Universitas Gadjah Mada melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM), menerjunkan 83 mahasiswa serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM) Periode 3 Tahun 2025. Acara berlangsung di halaman DPKM UGM, mahasiswa dari berbagai fakultas berkumpul sebelum menuju lokasi kegiatan pengabdian masyarakat di Sleman, Kulon Progo, dan Bantul (17/10).
Dr. dr. Rustamaji.,M.Kes selaku Direktur DPkM memberikan arahan dan pesan penting terkait kesehatan, keselamatan, dan dampak nyata dari program KKN-PPM. Direktur PkM menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan, mendorong mahasiswa untuk waspada saat berkendara dan disiplin dalam mengkonsumsi obat rutin bagi yang membutuhkannya. “Sebagian besar peserta adalah mahasiswa kedokteran, jadi diharapkan sangat memahami pentingnya kesehatan, dan jangan ragu untuk memprioritaskan kesehatan selama di lokasi KKN,” pesannya.
Setiap program KKN harus memberikan dampak nyata dan terukur bagi masyarakat. Mahasiswa diimbau untuk berkoordinasi dengan DPL dalam menyusun dan menyesuaikan program sesuai kebutuhan di lapangan. Selain itu, pentingnya kewaspadaan terhadap tindakan kekerasan seksual selama pelaksanaan KKN juga ditegaskan saat pengarahan. Ia menegaskan bahwa universitas akan selalu berpihak kepada korban. “Kami akan melindungi korban. Namun, jika mahasiswa yang melakukan, itu menjadi masalah serius. Hati-hati di masyarakat, karena mungkin nilai-nilai yang kita bawa belum sepenuhnya dipahami. Tugas kita adalah memberikan edukasi,” jelasnya

Sebagai bagian dari kegiatan penerjunan, sejumlah mahasiswa turut menyampaikan kesan dan harapannya. Hilma Karin Amanda Nilsson merupakan mahasiswa internasional dari Högskolan Dalarna, Swedia, mengungkapkan rasa bangganya dapat bergabung dengan program KKN UGM. “Saya merasa terhormat dan sangat bersemangat berada di sini. Harapan dan ekspektasi saya untuk program ini adalah saya akan belajar banyak tentang budaya, berbagi pengalaman bersama sebagai tim, dan semoga bisa membuat banyak teman baru,” ujarnya.
Sementara itu, Denays Violina Oktivani dari FKKMK UGM Unit YO-110, menyampaikan semangat dan antusiasmenya. “Kesan mengikuti penerjunan kali ini sangat menggembirakan. Kami akan menjalankan program edukasi tentang TBC dan stunting yang penting untuk diketahui masyarakat di lokasi KKN,” ungkapnya.
Dari Fakultas MIPA, Revaldy Hazza Daniswara Unit YO-111, menuturkan bahwa upacara penerjunan berlangsung khidmat dan menumbuhkan semangat untuk segera mengabdi di masyarakat. Ia menjelaskan bahwa unitnya akan berfokus pada program penguatan masyarakat melalui sosialisasi dan penyuluhan. “Kami ingin membawa nama baik UGM dan berkontribusi nyata bagi masyarakat. Semoga apa yang kami lakukan dapat memberi manfaat dan keberlanjutan di lapangan,” terangnya.
Evan Nanda Adilistya, mahasiswa dari FKKMK UGM, Unit YO-112, mengungkapkan bahwa kegiatan penerjunan membuat para mahasiswa lebih siap menghadapi masa pengabdian. “Upacara ini membuat kami lebih mantap untuk turun ke masyarakat. Di Lendah nanti kami akan membantu pengembangan sektor peternakan serta berkolaborasi di bidang kesehatan, sosial, dan teknologi,” pungkasnya.
Kegiatan penerjunan ini menjadi awal bagi para mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian masyarakat selama 50 hari ke depan. Melalui program KKN-PPM, diharapkan mahasiswa UGM mampu mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki serta memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Rangkaian kegiatan penerjunan kemudian diakhiri dengan prosesi simbolis penyematan atribut kepada perwakilan mahasiswa, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan Koordinator Wilayah (Korwil) sebagai tanda dimulainya pelaksanaan KKN-PPM UGM Periode 3 Tahun 2025.

Melalui penerjunan mahasiswa KKN-PPM Periode 3 Tahun 2025 ini, UGM terus memperkuat komitmennya terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Program ini tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat (SDG 1: Tanpa Kemiskinan), memperluas akses terhadap pendidikan dan literasi kesehatan yang berkualitas (SDG 4: Pendidikan Berkualitas), serta memperkuat kemitraan antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat (SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Dengan semangat “Mengabdi dari Desa, Berdampak untuk Indonesia”, KKN-PPM UGM diharapkan menjadi ruang nyata bagi mahasiswa untuk belajar sekaligus berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, menghadirkan inovasi sosial, dan memperkuat jejaring kolaboratif menuju masyarakat yang lebih tangguh, sehat, dan sejahtera.
(Penulis: Dn Halimah&Ainun/liputan. Editor:Dn Halimah, Foto:Tim Humas DPkM/Yudha)