Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Periode 2 Tahun 2025 menggelar kegiatan Medical Check-Up dan Penyuluhan Lingkungan Hidup Sehat di Kampung Melayu, Senggarang, Kota Tanjungpinang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan KKN UGM di wilayah pesisir yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan, khususnya di kawasan padat penduduk yang rentan terhadap penyakit berbasis lingkungan.
Kolaborasi Mahasiswa dan Pemerintah Daerah
Acara ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Tanjungpinang, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tanjungpinang, Kepala Dinas Kesehatan, serta Camat Tanjungpinang Barat. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan dukungan penuh terhadap inisiatif mahasiswa UGM dalam membangun kesadaran kesehatan masyarakat secara partisipatif.
Dalam sambutannya, Wali Kota Tanjungpinang menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa UGM. “Kami sangat terbantu dengan kehadiran adik-adik mahasiswa. Kegiatan ini sangat relevan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan kumuh,” ujarnya.
Pemeriksaan Kesehatan dan Edukasi Lingkungan
Kegiatan dimulai dengan pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, dan konsultasi kesehatan ringan. Warga yang hadir juga mendapatkan edukasi mengenai:
- Pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
- Pengelolaan sampah rumah tangga
- Pencegahan penyakit menular berbasis lingkungan
- Pentingnya sanitasi dan air bersih
- Mahasiswa juga membagikan leaflet edukatif dan mengajak warga untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah.
Komitmen UGM dalam Pengabdian Berbasis Solusi
Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan solusi berbasis komunitas yang diusung oleh UGM dalam setiap program KKN. Mahasiswa tidak hanya hadir sebagai pelaksana kegiatan, tetapi juga sebagai fasilitator perubahan sosial yang berkelanjutan. Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM menegaskan bahwa kegiatan seperti ini menjadi bagian penting dari misi universitas dalam membangun Indonesia dari pinggiran, melalui kolaborasi antara ilmu pengetahuan, pemerintah daerah, dan masyarakat.