Bakti kampus merupakan salah satu rangkaian kegiatan pra-pelaksanaan KKN-PPM, diselenggarakan dengan tujuan untuk mempersiapkan para mahasiswa agar dapat berkontribusi secara langsung kepada kampus. Sebanyak 1150 mahasiswa UGM akan mengikuti pelaksanaan KKN-PPM Periode 4 Tahun 2024, dan pelaksanaan bakti kampus dibagi menjadi dua tahap. Tahap satu dilaksanakan pada tanggal 26/10 (500 mahasiswa), sedangkan tahap dua pada tanggal 27/10 (550 mahasiswa). Mahasiswa yang mengikuti bakti kampus berasal dari 18 Fakultas dan Sekolah Vokasi di UGM. Kegiatan bakti kampus ini juga menjadi bagian untuk mewujudkan proses pendidikan berkualitas yang merupakan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan ini setidaknya menggunakan empat titik lokasi strategis yang digunakan untuk berkumpul melaksanakan kerja bakti membersihkan lingkungan setempat. Selain melaksanakan kerja bakti, ada yang berbeda pada periode ini, para mahasiswa juga melakukan sosialisasi pengelolaan sampah di lingkungan UGM. Sosialisasi ini melibatkan sekitar 72 rumah dinas di lingkungan UGM. Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga dalam pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan.
Kepala Subdirektorat Pengelolaan KKN-PPM, Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt.,M.Sc.,Ph.D, menuturkan bahwa kegiatan bakti kampus kali ini selain kerja bakti membersihkan lingkungan juga melakukan sosialisasi kepada warga di lingkungan UGM terkait teknologi pengolahan sampah. “Setelah melaksanakan kerja bakti dan sosialisasi pengelolaan sampah, mahasiswa kita fasilitasi untuk melaksanakan konsolidasi unit bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) termasuk untuk menentukan struktur di unit nya agar lebih mempererat kekompakan tim,” jelas Nanung saat memberikan arahan kepada para mahasiswa sebelum ke titik lokasi kerja bakti dan sosialisasi.
Dalam sosialisasi ini, mahasiswa memberikan edukasi mengenai pentingnya memilah sampah organik dan anorganik, serta cara pengolahan sampah yang ramah lingkungan. Mereka juga memperkenalkan metode komposting dan daur ulang yang dapat diterapkan di rumah tangga. Thimoty Donald Moody (Fakultas Hukum) dan Tsamarah Huwaida’ (Fakultas Geografi) dari Unit Mlati Sleman (YO-139) menyampaikan kepada tim liputan bahwa, “Kami berharap melalui kegiatan ini dapat terus berlanjut dan meluas tidak hanya di lingkungan UGM saja, akan tetapi bisa menjangkau wilayah di kota Yogyakarta pada umumnya,” ujar Thimoty. Tsamarah menambahkan harapannya “Semoga wawasan dalam pengelolaan sampah ini bisa kami praktikkan di lokasi KKN-PPM dan meningkatkan kepedulian untuk membantu mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat,” imbuhnya.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari warga sekitar. Ibu Sugondo salah satu warga di rumah dinas Bulaksumur Blok C-6, “Saya sangat senang dan beruntung sekali mendapatkan sosialisasi pengelolaan sampah ini, sangat bermanfaat, karena selain mendapat wawasan juga diberi alat pembuat kompos berupa ember tumpuk yang diberikan kami, sehingga kami juga mendapat manfaat dari pupuk kompos tersebut. Semoga acara ini dapat terus berlanjut dan mewujudkan lingkungan yang bersih dan indah,”pungkasnya.
Penulis: DnHalimah; foto: Tim Humas DPkM/Ap