Dewasa ini, bekerja pada sektor informal menjadi tumpuan bagi masyarakat dengan latar belakang pendidikan yang terbatas, dan kemampuan atau skill yang tidak mumpuni. Nelayan merupakan kelompok pekerja informal pedesaan yang seringkali terabaikan. Bahkan seringkali nelayan diasosiasikan dengan kemiskinan dan marginalitas (Kingseng, 2014).
Pulau Enggano, sebuah pulau tersembunyi di perairan Samudera Hindia, merupakan mikrokosmos kompleksitas ekonomi Indonesia. Terletak di wilayah Provinsi Bengkulu, pulau ini menyimpan potensi ekonomi yang belum sepenuhnya tereksplor, dengan jengkol (Archidendron pauciflorum) sebagai komoditas strategis yang menggambarkan dinamika ekonomi lokal.
Pekerjaan informal masih menjadi pilihan utama bagi banyak masyarakat di Indonesia, terutama di daerah pedesaan yang memiliki keterbatasan akses terhadap pekerjaan formal (Sugiharti et al., 2022). Sektor pertanian, sebagai salah satu penyedia lapangan kerja terbesar, sering kali bergantung pada tenaga kerja informal yang menghadapi kondisi kerja yang tidak menentu, upah rendah, serta minimnya perlindungan tenaga kerja.
Masih dengan tema terkait dengan budaya lokal, Albert Brillian, anggota TIM KKN-PPM UGM periode 4 Patualan sepaku yang berada di kelurahan Maridan, memiliki satu program kerja dari program kerja lainnya, yaitu gerak dan suara tradisi.