Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada yang menjalankan pengabdian di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, menginisiasi kegiatan analisis kualitas air bersih yang digunakan warga. Penelitian ini berfokus pada dua sumber utama mata air di desa, yaitu mata air Pelton dan Curug Ceret, yang menjadi sumber utama kebutuhan air rumah tangga warga. Sampel air diambil dari kedua lokasi dan diuji di Dinas Kesehatan Kota Bandung pada tanggal 14 Juli 2025. Pengujian mencakup parameter fisika, kimiawi, dan mikrobiologi.
Untuk sampel dari mata air Pelton, parameter fisika seperti warna, kekeruhan, Total Dissolved Solid (TDS) dan masih berada di bawah batas maksimal yang diperbolehkan. Namun, uji kimiawi menunjukkan kandungan mangan (Mn) sebesar 0,27 mg/L, melebihi batas maksimum yang diperbolehkan yaitu 0,1 mg/L. Selain itu, hasil uji mikrobiologi menemukan jumlah bakteri Total Coliform dan E. coli lebih dari 200 CFU/100 ml, jauh di atas batas yang diperbolehkan yaitu 0 CFU/100 ml.
Sementara itu, hasil sampel dari mata air Curug Ceret menunjukkan parameter fisika dalam kondisi baik. Parameter kimiawi sebagian besar memenuhi baku mutu, kecuali nilai pH sebesar 6,01 yang berada di bawah rentang standar 6,5-8,5. Namun, hasil uji mikrobiologi juga menunjukkan kontaminasi yang cukup tinggi dengan Total Coliform lebih dari 200 CFU/100 ml, yang berarti air ini juga tidak memenuhi persyaratan air minum langsung tanpa pengolahan.
“Air bersih adalah salah satu kebutuhan mendasar bagi masyarakat. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa walaupun kondisi air secara fisik baik, pencemaran secara kimiawi dan mikrobiologi masih menjadi perhatian utama sehingga perlu pengolahan lebih lanjut seperti perebusan atau filtrasi sebelum dikonsumsi,” ujar Samuel, salah satu anggota tim KKN yang bertanggung jawab dalam kegiatan ini.
Sebagai bentuk keberlanjutan, tim KKN menyerahkan laporan hasil uji laboratorium kepada pemerintah desa untuk dijadikan dasar dalam perencanaan pengelolaan air bersih yang lebih baik di masa mendatang.
Penulis/Editor : Samuel Krishna Wira Waskita, Mahasiswa Prodi Kimia,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM, Sedang KKN-PPM di Rancabali, Kab. Bandung (2025-JB010)