• Tentang UGM
  • Simaster
  • KKN-PPM
  • Student Community Service
  • Jurnal Pengabdian
  • Mitra Pengabdian
  • Workshop UMKM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat
  • Beranda
  • Subdirektorat
    • Kuliah Kerja Nyata
      • KKN-PPM
      • SCS-CEL
    • Pemberdayaan Masyarakat
      • RCE – Yogyakarta
      • UMKM
      • TTG
      • DERU – UGM
      • Wilayah Binaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Data & Informasi
  • Publikasi
  • Tentang
    • Sekilas DPkM
    • Struktur Organisasi
    • Kontak
  • Beranda
  • Berita Utama DPkM
  • KKN
  • Upaya Konservasi Penyu, Mahasiswa KKN-PPM UGM Jadi Ranger di Taman Nasional Meru Betiri

Upaya Konservasi Penyu, Mahasiswa KKN-PPM UGM Jadi Ranger di Taman Nasional Meru Betiri

  • KKN, SDGs 14: Ekosistem Lautan
  • 6 Agustus 2025, 11.19
  • Oleh: prayudhi.kurniawan
  • 0
Mahasiswa KKN-PPM UGM, melakukan proses pemindahan telur penyu ke tempat penetasan di Taman Nasional Meru Betiri. Foto: Mahasiswa KKN-PPM

Tiga mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata- Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Desa Sukamade, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi turut andil berpartisipasi menjadi ranger (penjaga atau petugas) di Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). Taman Nasional Meru Betiri sendiri lokasinya di antara Kabupaten Jember dan Banyuwangi.

Ketiga mahasiswa tersebut sukarela turun langsung dalam pengamatan dan aksi penyelamatan telur penyu untuk dipindahkan ke dalam tempat penetasan semi alami (hatchery) di Pantai Sukamade yang merupakan salah satu kawasan konservasi penyu tertua di Indonesia.

Dalam tugasnya sebagai ranger, Qanita Salma, Nabila Shafa, dan Mujahidah Rahmathul Munawaroh mendampingi petugas taman nasional dalam melakukan patroli malam hari untuk mencari induk penyu yang naik ke permukaan untuk bertelur, mengamankan telur-telur dari ancaman predator dan pencurian, serta memindahkannya ke hatchery.

Setelah menetas, tukik-tukik tersebut dilepaskan kembali ke laut dalam kegiatan edukatif yang juga melibatkan wisatawan.

Untuk menjaga kelancaran proses penetasan telur, ranger harus menajamkan mata dan panca indera lantaran tidak boleh ada pencahayaan di sekitar penyu. Selain cahaya, suara yang tertangkap oleh penyu dapat mendistraksi penyu dalam proses bertelur.

Senyap dan gelapnya proses inilah yang justru membuat aksi penyelamatan menjadi hal istimewa. Terlebih, ranger harus siaga sejak pukul 19.30 karena pada jam-jam tersebutlah insting penyu mendorong mereka untuk naik ke pantai untuk bertelur.

“Ini pengalaman luar biasa bagi kami sebagai mahasiswa FKH. Tidak hanya belajar secara akademis, tetapi juga menerapkan ilmu kedokteran hewan dalam konteks konservasi satwa liar, khususnya penyu yang merupakan spesies dilindungi,” ungkap Nabila Shafa, dalam kegiatan penyelamatan telur penyu pada 16 Juli 2025.

Kehadiran Koordinator Unit (Kormanit) Tim KKN-PPM Sagara Pesanggaran, Ikhlacul Aditya Ramadhan, turut membantu aksi penyelamatan penetasan telur penyu melalui koordinasi baik antara pihak TNMB dan mahasiswa KKN.

“Harapannya kegiatan ini dapat memberikan pengalaman kepada teman-teman sekaligus gerbang kerja sama antara taman nasional dan mahasiswa terkait riset dan pengembangan,” tutur Ikhlacul.

Kehadiran mahasiswa yang berpartisipasi menjadi Ranger ini disambut hangat oleh masyarakat dan petugas dari TNMB.

“Kami mengapresiasi semangat dari adik-adik mahasiswa. Mereka turut andil dalam kegiatan bersama ranger dan juga bisa memberi contoh bagi generasi muda mengenai pentingnya menjaga alam dan satwa langka seperti penyu,” ujar Ghozali selaku ranger yang bertugas di TNMB.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-14 mengenai ekosistem laut dan ke-15 mengenai kehidupan darat.

Keterlibatan mahasiswa diharapkan tidak hanya memperkuat upaya konservasi di TNMB, tetapi juga menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut ambil peran dalam menjaga satwa dilindungi.

Lewat pengalaman menjadi ranger, para mahasiswa tidak hanya belajar di luar kampus, tetapi juga memberi kontribusi nyata dalam pelestarian penyu. Aksi ini menjadi pengingat bahwa siapa pun bisa turut menjaga alam berbekal niat dan kemauan untuk turun tangan secara tulus.

Sumber berita: jatengdaily.com

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Link



Universitas Gadjah Mada

Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Gadjah Mada

Jl. Pancasila Bulaksumur UGM, Blok G7,
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62-274-552432
  +62-274-6492082, +62-274-6492083

whatsapp : 08112576939 (KKN)

 dit.pengabdian@ugm.ac.id
 Sekretariat DPKM : sekdit.dpkm@ugm.ac.id
Telepon Internal UGM : 82488(Sekretariat), 82486(KKN), 82490(Pemberdayaan Masyarakat).

 

Tentang DPKM

  • Sekilas DPKM
  • SOTK
  • Statistik

Tautan

  • LPPM-UGM
  • Publikasi
  • PIAT
  • Sekretariat RCE Yogyakarta
  • Instagram Pengabdian UGM
  • Instagram KKN UGM
  • YouTube KKN
  • KNPPM UGM

© Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju