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya peran anak muda dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan dan keberlanjutan, sejalan dengan SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan SDGs 15 (Ekosistem Daratan).
Melanjutkan semangat kolaboratif tersebut, Farah Raihanah yang kebetulan adalah Koordinator Go English Social Community sekaligus penulis Kedaulatan Rakyat mengajak siswa untuk memahami pentingnya kerja tim dalam mencapai tujuan bersama. Ia menekankan bahwa perubahan tidak mungkin dilakukan seorang diri, melainkan harus melalui kolaborasi yang solid dan berlandaskan visi yang sama. Farah juga mendorong siswa untuk membuat target kecil yang dapat dijalankan secara konsisten agar perubahan besar dapat terwujud. Pesannya sejalan dengan semangat SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) yang menitikberatkan pada pengembangan kapasitas manusia melalui kerja sama dan inovasi berkelanjutan.
![]() |
Sesi berikutnya dilanjutkan oleh M. Farrel Adinata, mahasiswa Manajemen FEB UGM sekaligus Juara 3 EDP Business Competition 2024. Ia membagikan kisah perjuangannya dalam mengikuti berbagai kompetisi bisnis. Farrel menuturkan bahwa prestasi tidak hanya soal kemenangan, melainkan tentang proses belajar dan keberanian untuk mencoba. Ia berbagi langkah-langkah praktis dalam mengembangkan ide bisnis melalui analisis SWOT, business model canvas, hingga perencanaan keuangan sederhana. Baginya, pengalaman berkompetisi membuka peluang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan jejaring. “Jangan tunggu siap baru mulai, tapi mulai dulu lalu siapkan diri di sepanjang prosesnya,” ujarnya. Semangat ini merefleksikan nilai-nilai SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDGs 9 (Inovasi dan Infrastruktur) yang mendorong pembelajaran sepanjang hayat dan kreativitas generasi muda.
![]() |
Suasana semakin hidup saat sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung. Para siswa aktif mengajukan pertanyaan seputar jalur masuk perguruan tinggi, beasiswa luar negeri, hingga tips mengembangkan diri di bidang akademik maupun non-akademik. Salah satu siswa, Azizi Wibowo (kelas 10 E7), berbagi pandangannya tentang pentingnya menjaga lingkungan dari alih fungsi lahan hijau—isu yang relevan dengan SDGs 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan). Ia menilai kegiatan ini membuka wawasan dan menumbuhkan kesadaran baru di kalangan siswa tentang peran mereka dalam mencapai SDGs. “Materi hari ini bermanfaat dan menarik, membuat kami lebih semangat menentukan langkah untuk masa depan,” ujarnya.
Kegiatan yang ditutup dengan sesi foto bersama ini menjadi refleksi nyata kolaborasi antara UGM, komunitas, dan sekolah dalam mendorong keterlibatan generasi muda sebagai agen perubahan. Melalui program ini, DPkM UGM dan RCE Yogyakarta berharap dapat menanamkan nilai keberlanjutan, kepemimpinan, dan kepedulian sosial di kalangan pelajar sehingga mereka mampu tumbuh sebagai generasi yang berprestasi dan berkontribusi bagi dunia yang lebih baik.