Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, yang menempati posisi kedua dalam jumlah kasus TBC dunia. Sebagai bentuk upaya untuk mendukung eliminasi TBC pada tahun 2030, diperlukan edukasi pencegahan dan skrining kesehatan yang lebih intensif. Salah satu upaya tersebut dilakukan oleh Tim KKN-PPM UGM Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang bekerja sama dengan Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa), melalui program Posyandu Balita dan Lansia di Desa Nitikan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan(12-13/7).
Dalam program tersebut, Tim KKN-PPM UGM unit Magetan berperan aktif membantu pelaksanaan Posyandu Balita yang diadakan di Balai Desa Nitikan, dan Posyandu Lansia yang berlangsung di Kantor PKK desa. Yabhysa, sebuah lembaga yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup, memfasilitasi kegiatan ini dengan fokus pada sosialisasi pencegahan TBC, investigasi kontak, serta skrining kesehatan masyarakat.
Posyandu Balita menjadi salah satu garda terdepan dalam meningkatkan kesehatan balita. Kegiatan yang dilakukan meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, serta deteksi dini masalah kesehatan seperti malnutrisi dan penyakit lainnya. Desty selaku petugas Posyandu menyampaikan bahwa “Layanan ini menyediakan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, serta deteksi dini masalah kesehatan seperti malnutrisi dan penyakit lainnya,” terangnya.
Sementara itu, pada Posyandu Lansia, pemeriksaan kesehatan rutin seperti pengukuran tekanan darah, gula darah, dan kolesterol dilakukan untuk mendeteksi dini penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Ino, yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UGM, menekankan bahwa layanan kesehatan ini sangat membantu para lansia untuk tetap sehat dan mandiri. “Posyandu lansia memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa para lanjut usia dapat menikmati hidup yang lebih sehat, mandiri, dan bermartabat,” ujarnya.
Kegiatan Posyandu yang dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Balai Desa Nitikan dan Rumah Pak Galih (perangkat desa), menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi. Warga Desa Nitikan, baik dari RT 1 hingga RT 9, dengan antusias menghadiri program ini, mencerminkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kesehatan. Ika, salah satu warga, menyatakan bahwa “Kesehatan menjadi suatu hal yang harus kita jaga karena menjadi pondasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan di kemudian hari,” ungkapnya.
Tidak hanya berfokus pada balita dan lansia, kegiatan Posyandu Remaja juga dilaksanakan di Balai Desa Nitikan pada 13 Juli 2024. Program ini diinisiasi oleh remaja yang tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dan didampingi oleh perwakilan dari BKKBN. Materi yang diberikan mencakup edukasi tentang anemia dan stunting, dengan tujuan meningkatkan pemahaman kesehatan di kalangan remaja. Penyampaian materi dilakukan secara interaktif dengan permainan ringan untuk menjaga antusiasme peserta.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Nitikan dapat semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan mampu menjaga kesejahteraan mereka secara mandiri. Program semacam ini juga menjadi bukti nyata bahwa kerjasama antar lembaga dan komunitas dapat membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan masyarakat.
Penulis: Tim KKN Sekawan Magetan, Dokumentasi: Tim KKN Sekawan Magetan, Editor: Acintya&Dn Halimah_DPkM