Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata –Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) melaksanakan program inovatif berupa pemanfaatan energi surya sebagai sumber penerangan ramah lingkungan di area parkir Kolam Bambar, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura. Program tersebut merupakan salah satu program unggulan dari program utama bertajuk “Mewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan melalui Pengembangan Sarana dan Prasarana serta Pendidikan yang Kontekstual dalam Sektor Pariwisata, Agrikultur, dan UMKM di Desa Bambar dan Doyo Lama, Kecamatan Waibu, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua”, yang diusung oleh 25 mahasiswa lintas kluster dari unit PA001.
Program tersebut berangkat dari keresahan masyarakat setempat atas minimnya penerangan di sekitar area parkir Kolam Bambar. Padahal, kolam tersebut menjadi sebuah destinasi wisata alam di Desa Bambar yang kerap dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah untuk berenang, berkemah, dan menikmati pemandangan sekitar. Kondisi gelap pada malam hari menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pengunjung, bahkan juga memicu terjadinya tindak pencurian kendaraan bermotor. “Kami ingin menghadirkan solusi nyata melalui pemanfaatan energi surya agar keamanan dan kenyamanan masyarakat maupun pengunjung dapat meningkat,” ungkap Frank Richard Yambe Yabdi, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis selaku Koordinator Mahasiswa Unit.
![]() |
Panel surya dipasang di atap rumah milik Otniel Kaway selaku pengelola Kolam Bambar, dengan kotak pengontrol di sisi rumah yang mengarah langsung ke lahan parkir
Sistem yang dibangun merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off-grid dengan komponen berupa panel surya 50 Wp, solar charge controller, aki 12 V 35 Ah, dan lampu sorot 30 W. Panel dipasang di atap rumah milik Otniel Kaway selaku pengelola Kolam Bambar, dengan kotak pengontrol di sisi rumah yang mengarah langsung ke lahan parkir. Lampu sorot dipasang pada ketinggian rendah agar jangkauan penerangannya lebih efektif.
![]() |
Mahasiswa KKN-PPM UGM Unit PA001 saat membangun PLTS di Kolam Bambar bersama masyarakat.
Program ini mendapat sambutan positif dari warga setempat. John, salah satu warga yang aktif membantu proses pengerjaan, menyampaikan rasa syukurnya atas inisiatif mahasiswa. “Saya senang sekali dengan program ini karena selain membantu penerangan, hal ini juga menjadi contoh pentingnya transisi ke energi terbarukan. Semoga ke depan bisa diperluas lagi agar manfaatnya semakin besar,” ujarnya.
Apresiasi juga datang langsung dari Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., yang berkesempatan melakukan monitoring dan evaluasi program KKN-PPM di Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura pada 23 Juli lalu. Beliau menyampaikan penghargaan atas kerja keras mahasiswa yang menggali potensi sumber daya alam dan SDM lokal untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. “Banyak program kerja mahasiswa memberikan kontribusi signifikan. Warga bahkan berharap agar UGM melanjutkan pengiriman mahasiswa KKN di periode berikutnya sebagai bentuk keberlanjutan,” tuturnya.
Meski kapasitas sistem PLTS masih terbatas, dampak awal sudah terasa. Penggunaan listrik PLN untuk penerangan area parkir mulai berkurang, sehingga dapat menghemat biaya tagihan listrik masyarakat. Lebih dari itu, program ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya goal #7, Energi Bersih dan Terjangkau, dan goal #13 tentang Aksi Iklim.
Muhammad Landie Gayuh Kirono, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang turut mengerjakan program ini, mengaku banyak mendapat pelajaran berharga. “Saya merasa ilmu yang saya pelajari bisa benar-benar bermanfaat. Dengan program kecil ini, kami bisa menghadirkan solusi nyata untuk masyarakat, sekaligus mengingatkan diri kami untuk lebih bersyukur atas apa yang sudah dimiliki,” tuturnya.
![]() |
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM saat berdiskusi dengan mahasiswa KKN-PPM UGM yang membangun PLTS di Kolam Bambar
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes., yang turut hadir melihat langsung hasil pemasangan PLTS di lokasi, menyampaikan bahwa program mahasiswa KKN-PPM tidak hanya membantu menyelesaikan persoalan praktis warga, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya energi bersih. “Inisiatif mahasiswa ini sederhana, tetapi dampaknya nyata. Dari penerangan ramah lingkungan di Kolam Bambar ini, kita melihat bagaimana ilmu pengetahuan dapat diterjemahkan menjadi aksi yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Hal semacam ini patut diteruskan dan diperkuat di masa depan,” ungkapnya.
Kehadiran program ini diharapkan menjadi langkah awal bagi pengembangan energi bersih di daerah tersebut, sekaligus memperkuat komitmen UGM dalam mendukung kemandirian energi dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan KKN-PPM. Lebih jauh, UGM berharap langkah kecil ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak, baik mahasiswa, pemerintah daerah, maupun masyarakat untuk terus berkolaborasi menghadirkan solusi inovatif yang bermanfaat luas bagi bangsa.
tags: #SDGs #SDG7 #SDG3 #PLTS #EnergiTerbarukan #KKNPPMUGM
kontributor: Muhammad Landie Gayuh Kirono
penulis: bil