
Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan desa wisata berbasis lingkungan. Hal ini tampak dalam kehadiran langsung Wakil Bupati Banggai Kepulauan, Serfi Kambey, saat menghadiri peluncuran Program Kebersihan Lingkungan yang digagas oleh mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) di Desa Lukpanenteng, Kecamatan Bulagi Utara, Selasa 15/07/2025. Turut hadir dalam Kegiatan Direktur Yayasan Pemerhati Lingkungan, Suryani Mile, SH. Kasat POL PP Kabupaten Banggai Kepulauan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai Kepulauan, dan Kepala Dinas Kominfo kabupaten Banggai Kepulauan.
Kegiatan yang di laksanakan mahasiswa KKN PPM UGM Unit 2025-ST016 di Lukpanenteng Kecamatan Bulagi Utara adalah merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk mendorong kesadaran lingkungan dan mendukung kesiapan desa wisata dalam menyambut wisatawan domestik maupun mancanegara. Desa Lukpanenteng sendiri menjadi lokasi strategis karena berada di kawasan Danau Paisupok, destinasi wisata alam unggulan yang kini semakin dikenal di kancah global.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Serfi Kambey menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN-UGM serta seluruh pihak yang berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan sektor pariwisata yang Sejak 2018 sudah membicarakan pengembangan Danau Paisupok. “Hari ini kita menyaksikan sendiri bagaimana Paisupok menjelma menjadi magnet wisata dunia,” tegas Serfi Kambey.
Ia menekankan bahwa pembangunan pariwisata tidak bisa dilepaskan dari aspek kebersihan dan penataan lingkungan. Program seperti ini, menurutnya, adalah bentuk kontribusi konkret dari generasi muda terhadap Pembangunan Daerah. Tidak perlu menunggu program besar. Yang penting adalah inisiatif nyata dan konsistensi seperti yang dilakukan adik-adik mahasiswa hari ini.
Sementara Perwakilan mahasiswa KKN-PPM UGM dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal membangun kesadaran bersama mengenai pentingnya menjaga lingkungan desa yang bersih dan nyaman. “Lukpanenteng adalah wajah yang dilihat wisatawan. Maka program ini kami anggap sebagai bentuk tanggung jawab moral kami sebagai bagian dari masyarakat akademik,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Yayasan Pemerhati Lingkungan, Suryani Mile, SH, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud kepedulian yang nyata, bukan hanya sebatas seremoni. “Kami tidak menunggu proyek atau anggaran. Kami datang karena peduli. Karena kami percaya, langkah kecil ini bisa jadi awal dari perubahan besar dalam pengelolaan destinasi wisata,” tuturnya. Ia juga menyoroti potensi besar Desa Lukpanenteng, yang tidak hanya memiliki Danau Paisupok, tetapi juga kekayaan alam dan budaya lain yang dapat dikembangkan dengan kolaborasi lintas sektor.
Kepala Dinas Pariwisata Banggai Kepulauan James Pinontoan, menambahkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Banggai Kepulauan mengalami peningkatan signifikan. “Tahun 2023 kita menerima 500 wisatawan mancanegara, meningkat menjadi 1.902 orang pada tahun 2024. Hingga pertengahan 2025, jumlahnya sudah menyentuh 1.200 orang. Sebagian besar dari mereka datang ke Paisupok,” jelasnya.
Menurut James, keberhasilan pariwisata harus ditopang oleh tiga pilar kebersihan lingkungan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan pelestarian sosial budaya. “Kalau ketiganya bisa kita jaga, Lukpanenteng akan menjadi destinasi wisata unggulan yang dikenal secara nasional bahkan internasional,” tutupnya.
Acara diakhiri dengan peresmian kelompok peduli kebersihan lingkungan yang diharapkan menjadi mitra aktif pemerintah desa dalam menjaga lingkungan bersih dan sehat, sekaligus memperkuat citra desa sebagai destinasi wisata yang ramah dan nyaman.