KKN Kareba Kumba Universitas Gajah Mada (UGM) bersama Komunitas Kolaborasi Biru dan Dego-degona Bira melaksanakan aksi transplantasi karang di kawasan konservasi laut Dego-degona, Bira, Kecamatan Bontobahari, Rabu, 16 Juli 2025. Dalam kegiatan ini, mereka menanam 230 fragmen karang menggunakan 10 media tanam berbentuk spider. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemulihan ekosistem bawah laut yang terdampak oleh perubahan iklim dan aktivitas manusia seperti pengeboman ikan dan parkir kapal besar di area terumbu karang.
PIC Program Penanaman Terumbu Karang dari Tim Kareba Kumba, Allfiah, menyebutkan bahwa keindahan bawah laut Bira dan Darubiah merupakan ikon wisata bahari yang perlu dijaga keberlanjutannya. Karena itu, mereka melibatkan komunitas lokal dalam upaya pelestarian tersebut. “Kami ikut menikmati keindahan bawah laut Dego-degona yang luar biasa. Upaya hari ini kami titipkan kepada teman-teman Kolaborasi Biru dan Dego-degona Bira untuk melanjutkan perawatan dan pemeliharaannya,” ungkap Allfiah, yang juga merupakan mahasiswa KKN PPM UGM di Bontobahari.
Koordinator kegiatan, Indiz Essa Rutepar, menambahkan bahwa kegiatan ini juga melibatkan empat lembaga relawan, yakni CDK Wilayah Selatan Sulsel, KPMB, Teman Turatea, dan Ecoton.
Sebelum transplantasi dilakukan, para peserta mendapatkan edukasi mengenai ekosistem terumbu karang serta cara penanaman dan perawatannya. “Sebenarnya, proses penanaman ini cepat. Namun tingkat kelangsungan hidup karang hanya sekitar 20 persen. Kunci keberhasilannya ada pada perawatan secara berkala,” jelas Indiz.
Area konservasi karang Dego-degona Bira sendiri telah dibentuk sejak 2022 melalui gerakan anak muda lokal yang rutin melakukan transplantasi dan perawatan karang bersama Kolaborasi Biru. Kegiatan ini menjadi bentuk kepedulian atas kondisi laut yang semakin terancam akibat pemutihan karang dan praktik-praktik destruktif lainnya.
Selain mendorong peningkatan keanekaragaman hayati laut, konservasi ini juga diharapkan menjadi penopang utama wisata bahari di Bontobahari dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan. “Ini gerakan inisiatif dari anak muda lokal yang terus kami jaga bersama. Kami terbuka berkolaborasi dengan pihak mana pun yang ingin mendukung pelestarian laut,” pungkas Indiz.