Sebanyak 1026 mahasiswa yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menghadiri upacara penerjunan KKN-PPM UGM Periode 4 Tahun 2024 di Joglo Gedung Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM. Peserta KKN-PPM periode ini berasal dari 16 Fakultas dan Sekolah Vokasi.
Lokasi yang digunakan untuk KKN-PPM periode ini sejumlah 42 unit dengan yang tersebar di 17 Provinsi, 36 Kabupaten/Kota, 42 Kecamatan, serta 84 Desa/Kelurahan. Operasional KKN-PPM dilaksanakan selama 50 hari dimulai pada tanggal 20 Desember 2024 sampai dengan 7 Februari 2025.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., menyampaikan pesan penting kepada para mahasiswa yang di bimbing oleh 42 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan 9 Koordinator Wilayah (Korwil). Arie mengingatkan agar mahasiswa menjaga kesehatan, baik saat berangkat maupun pulang, serta mengedepankan solidaritas selama berinteraksi dengan masyarakat. “Semakin bisa mengenali masyarakat, semakin banyak yang bisa dipelajari. Senanglah berbagi ilmu, baik teori maupun praktik,” ungkapnya.
Ia juga berpesan agar mahasiswa tidak ragu berkomunikasi dengan DPL maupun DPkM selama pelaksanaan KKN-PPM. “Buatlah KKN-PPM itu senyaman mungkin, mencari makna dalam pembelajaran butuh proses, tapi yang terpenting, tetaplah menjadi mahasiswa yang sukses,” imbuhnya penuh motivasi.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyampaikan arahan inspiratif kepada mahasiswa UGM yang akan menjalankan KKN-PPM. Ia menekankan bahwa UGM memiliki karakteristik kerakyatan yang menjadi ciri khas, KKN-PPM merupakan pengalaman yang menyenangkan karena mahasiswa berkesempatan mengunjungi tempat-tempat luar biasa.
Nezar membagikan pengalamannya saat menjadi mahasiswa UGM pada tahun 1994, ketika ia menjalani KKN di daerah tanpa listrik, yang menjadi momen penuh pembelajaran dan empati. “Datanglah dengan penuh empati dan rendah hati, kenali masalah yang ada di masyarakat setempat, dan gunakan pendekatan seperti design thinking untuk memecahkan masalah bersama mereka,” pesannya.
Nezar juga menekankan pentingnya membangun kekompakan tim dan menghindari sikap egois selama KKN. “50 hari di lapangan bukan hanya untuk memecahkan masalah, tetapi juga untuk belajar berinteraksi dengan masyarakat, yang menjadi keunggulan khas KKN-PPM UGM,” tambahnya.
Beliau mengingatkan mahasiswa untuk menjaga nama baik UGM, keluarga, dan diri sendiri dengan menghindari perbuatan tercela. “Bangun kebersamaan, empati, dan solidaritas, karena melalui KKN, banyak jalan dan peluang yang akan terbuka untuk kalian,” tutup Nezar, penuh motivasi.
Rangkaian acara ditutup dengan penyematan atribut kepada perwakilan mahasiswa, DPL, dan Korwil yaitu Rinasari Wijayanti (Unit di Kecamatan Nongsa, Batam, Kep. Riau), Azrul Fatih Miftahuzain (Unit di Kabupaten Sikka, NTT), Manuri (Unit di Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, DIY), Prima Azha Tridayana (Unit di Kabupaten Karangasem, Bali), Wakil Korwil Drs. Eman Suherman, M.Hum. (Fakultas Ilmu Budaya), dan Wakil DPL Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D (Fakultas Kedokteran Hewan).
Berbagai tema yang diangkat di lokasi KKN-PPM UGM sesuai dengan isu yang tengah dihadapi di masyarakat saat ini, perekonomian, sosial, dengan tema besar yaitu Pemberdayaan Masyarakat dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Menghadapi Perubahan Iklim.
Sebagai contoh, fokus utama KKN-PPM UGM unit Patuk, Gunung Kidul yaitu Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat dalam Budidaya Kopi untuk Persiapan Inisiasi KalurahanWisata Budaya Inklave di Dusun Gunung Gambar, Kelurahan Kampung dan sekitarnya, di Kapanewon Ngawen hal tersebut diungkapkan oleh Fakhril Ramadhan saat menyampaikan kesannya setelah mengikuti Upacara Penerjunan yang sangat menginspirasinya.
Senada halnya yang diungkapkan oleh Prima Azha Tridayana (Unit di Kabupaten Karangasem, Bali) setelah mengikuti acara penerjunan ini “Sangat asyik karena dilepas langsung oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, dan dilaksanakan pertama kali di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM, sehingga memberikan semangat bagi kami untuk mengimplementasikan produks salak di Bali untuk mendukung Ketahanan Pangan,” terangnya dengan sangat antusias.
Rafida Fatiya Sabdalinta dari Unit Temanggung, Jawa Tengah juga memiliki kesan yang sama setelah mengikuti upacara penerjunan, sangat menambah semangat untuk melaksanakan KKN-PPM di unitnya dan berharap bisa menyelesaikan program utamanya yaitu mengembangkan UMKM untuk mendukung perekonomian wilayahnya, pungkasnya.
Penulis/Editor:Dn Halimah_Humas DPkM, foto:Humas UGM (Don) &DPkM