
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gajah Mada (UGM) menyulap jagung dan kakao, menjadi produk herbal dan kebutuhan rumah tangga. Mulai dari teh, kerupuk, briket hingga cocoa butter atau mentega kakao.
Erwinda, Koordinator Desa (Kordes) KKN UGM mengatakan, bahan utama produk ini memanfaatkan komoditi lokal Desa Palongaan dan Mahahe, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat. Bonggol jagung diolah menjadi briket atau pengganti arang rumah tangga, sementara rambut jagung diolah menjadi teh herbal.
Sebelum dijadikan teh, rambut jagung tersebut dibersihkan dan dikeringkan. Setelah itu bisa diseduh seperti teh pada umumnya, atau dibuat menjadi teh celup.
Teh rambut jagung dipercaya memiliki beberapa manfaat kesehatan, termasuk sebagai antioksidan dan membantu menjaga tekanan darah serta kadar gula darah.
Sementara itu, komoditi kakao diolah menjadi kerupuk dan cocoa batter. “Kulitnya jadi kerupuk dan bijinya jadi cocoa butter,” jelas Winda, Kordes Mahasiswa KKN UGM ditemui di balai Desa Palongaan, Kecamatan Tobadak, Minggu (3/8/2025). Mentega kakao ini menjadi alternatif pengganti mentega hewani.
Mahasiswa KKN UGM berjumlah 30 orang, mereka terbagi dua kelompok. Satu kelompok di Desa Mahahe, sementara satu lainnya lagi di Desa Palongaan. Mereka KKN sekitar 50 hari di Mateng, dengan beragam fakultas mulai dari Fakultas Biologi, Fakultas Geografi, Fakultas MIPA, Fakultas Teknik, hingga Fakultas Kedokteran dan Keperawatan.
Sumber berita: sulbar.tribunnews.com