Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan upacara dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Halaman Balairung UGM (2/5). Upacara berlangsung khidmat menjadi panggung refleksi sekaligus pernyataan komitmen UGM dalam mewujudkan sistem pendidikan tinggi yang inklusif, bermutu, dan berdampak nyata.
![]() |
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.O(K), Ph.D., menyampaikan amanatnya bahwa Hardiknas merefleksikan kembali makna peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan, yang menjadi bentuk penghargaan atas jasa para Pahlawan Pendahulu kita, terutama jasa Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional yang telah memperjuangkan pendidikan bermartabat bagi bangsa Indonesia.
Rektor menuturkan bahwa tema utama Hardiknas tahun ini yaitu “Melalui semangat partisipasi semesta, pendidikan harus mampu menjangkau semua kalangan, dan UGM berkomitmen untuk terus memperluas akses pendidikan dan memiliki dampak nyata,” ungkapnya.
UGM menjadi salah satu contoh nyata perguruan tinggi yang konsisten menerapkan prinsip pendidikan berdampak melalui program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Sejak pertama kali digagas pada awal 1950-an, program ini telah menjangkau berbagai penjuru Indonesia. KKN-PPM menggunakan pendekatan kolaboratif lintas sektor untuk memberikan ruang belajar kontekstual bagi mahasiswa sekaligus membantu menyelesaikan persoalan-persoalan lokal maupun nasional, yang senantiasa diarahkan untuk menjawab permasalahan bangsa.
“Program KKN-PPM UGM memberikan pengalaman belajar terbaik bagi mahasiswa untuk mengasah empati, kepedulian, kerja sama, dan karakter kepribadian, hingga membentuk kesadaran berpengetahuan serta kemandirian yang berdaya saing, terang Prof. Ova.
![]() |
Pernyataan Rektor UGM sejalan dengan pidato Prof. Brian Yoliarto selaku Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) pada agenda nasional Hardiknas 2025 yang bertepatan dengan peluncuran “Dikti Saintech Berdampak”. Peluncuran program ini menjadi penanda transformasi sistem pendidikan tinggi yang tidak lagi hanya menekankan aspek pengajaran dan riset. Pendidikan tinggi kini diarahkan untuk turut menghasilkan pengabdian dan kontribusi nyata bagi masyarakat, termasuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Mahasiswa saat ini adalah calon pemimpin masa depan Indonesia Emas, dan Pendidikan Tinggi harus memberi ruang bagi kolaborasi, inovasi, dan karakter unggul yang berdampak langsung,” terang Prof. Brian.
Sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan, UGM memperingati Hari Pendidikan Nasional menegaskan peran aktifnya dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya SDG 4 tentang pendidikan berkualitas, dan juga kolaborasi melalui mitra untuk mencapai tujuan (SDG 17). Melalui program seperti KKN-PPM, UGM Online, Kanal Pengetahuan, dan Menara Ilmu, UGM terus memperluas akses pendidikan yang inklusif dan berbasis teknologi bagi masyarakat luas. Berbagai upaya ini juga mendorong kolaborasi lintas sektor serta penguatan karakter mahasiswa sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menjawab tantangan pendidikan nasional.
Penulis/Editor: Dn Halimah,Araya/DnH_Humas DPkM, Sumber/Foto: Humas UGM