
Puluhan siswa SD YPPK Santa Maria Regina, Distrik Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, tampak antusias mengikuti kegiatan sosialisasi kebencanaan bertajuk “Awas Ada Bencana Alam”. Program ini digagas oleh mahasiswa KKN-PPM UGM Tim Sorai Waisai, Muhammad Faris Rizkyansyah dan Fadhilah Sava Kirana, dengan tujuan membekali siswa sekolah dasar mengenai pengetahuan serta keterampilan dasar dalam menghadapi potensi bencana alam.
Sebagai daerah kepulauan dengan kondisi geografis yang kompleks, Raja Ampat dikenal sebagai wilayah rawan bencana. Risiko gempa bumi, tsunami, tanah longsor, hingga banjir kerap mengancam kehidupan masyarakat.
Minimnya pengetahuan dasar mengenai mitigasi bencana, terutama di kalangan anak-anak, menjadi latar belakang utama mahasiswa KKN menginisiasi program edukatif ini.

Faris menjelaskan bahwa sosialisasi kebencanaan sejak usia sekolah dasar sangat penting, mengingat anak-anak adalah kelompok rentan sekaligus agen perubahan di lingkungan keluarga.
“Senang sekali melihat antusiasme anak-anak selama kegiatan ini, ditambah dukungan penuh dari para guru yang menerima kami dengan sangat baik. Edukasi ini penting agar siswa lebih paham bagaimana cara mencegah dan menanggulangi bencana, serta mengetahui langkah-langkah penyelamatan diri. Harapannya, mereka bisa menularkan pengetahuan ini kepada keluarga dan masyarakat, sehingga budaya sadar bencana terbentuk sejak dini,” ujar Faris.
Kegiatan dimulai dengan apel pagi dan doa bersama, diikuti sesi perkenalan mahasiswa KKN dengan para siswa untuk mencairkan suasana. Selanjutnya, siswa diberikan pengantar mengenai apa itu bencana alam dan potensi yang ada di sekitar lingkungan mereka disertai ilustrasi agar mengasah imajinasi langsung kepada para siswa.
Materi utama disampaikan dengan bahasa yang muda dimengerti, dilengkapi pemutaran video animasi edukasi bencana agar lebih mudah dipahami. Tidak hanya pasif menerima materi, siswa juga diajak aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang bencana yang pernah mereka alami, mereka bahkan sampai berebut untuk menjawab pertanyaan dengan meriah.
Beberapa siswa menceritakan bagaimana rumah mereka pernah tergenang banjir dan bagaimana mereka merespons saat itu dengan pengetahuan yang seadanya.
Suasana semakin hidup ketika para siswa diajak mempraktikkan langkah tanggap bencana menggunakan metode bernyanyi.
Lagu jingle berjudul “Kalau Ada Gempa” yang menarik berisi panduan penyelamatan diri ini membuat siswa lebih mudah mengingat prosedur evakuasi dalam kondisi darurat. Dengan cara tersebut, pesan penting dapat tersampaikan tanpa terasa sulit dipahami.
Dalam merancang materi, mahasiswa KKN Sorai Waisai turut melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Raja Ampat.
Hal ini dilakukan agar konten edukasi benar-benar sesuai dengan kondisi lingkungan serta ancaman bencana yang kerap terjadi di Distrik Kota Waisai. Dengan begitu, siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga menyadari realitas kebencanaan yang ada di sekitar mereka.

Kepala Sekolah SD YPPK Santa Maria Regina memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN UGM yang telah melaksanakan program edukasi kebencanaan di sekolah kami. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak, dan kami mendoakan semoga seluruh kegiatan KKN di Waisai dapat berjalan lancar hingga selesai,” ungkap Kepala Sekolah.
Melalui program “Awas Ada Bencana Alam”, siswa SD YPPK Santa Maria Regina diharapkan mampu memahami langkah mitigasi sejak dini, mengenali tindakan penyelamatan diri ketika menghadapi kondisi darurat, serta menumbuhkan budaya sadar bencana di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Kegiatan ini menjadi inspirasi untuk terus memperluas upaya edukasi kebencanaan ke sekolah-sekolah lain di Raja Ampat. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang tepat, generasi muda dapat tumbuh lebih siap, tangguh, dan berdaya dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana alam di masa depan.
Penulis: Fakhri Muhammad, Mahasiswa KKN-PPM UGM Unit 2025-PBD004 Kota Waisai, Kab. Raja Ampat, Papua Barat Daya
Artikel ini telah dimuat di goodnewsfromindonesia.id