
Komitmen mendorong pembangunan berkelanjutan untuk mengoptimalkan pariwisata lokal terus dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina. Komitmen tersebut di antaranya dilakukan melalui pengembangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Salah satu daerah yang menjadi perhatian PGN adalah Kawasan Mandeh dan Sungai Nyalo, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
“Kegiatan KKN PPM mahasiswa UGM berlangsung selama lebih dari satu bulan, dan ditutup pada Jumat 1 Agusutus 2025 di Pantai Paku, Sumatera Barat dengan penyelenggaraan Festival Menoreh Mandeh,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman melalui keterangan tertulis, Rabu (6/8/2025).
Dia menjelaskan, festival tersebut menampilkan berbagai capaian program kerja mahasiswa, mulai dari produk teh daun karamunting, kerajinan batik berbahan pewarna alami dari gambir, hingga produk pangan olahan seperti selai, sirup nipah, dan abon ikan tongkol.
“Kolaborasi dengan mahasiswa KKN merupakan wujud nyata komitmen PGN dalam mendukung pengembangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat,” ucap Fajriyah.
Menurutnya, kemajuan suatu daerah harus dimulai dari peningkatan kapasitas manusianya, dan kegiatan seperti ini menjadi jembatan penting untuk mencapai hal tersebut.
“Sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, PGN terus memperkuat peran strategisnya melalui program CSR yang mendukung keberlanjutan lingkungan, peningkatan ekonomi lokal, dan pengembangan generasi muda. Program KKN ini menjadi salah satu bentuk sinergi yang kami dorong untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” terang Fajriyah.
Wisata Keberlanjutan
Kemudian, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN PPM Prof Deendarlianto mengatakan, penerjunan mahasiswa KKN UGM di Mandeh merupakan yang pertama kali.
Melihat suksesnya tahap pertama ini, pihaknya akan melanjutkan program tersebut untuk tiga tahun kedepan, dengan harapan program ini benar-benar dapat mendorong Mandeh sebagai kawasan wisata berkelanjutan.
“Kawasan wisata Mandeh merupakan tujuan wisata baru dan tujuan destinasi wisata kedua setelah Bukittinggi. Kita ingin memastikan bahwa Mandeh bisa menjadi daerah wisata berkelanjutan. Kehadiran mahasiswa KKN diharapkan bisa mendorong pengembangan kapasitas masyarakat dan UMKM,” kata Prof Deendarlianto.
Dalam pelaksanaannya, selain pengembangan pariwisata, program kerja KKN PPM UGM ditahun kedua ini memang diarahkan untuk pengembangan energi terbarukan dan peningkatan ketahanan pangan. Salah satu aksi nyata adalah memasang lampu penerang jalan dengan panel surya di Nagari Sungai Nyalo.
Salah seorang penduduk setempat, Chandra (34) mengaku, sangat terbantu dengan pemasangan lampu tersebut karena sebelumnya jalan di kampungnya cukup gelap bahkan tidak jarang orang terperosok di lubang di jalan setapak.
“Dengan adanya lampu penerangan tenaga surya ini semakin membuat kampung nampak terang dan mendukung aktivitas warga di malam hari. Kalau malam ini gelap sekali,” ucap dia.
“Kami berterima kasih banyak dari mereka, bagaimana mereka itu bisa menjadikan nagari ini lebih maju lagi. Jadi, gunanya ini kan juga bermanfaat bagi masyarakat banyak,” sambung Chandra.
Sementara itu, Mahasiswa KKN PPM UGM dari Prodi teknik Fisika Muhammad Jati mengatakan, ada sepuluh titik lokasi pemasangan, di mana, setiap lampu menggunakan kapasitas daya sebesar 700 watt. Ia berharap dengan adanya lampu penerangan jalan menggunakan tenaga surya ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Selain ramah lingkungan, lampu ini juga tidak membebani ekonomi warga dan minim perawatan,” ucap Jati.
Ada pun program KKN PPM UGM terkait pengembangan energi dan ketahanan pangan ini bisa berlanjut ditahun kedua dan ketiga.
“PGN melalui program CSR-nya pun terus berupaya memperkuat kontribusi di sektor pendidikan dan lingkungan, termasuk dengan mendukung pengembangan energi terbarukan dan ketahanan pangan yang juga menjadi fokus KKN PPM UGM di tahun-tahun mendatang,” kata Fajriyah.
Melalui keterlibatan aktif dalam program seperti ini, lanjut dia, PGN mempertegas perannya sebagai agen perubahan yang tidak hanya berfokus pada bisnis energi, namun juga pada pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan di berbagai wilayah Indonesia.
“Sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, PGN terus memperkuat peran strategisnya melalui program CSR yang mendukung keberlanjutan lingkungan, peningkatan ekonomi lokal, dan pengembangan generasi muda,” ucap dia.
“Program KKN ini menjadi salah satu bentuk sinergi yang kami dorong untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” tutup Fajriyah Usman.