Kampung Rahayu yang merupakan bagian dari Desa Patengan, menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang menaruh perhatian pada isu stunting. Berdasarkan hasil wawancara dengan kader setempat, saat ini terdapat 1 kasus stunting yang dialami oleh seorang anak laki-laki berusia sekitar 4 tahun. Secara fisik, anak tersebut terlihat sehat namun memiliki tinggi badan di bawah standar yang diduga disebabkan oleh kekurangan gizi.
Jumlah balita di Kampung Rahayu tercatat sebanyak 32 anak, termasuk 3 bayi. Dengan hanya satu kasus stunting, persentasenya saat ini sekitar 3%. Namun jumlah ini dapat berubah sewaktu-waktu karena data balita diperbarui secara berkala oleh kader atau petugas posyandu.
Upaya Penanganan Stunting di Kampung Rahayu
Penanganan stunting di Kampung Rahayu sudah dilakukan melalui kegiatan posyandu bulanan, yang rutin mencatat data tumbuh kembang balita. Dalam kegiatan tersebut, juga diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berasal dari puskesmas dan desa. Selain itu, kader setempat juga aktif menyampaikan penyuluhan tentang gizi dan MPASI kepada masyarakat, meskipun jadwal penyuluhan bersifat tentatif dan seringkali diumumkan secara mendadak.
Masyarakat Kampung Rahayu telah mengenal konsep “Isi Piringku” dan memahami pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Namun, keterbatasan ekonomi masih menjadi tantangan dalam pemenuhan gizi harian. Masyarakat cenderung menyajikan makanan apa adanya, meskipun masih tergolong makanan lokal yang memiliki potensi sebagai sumber gizi seimbang.
Gambaran Umum Desa Patengan
Secara lebih luas, hasil wawancara di tingkat desa menunjukkan bahwa jumlah balita di Desa Patengan mencapai sekitar 300 anak, dengan 9 kasus stunting tercatat pada bulan Mei. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dua tahun sebelumnya, yang sempat mencatat hingga 114 anak stunting pada tahun 2023.
Menurut penjelasan narasumber desa, anak usia 0–2 tahun yang mengalami stunting umumnya dipengaruhi oleh kondisi kesehatan ibu, sementara anak usia 2–5 tahun lebih rentan terhadap stunting akibat pola makan dan pemenuhan gizi.
Sebagai bagian dari kegiatan KKN di Kampung Rahayu, Desa Patengan, mahasiswa menyusun poster edukasi gizi yang didasarkan pada hasil wawancara dengan kader posyandu dan perangkat desa. Poster ini memuat informasi penting mengenai stunting, gizi seimbang, pemenuhan gizi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), serta pemanfaatan makanan lokal sebagai sumber nutrisi.
Tujuan dari pembuatan poster ini adalah untuk memberikan edukasi yang mudah dipahami oleh masyarakat, sekaligus memperkuat upaya pencegahan stunting yang telah dilakukan di tingkat desa. Melalui media digital seperti website desa, diharapkan informasi ini dapat diakses secara luas dan menjadi rujukan warga dalam menjaga tumbuh kembang anak.
Penulis/Editor: Aprilia Wulandari & Samuel Krishna Wira Waskita, Mahasiswa UGM yang KKN-PPM di Rancabali, Kab. Bandung (2025-JB010)