Kegiatan donor darah yang diselenggarakan di Pendopo Balai Desa Jati, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, pada Rabu (10/7), menjadi langkah awal dalam menghadirkan program kesehatan di tengah masyarakat desa.
Kegiatan ini merupakan program kerja yang digagas secara interdisipliner oleh Luthfi Massaid dan Aisyah Putri Qurrota A’yun, dua anggota Tim KKN-PPM UGM Sawangan Periode II, sebagai bentuk kontribusi mahasiswa lintas disiplin ilmu kepada masyarakat, meskipun keduanya tidak berasal dari latar belakang studi kesehatan.
Kegiatan donor darah ini muncul sebagai respons atas tidak adanya program bertema kesehatan dalam unit KKN tersebut, disebabkan oleh kekurangan mahasiswa dari rumpun ilmu kesehatan. Meski demikian, keterbatasan itu tidak menyurutkan semangat untuk tetap memberikan aksi nyata yang berdampak bagi masyarakat.
Dengan menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Magelang serta dukungan dari pemerintah desa, program ini berhasil dilaksanakan secara kolaboratif dan penuh semangat gotong royong.
Selain menjadi bentuk kepedulian sosial, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah. Tidak hanya sebagai upaya kemanusiaan, donor darah juga memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu regenerasi sel darah dan menjaga kesehatan jantung.
Tim KKN berharap kegiatan ini dapat menjadi cikal bakal pengadaan donor darah secara rutin di Desa Jati yang mencakup seluruh dusun. Lebih jauh lagi, kegiatan ini juga menjadi sarana awal dalam menjalin relasi antara PMI Kabupaten Magelang dan pemerintah desa, sebagai langkah menuju kerjasama berkelanjutan.
Sasaran utama kegiatan ini adalah warga Desa Jati secara umum. Untuk mengundang partisipasi, berbagai upaya dilakukan oleh Tim KKN, seperti menyebarkan poster pada papan pengumuman dusun, mengirim surat undangan dan imbauan kepada kepala dusun, serta mengoptimalkan media sosial dan komunikasi langsung saat kegiatan warga. Semua strategi ini dilakukan untuk membangun pemahaman dan mendorong keterlibatan aktif dari masyarakat.
Namun, antusiasme warga tidak langsung muncul begitu saja. Masih ada anggapan di tengah masyarakat bahwa donor darah menyebabkan rasa sakit dan melemahkan tubuh. Hal ini membuat sebagian warga enggan untuk berpartisipasi. “Memang di sini tuh jarang, Mas, ada yang mau donor. Terlebih, masyarakat belum pada tahu, kan ya. Mereka mikirnya donor itu sakit. Beda kalau orang tersebut memang pendonor rutin, Mas,” ujar Pak Teguh, Kepala Dusun Jambe.
Meski di awal sempat mengalami tantangan dalam mengajak warga, lambat laun partisipasi mulai tumbuh. Hasilnya, sebanyak 15 orang berhasil mendonorkan darahnya dalam kegiatan ini, termasuk anggota tim KKN dan Kepala Dusun yang turut meramaikan. Beberapa dari mereka merupakan pendonor rutin, sementara sisanya adalah pendonor baru yang terdorong oleh rasa penasaran dan rasa kemanusiaan untuk membantu sesama.
Kegiatan donor darah ini mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas sosial yang hidup di tengah masyarakat Desa Jati. Melalui aksi sederhana namun bermakna ini, masyarakat tidak hanya berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan darah, tetapi juga mempererat hubungan antar warga serta membangun kepedulian terhadap sesama.
Selain memberikan manfaat kesehatan secara langsung bagi pendonor, kegiatan ini membuka ruang komunikasi yang lebih luas antara warga dan lembaga seperti Palang Merah Indonesia (PMI). Interaksi ini menjadi langkah awal dalam memperkenalkan pentingnya kerja sama lintas lembaga dalam aksi-aksi kemanusiaan.
Partisipasi yang tumbuh dari warga, baik yang sudah pernah donor maupun yang baru mencoba, menjadi bukti bahwa dengan edukasi dan pendekatan yang tepat, kesadaran kolektif dapat terbentuk. Tim KKN berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai agenda sesaat, tetapi menjadi awal dari gerakan sosial yang berkelanjutan di Desa Jati dan wilayah sekitar.
Penulis: Luthfi Massaid, Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris Sekolah Vokasi UGM yang sedang melaksanakan KKN-PPM di Sawangan Magelang
Artikel ini tayang di goodnewsfromindonesia.id