• Tentang UGM
  • Simaster
  • KKN-PPM
  • Student Community Service
  • Jurnal Pengabdian
  • Mitra Pengabdian
  • Workshop UMKM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat
  • Beranda
  • Subdirektorat
    • Kuliah Kerja Nyata
      • KKN-PPM
      • SCS-CEL
    • Pemberdayaan Masyarakat
      • RCE – Yogyakarta
      • UMKM
      • TTG
      • DERU – UGM
      • Wilayah Binaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Data & Informasi
  • Publikasi
  • Tentang
    • Sekilas DPkM
    • Struktur Organisasi
    • Kontak
  • Beranda
  • Berita Utama DPkM
  • KKN
  • Kompos dan Vertikultur: Langkah Kecil Ibu Rumah Tangga Menuju Desa Sukaluyu Yang Berkelanjutan

Kompos dan Vertikultur: Langkah Kecil Ibu Rumah Tangga Menuju Desa Sukaluyu Yang Berkelanjutan

  • KKN, SDGs 12 : Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
  • 26 Agustus 2025, 14.14
  • Oleh: prayudhi.kurniawan
  • 0
Kompos dan Vertikultur Langkah Kecil Ibu Rumah Tangga Menuju Desa Sukaluyu Yang Berkelanjutan. Foto: Mahasiswa KKN-PPM UGM Unit 2025-JB005 Pangalengan, Kab. Bandung, Jawa Barat

Sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat, pada 28 Juli 2025, mahasiswa tim KKN PPM UGM Lokaraya Pangalengan mengadakan kegiatan yang bertajuk “Kompos Limbah Rumah Tangga untuk Vertikultur Sayuran Sederhana”. Bertempat di kantor RW 4 Desa Sukaluyu, kegiatan ini menyasar ibu-ibu rumah tangga sebagai peserta utama, mengingat peran strategis mereka dalam pengelolaan sampah di lingkungan rumah tangga.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan warga dalam mengelola limbah organik rumah tangga menjadi kompos, sekaligus memperkenalkan sistem budidaya vertikultur yang hemat lahan dan ramah lingkungan. Materi disampaikan dengan berbagai metode interaktif, mulai dari pembagian brosur edukatif, presentasi PowerPoint, pemutaran video praktik, hingga simulasi langsung pembuatan kompos dengan menggunakan ember tertutup sebagai media.

Kegiaan diawali dengan penjelasan mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2024, jumlah timbunan sampah di Indonesia mencapai 73,2 juta ton per tahun, dengan komposisi sampah organik mencapai sekitar 62% (KLHK, 2024). Fakta ini menunjukkan bahwa rumah tangga sebenarnya memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pengurangan sampah jika mengelolanya dengan bijak.

Sebagai salah satu langkah kecil yang bisa dilakukan ibu rumah tangga dalam upaya mengurangi limbah organik adalah dengan mengolah limbah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos. Selain membantu mengurangi volume sampah, kompos juga memiliki manfaat besar dalam menyuburkan dan memperbaiki struktur tanah, sehingga sangat bermanfaat bagi budidaya tanaman.

Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini juga mencakup penjelasan bagian-bagian alat komposter, seperti fungsi ember tertutup, lubang sirkulasi udara, dan wadah penampung cairan. Ibu-ibu juga diperkenalkan dengan dua jenis akhir hasil pengomposan, yaitu pupuk kompos padat yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah, serta pupuk cair atau lindi, yaitu cairan hasil dekomposisi yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair setelah difermentasi atau diencerkan.

Peserta juga diberi panduan mengenai bahan organik yang baik untuk dikomposkan, seperti sisa sayur dan daun kering, serta bahan yang sebaiknya dihindari, seperti plastik, minyak, dan limbah hewani. Selain itu, diperkenalkan pula larutan bioaktivator sebagai pemicu dekomposisi agar kompos lebih cepat matang dan kaya nutrisi.

Penjelasan materi kompos dan vertikultur. Foto: Mahasiswa KKN-PPM UGM Unit 2025-JB005 Pangalengan, Kab. Bandung, Jawa Barat

Sebagai lanjutan dari kegiatan, ibu-ibu juga diperkenalkan dengan sistem budidaya vertikultur sebagai car amenanam sayuran secara vertikal yang cocok diterapkan di lahan yang terbatas. Sistem ini dapat dibuat dari bahan-bahan yang bervariasi, seperti pipa besar, rak kayu, ataupun bahan daur ulang berupa botol-botol bekas yang digantung. Jenis sayuran yang dapat dibudidayakan juga beragam, seperti bawang, daun bawang, selada, sawi, bayam, dll.

Program ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya:

  • SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan,
  • SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab,
  • SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim,
  • dan SDG 15: Menjaga Ekosistem Daratan.

Melalui kegiatan ini, tim KKN PPM UGM berharap dapat membangun kebiasaan baru yang ramah lingkungan di tingkat rumah tangga serta mendorong terciptanya lingkungan desa yang lebih bersih, sehat, dan produktif.

Penulis: Arum Bunga Kinanthi, Mahasiswa Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM, KKN-PPM Unit 2025-JB005 Pangalengan, Kab. Bandung, Jawa Barat

Artikel ini telah dimuat di kompasiana.com

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Link



Universitas Gadjah Mada

Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Gadjah Mada

Jl. Pancasila Bulaksumur UGM, Blok G7,
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62-274-552432
  +62-274-6492082, +62-274-6492083

whatsapp : 08112576939 (KKN)

 dit.pengabdian@ugm.ac.id
 Sekretariat DPKM : sekdit.dpkm@ugm.ac.id
Telepon Internal UGM : 82488(Sekretariat), 82486(KKN), 82490(Pemberdayaan Masyarakat).

 

Tentang DPKM

  • Sekilas DPKM
  • SOTK
  • Statistik

Tautan

  • LPPM-UGM
  • Publikasi
  • PIAT
  • Sekretariat RCE Yogyakarta
  • Instagram Pengabdian UGM
  • Instagram KKN UGM
  • YouTube KKN
  • KNPPM UGM

© Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju