Tim KKN-PPM UGM Unit Banggai Kepulauan Periode 2 Tahun 2024, menginisiasi program pengurangan jejak karbon (carbon footprint) dan penyeimbangan karbon (carbon offsetting). Program tersebut diintegrasikan dalam berbagai lokasi pelaksanaan KKN-PPM UGM Periode 2 tahun 2024. Hal itu sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 31,89% hingga 43,2% pada tahun 2030.
Komitmen ini sejalan dengan Long-Term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR) 2050, yang menargetkan emisi nol bersih (net zero emission) pada tahun 2060. Net zero emission dapat dicapai apabila jumlah GRK yang dilepaskan ke atmosfer sama dengan jumlah yang diserap, sehingga tidak ada peningkatan GRK di udara.
Diperlukan sinergi antar berbagai pihak untuk mendukung tercapainya target itu, termasuk peran serta Perguruan Tinggi. Penghitungan jumlah jejak karbon yang diinisiasi unit Banggai Kepulauan ini menghitung jumlah emisi yang dihasilkan oleh perjalanan setiap unit KKN-PPM UGM dari Yogyakarta ke masing-masing lokasi KKN, yang tersebar di 35 provinsi di seluruh Indonesia dengan total peserta sejumlah 7.162 mahasiswa.
Sebagai bagian dari program ini, diadakan seminar dengan tema “Offsetting Travel Carbon Footprint: Developing Sustainable Tourism” di Auditorium Fakultas Kehutanan UGM. Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa dan pakar di bidang karbon, di antaranya Sigit Sunarta, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Kehutanan UGM; Dr. Ris Hadi Purwanto dari Laboratorium Perencanaan Pembangunan Hutan; Hendrie Adji Kusworo, Ph.D., sebagai Ketua Program Doktor Kajian Pariwisata sekaligus anggota Indonesia Sustainable Tourism Council (ISTC); serta Fakhri Syahrullah sebagai perwakilan dari perusahaan climate tech Jejakin. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menghitung jejak karbon perjalanan dan langkah-langkah mengurangi emisi.
Setelah menghitung jejak karbon, langkah selanjutnya adalah penyeimbangan karbon melalui penanaman pohon. Tim KKN-PPM UGM Banggai Kepulauan mengadakan penanaman bibit pohon kaliandra merah di area sekitar Kantor Bupati Banggai Kepulauan. Kegiatan ini sebagai upaya untuk “membayar hutang” emisi karbon yang dihasilkan selama perjalanan. Tim Banggai Kepulauan juga mempunyai program membagikan sekitar 1.000 pohon kaliandra merah kepada masyarakat dalam acara Festival Sea-Sea yang digelar pada bulan Agustus lalu.
Penerapan prinsip emisi nol bersih tidak hanya berhenti pada penanaman pohon. Tim KKN-PPM UGM Banggai Kepulauan juga merancang lebih dari 150 program kerja dengan fokus keberlanjutan. Beberapa program tersebut di antaranya pengolahan sampah organik dengan ternak magot, instalasi pengolahan air hujan, penanaman mangrove, penyuluhan ekowisata, konservasi pantai, dan pemasangan panel surya.
Langkah-langkah nyata yang dilakukan oleh tim KKN-PPM UGM Banggai Kepulauan 2024 ini menunjukkan komitmen penuh untuk mencapai emisi nol bersih. Langkah nyata tersebut juga diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya dan seluruh sivitas akademika di Indonesia untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan, dengan kolaborasi yang berkelanjutan, visi Indonesia menuju emisi nol bersih pada tahun 2060 semoga dapat tercapai.
Sumber tulisan: Athaya Tasya Arioputri & Adam Surya Ananta, Foto: Tim Media KKN-PPM UGM Banggai Kepulauan 2024, Editor: Acintya& Dn Halimah_DPkM