Pengurus Daerah KAGAMA Sulawesi Tengah (Sulteng) mengunjungi lokasi KKN-PPM mahasiswa UGM yang terletak di Desa Limboro dan Desa Towale di Kabupaten Donggala, Kamis (10/7/2025). Dikutip dari Humas KAGAMA Sulteng, rombongan KAGAMA Sulteng dipimpin oleh Prof. Muhammad Ansar selaku Ketua Harian berangkat dari Kota Palu menuju Donggala yang berjarak sekitar 30 kilometer lebih.
Setiba di posko KKN-PPM UGM 2025-ST002 di Desa Limboro yang merupakan rumah orang tua salah seorang alumni UGM yang terletak di jalan trans Donggala-Mamuju Sulbar, rombongan disambut tuan rumah bersama mahasiswa dan mahasiswi KKN-PPM dengan wajah yang ceria.
Cuaca pada hari itu cukup cerah dan terlihat jalan raya telah dapat dilalui kendaraan setelah dua hari sebelumnya sempat lumpuh karena diterjang banjir dari luapan sungai yang meluap akibat curah hujan yang tinggi. Para mahasiswa dan mahasiswi menyalami rombongan Kagama satu persatu disertai senyum yang mengembang dari wajah-wajah mereka. Peserta KKN-PPM bukan hanya dari UGM tapi juga ada dari Universitas Tadulako (Untad) Palu. Jadi KKN-nya kolaborasi antara UGM dan Untad.
Sambil duduk lesehan diatas karpet, pengurus Kagama berbincang dengan para adik-adik peserta KKN yang berasal dari berbagai daerah dengan ragam jurusan dari studi yang sedang mereka tempuh. Suasana akrab dan hangat terjalin antara pengurus Kagama dengan adik-adik KKN dalam pertemuan itu. Prof. Ansar yang juga salah seorang akademisi di Universitas Tadulako (Untad) yang dalam kesempatan itu sebagai ketua rombongan Kagama sempat menanyakan keadaan para mahasiswa karena beberapa hari sebelumnya mereka termasuk yang terdampak banjir bersama warga di Desa Limboro.
Pengurus Kagama bersyukur karena tidak ada mahasiswa KKN dan warga yang jadi korban banjir saat itu. Walaupun ada sebagian rumah warga yang sempat terendam banjir. Dari perbincangan terkait dengan program kerja dari para mahasiswa KKN khususnya dari UGM yang berada di Desa Limboro, mereka merancang berbagai macam program.
Ada program yang telah mereka rencanakan sebelumnya terpaksa harus mereka rubah atau modifikasi sekaitan dengan kejadian banjir yang melanda desa. Annisa salah satu mahasiswi KKN-PPM UGM menjelasakan ingin merancang ulang konstruksi bendung air yang sudah rusak diterjang banjir tiga hari sebelumnya.
“Untuk saintek sendiri masih dalam proses untuk pembangunan bendung dengan tiga fokus utama dari bendung kemudian filtrasi air dan juga pembuatan desain tempat pembuangan sampah (TPS) sementara,” jelas mahasiswi asal Sidoarjo Jatim ini.
“TPS itu bertujuan agar masyarakat membuang sampah lebih terorganisir dan sampah dapat dipilah, supaya masyarakat tidak bingung setelah dipilah diapakan karena selama ini biasanya dibakar atau ditanam,” lanjut nisa.
Lain lagi dengan Denis mahasiswa dari prodi Teknologi Pangan Hasil Pertanian. Denis membuat program kerja terkait dengan diversifikasi pangan. “Di sini masih banyak pohon sagu dan masyarakat masih menjadikan sagu sebagai salah satu sumber bahan makanan tapi masih dalam bentuk makanan tradisional. Saya akan membuat program menjadikan sagu sebagai makanan mie, jadi mie dari sagu,” ucapnya optimistis.
Setelah berbincang sekira satu jam lebih mendengarkan program kerja peserta KKN-PPM dan memberikan saran dan pendapat, rombongan Kagama menyerahkan paket sembako kepada para mahasiswa dan para warga sekitar posko KKN di Desa Limboro.
Selanjutnya, rombongan menuju posko KKN di Desa Towale yang jaraknya kurang dari setengah jam perjalanan. Di posko KKN-PPM Desa Towale rombongan telah ditunggui olah adik-adik mahasiswa dan mahasiswi KKN. Setelah bersalaman dengan sepasang suami istri pemilik rumah, rombongan dipersilahkan duduk.
Di posko ini juga peserta KKN-nya terdiri dari mahasiswa UGM dan mahasiswa Untad. Dalam perbincangan dengan para adik-adik KKN utamanya dari UGM terungkap beberapa hal terkait dengan program kerja mereka.Namun ada satu yang menarik, yaitu terkait dengan pengembangan wisata laut yang ada di desa ini. Asep salah satu mahasiswa menjelaskan akan membuat program spot Geospatial run.
Geospatial Run adalah acara atau lomba lari yang bertujuan untuk mempromosikan olahraga lari, memperkenalkan informasi geospasial, dan memberikan pengalaman wisata unik bagi peserta. “Kami sudah berkomunikasi dengan pengurus Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) sebagai pihak terkait,” jelas Asep.
Di posko Desa Towale rombongan Kagama juga menyerahkan paket sembako bagi adik-adik KKN dan warga sekitar Posko.
Kepada adik-adik mahasiswa KKN dari UGM, pengurus Kagama berpesan untuk menjaga kesehatan dan saling menjaga diri. Jika ada kendala terkait dengan program kerja agar dapat berkoordinasi dengan Pengda KAGAMA Sulteng agar mendapatkan solusi.
