Sebanyak 126 dosen dari berbagai Fakultas di UGM mengikuti workshop peningkatan kapasitas calon Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN-PPM UGM Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM). Workshop dilaksanakan di Auditorium Fakultas Peternakan UGM (27-28/2).
Workshop ini bertujuan untuk membekali calon DPL dengan pemahaman mendalam mengenai pelaksanaan KKN-PPM UGM, termasuk kebijakan, mekanisme pelaksanaan, serta peran DPL dalam membimbing mahasiswa. Dr. dr. Rustamaji, M.Kes, selaku Direktur Pengabdian kepada Masyarakat membuka secara resmi rangkaian acara dan menyampaikan tentang kebijakan pelaksanaan KKN-PPM UGM. “KKN-PPM UGM saat ini menggunakan sistem flagship sebagai realisasi amanat dari Komisi 2 Senat UGM, penggunaan sistem flagship ini bertujuan untuk mengembangkan potensi daerah secara berkelanjutan dengan dukungan perjanjian kerja sama (MoU) antara UGM, desa, serta pemerintah daerah (PEMDA) setempat,” jelasnya.
![]() |
Pada hari pertama pelaksanaan workshop, materi pertama disampaikan oleh Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM mengenai operasional KKN-PPM UGM. Terkait dengan pelaksanaannya, Prof. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D menjelaskan bahwa KKN-PPM UGM 2025 didasarkan pada Peraturan Rektor UGM No. 28 Tahun 2024. Selanjutnya, Dr. Djoko Santosa, M.Si. menjelaskan bahwa DPL memiliki peran penting dalam membimbing mahasiswa, memfasilitasi pendekatan sosial dengan masyarakat, serta memastikan keberlanjutan program KKN. “DPL bertugas melakukan orientasi dan observasi di lokasi KKN, membimbing mahasiswa dalam perencanaan serta pelaksanaan program, hingga melakukan evaluasi akhir,” ujarnya.
Pelaksanaan administrasi akademik KKN-PPM UGM juga menjadi fokus pembahasan dalam workshop ini. Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA. menekankan bahwa KKN-PPM UGM tidak hanya merupakan kegiatan akademik, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi dalam membangun reputasi UGM di tingkat nasional dan internasional. Selain aspek akademik dan administrasi, penanganan kekerasan seksual dalam KKN juga menjadi isu yang dibahas secara mendalam oleh Prof. Ir. Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., M.P., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. Pelaksanaan KKN-PPM UGM terus dikembangkan melalui berbagai strategi guna meningkatkan efektivitas program dan dampaknya di masyarakat.
![]() |
Pada hari kedua workshop, sesi pemaparan materi diawali oleh Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. dengan tema Health Promoting University (HPU), selanjutnya Prof. Dr. Ir. Ambar Kusumandari, M.E.S. mengenai Etika dan Tata Tertib dalam KKN-PPM UGM, dan Riangga Novrianto, S.Psi., M.Psi., Psikolog menyoroti tentang Penguatan Kesadaran Kesehatan Mental (Literasi Kesehatan). Dalam sesi pemaparan materi mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dr. Yayuk Soraya menguraikan berbagai risiko yang dapat dihadapi mahasiswa selama KKN, seperti demam, cedera, hingga kecelakaan lalu lintas. Ia menekankan pentingnya kesiapan dalam menghadapi situasi darurat.
Sesi administrasi dan pelaporan, disampaikan oleh Bakhtiar Alldino Ardi Sumbodo, S.Si., M.Cs. yangmenegaskan pentingnya dokumentasi yang baik selama pelaksanaan KKN. Mengenai penyusunan program dan kemitraan, Dr. Ir. Silvi Nur Oktalina, S.Hut., M.Si., IPP, menekankan bahwa perencanaan KKN harus berbasis pada kebutuhan masyarakat serta selaras dengan program pembangunan daerah. “Mahasiswa harus mampu mengidentifikasi permasalahan lokal, menyusun program berbasis riset, serta menjalin kemitraan dengan pemangku kepentingan untuk meningkatkan dampak program,”terangnya. Sebagai penutup sesi pemaparan materi, Ir. Ashar Saputra, S.T., M.T., Ph.D., IPM., ASEAN.Eng menjelaskan mengenai sistem penilaian mahasiswa KKN-PPM UGM. Ia memaparkan bahwa penilaian melibatkan beberapa aspek, seperti kinerja lapangan, responsi, dan general test. “Penilaian tidak hanya berdasarkan hasil akhir, tetapi juga pada proses mahasiswa dalam menjalankan program. Oleh karena itu, DPL diharapkan dapat memberikan evaluasi yang objektif dan transparan,” ungkapnya.
Sebagai penutup rangkain workshop, Dr. Djarot Heru Santoso, M.Hum., selaku Sekretaris Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh DPL, terutama para DPL baru, yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. “Kami berharap ilmu dan wawasan yang diperoleh dari workhop ini dapat menjadi bekal dalam mendampingi mahasiswa serta mewujudkan KKN-PPM UGM yang lebih berkualitas dan berdampak nyata bagi masyarakat,”harapnya.
Wijayanti Dwi Astuti., S.Si.,M.Sc.,Ph.D dari Sekolah Vokasi menyampaikan kesannya setelah mengikuti seluruh rangkaian worksop, “Pertama kalinya saya mengikuti workshop ini dan berkesan sangat baik sekali karena kami di chalenge untuk menjadi DPL yang baik dengan berbagai pengalaman-pengalaan yang dibagikan oleh pembicara, harapannya tentu saja para DPL yang akan melaksanakan tugas di 2025, dan kegiatan seperti ini dapat ditingkatkan di tahun berikutny”, ungkapnya. Senada yang disampaikan oleh Leonard Chrysostomos dari Sekolah Pasca Sarjana menyampaikan bahwa workshop ini begitu lengkap dan keren karena membicarakan berbagai aspek bukan saja soal pembangunan masyarakat, akan tetapi juga soal kesehatan, mental, dan ekonomi. Semoga KKN-PPM UGM 2025 berjaya!,” pungkasnya.
(Penulis: Dn Halimah&Araya. Editor: Dn Halimah, Foto:Humas DPkM/Tim KKN_Kho&Agl)