
Para mahasiswa KKN PPM UGM unit 2025-MU007 yang ditempatkan di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara harus bekerja keras untuk melaksanakan program kerja mereka karena berbagai keterbatasan. Beruntung dukungan masyarakat cukup kuat hingga semua bisa berjalan. Tim beranggotakan 28 orang yang bernama Jawara Obira ini ditempatkan di dua unit yakni di Desa Kawasi dan Soligi, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera selatan.
Di Soligi salah satu program yang dijalankan adalah penanaman mangrove di kawasan pantai. Dalam program ini para mahasiswa mengajak masyarakat dan pelajar SMA. Program dimulai dengan sosialisasi manfaat dan cara penanaman dan selanjutnya mereka menanam 150 bibit ditanam. “Ada beberapa kawasan pantai yang masih membutuhkan banyak mangrove,” kata Erick Erlando, koordinator kegiatan tersebut Selasa 29 Juli 2025.
Selain penanaman mangrove, para mahasiswa ini juga memasang lampu bertenaga surya untuk penerangan jalan. Pemasangan dilakukakn di tiga dusun. “Di Soligi, listrik hanya menyala enam jam dari pukul 18.00. Jadi setelah jam 12 malam, situasinya sangat gelap,” tambah Muhammad Haiqal yang bertugas memimpin pemasangan lampu tersebut.
Sayangnya karena keterbatasan anggaran hanya 15 lampu yang bisa dipasang. Itupun harus dibagi di tiga desa secara merata. Pemasangan dilakukan tiga hari dan dibantu warga setempat. “Tetapi lumayan setidaknya ada penerangan,” katanya.
La Bili, salah satu tokoh masyarakat menyambut baik berbagai program KKN ini. Ketua kelompok mangrove ini mengatakan wilayahnya masih membutuhkan banyak bibit pohon tersebut. “Sebenarnya ada tiga opsi tempat penanaman mangrove. Tempat yang sekarang ditanami karena dekat sama perkebunan kelapa, terus juga belum banyak mangrovenya,” katanya.
Secara langsung, program ini sebagai percontohan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs pada tujuan nomor 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau untuk Semua.