Bidang Infrastruktur Tim KKN-PPM UGM Unit PBD005 “Raja Ampat Berkisah” telah meluncurkan inisiatif edukasi sampah dengan menyediakan tempat sampah daur ulang yang terbuat dari barang bekas dan mengedukasi siswa/i di TK Negeri 2 Jefman tentang berbagai jenis sampah.
Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama yang berfokus pada pendidikan, dan perubahan iklim. Pembuatan tempat sampah ini merupakan contoh utama pengelolaan sampah melalui konsep Penggunaan Ulang (Reuse).
Tempat sampah dirancang untuk membedakan antara sampah organik dan anorganik, dicat dan diberi label dengan cara yang menarik secara visual. Ini tidak hanya berfungsi secara fungsional tetapi juga mendorong masyarakat untuk terlibat dalam praktik pengelolaan sampah.
Mengingat Pulau Jefman sedang meningkatkan potensi pariwisatanya, kebersihan adalah aspek kritis yang perlu diperhatikan. Kebersihan sangat penting tidak hanya di area wisata tetapi juga di lingkungan pemukiman, karena kebersihan berdampak besar pada daya tarik destinasi pariwisata.
Pulau Jefman masih menghadapi tantangan dalam penyediaan fasilitas kebersihan yang memadai, sehingga diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Untuk mengatasi masalah ini, tim KKN Raja Ampat Berkisah mengambil inisiatif untuk mengadakan tempat sampah dengan memanfaatkan bahan bekas, seperti ember cat lama.
Proyek ini dilaksanakan di sekolah-sekolah dan beberapa fasilitas umum di Kampung Jefman Barat, dengan total tujuh lokasi: satu di TK Negeri 2 Jefman, dua di SDN 12 Yefman Barat, dua di SMPN 13 Raja Ampat, satu di Balai Desa, dan satu di masjid setempat, dengan tempat sampah yang ditujukan untuk sampah organik dan anorganik.
Kegiatan edukasi dimulai dari jenjang TK, dengan harapan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di Jefman Barat tentang pengelolaan sampah dan pentingnya kebersihan sejak dini.
Program ini memperkenalkan anak-anak TK pada konsep pemilahan sampah sesuai jenisnya, bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh sampah, dan strategi pengelolaannya berdasarkan 3R: Reduce, Reuse, dan Recycle.
Selain pengetahuan teoritis, tim juga melibatkan anak-anak TK dalam kegiatan praktik, memungkinkan mereka untuk mempraktikkan pemilahan sampah menggunakan sampah yang ditemukan di sekitar lingkungan sekolah.
Sylvia yang merupakan salah satu anggota KKN UGM Raja Ampat Berkisah 2025 menjelaskan pendekatan praktis ini memperkuat pelajaran yang dipelajari dan mendorong partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, dengan harapan masyarakat kampung Jefman saat akan pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan tetap bersih.
“Saya berharap masyarakat di Pulau Jefman sudah sadar akan pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan, serta memahami pentingnya pemilahan sampah sejak dini. Dengan begitu, secara perlahan, citra Pulau Jefman yang dikenal dengan keindahan dan kebersihannya dapat terwujud,” ujar Sylvia, anggota tim KKN-PPM, Jumat (1/8/2025).
Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada pemahaman masyarakat lokal tentang pengelolaan sampah tetapi juga sejalan dengan upaya global untuk memerangi perubahan iklim dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan.
Dengan mendidik generasi muda, proyek ini bertujuan untuk menanamkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan, memastikan bahwa generasi mendatang terus memprioritaskan kebersihan dan keberlanjutan.
Seiring berjalannya proyek ini, tim berencana untuk memperluas jangkauannya, melibatkan lebih banyak anggota masyarakat dan organisasi lokal dalam upaya mempromosikan kebersihan dan praktik pengelolaan sampah yang benar.
Harapannya, inisiatif ini akan menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa, menunjukkan kekuatan pendidikan dalam mendorong praktik berkelanjutan.
Penulis : Tim KKN Raja Ampat Berkisah 2025
Artikel ini tayang di teropongnews.com