• Tentang UGM
  • Simaster
  • KKN-PPM
  • Student Community Service
  • Jurnal Pengabdian
  • Mitra Pengabdian
  • Workshop UMKM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat
  • Beranda
  • Subdirektorat
    • Kuliah Kerja Nyata
      • KKN-PPM
      • SCS-CEL
    • Pemberdayaan Masyarakat
      • RCE – Yogyakarta
      • UMKM
      • TTG
      • DERU – UGM
      • Wilayah Binaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Data & Informasi
  • Publikasi
  • Tentang
    • Sekilas DPkM
    • Struktur Organisasi
    • Kontak
  • Beranda
  • Berita Utama DPkM
  • KKN
  • Festival.Kasumasa.2025: KKN-PPM UGM Biak Elok Satukan Tiga Kampung

Festival.Kasumasa.2025: KKN-PPM UGM Biak Elok Satukan Tiga Kampung

  • KKN, SDGs 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh., SDGs 17 : Kemitraan untuk mencapai tujuan
  • 31 Juli 2025, 13.48
  • Oleh: prayudhi.kurniawan
  • 0
Festival Kasumasa 2025 yang menyatukan tiga kampung di Distrik Biak Barat berlangsung pada 23–25 Juli 2025. Foto : KKN-PPM UGM Biak Elok 2025

Tim Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Biak Elok 2025 berhasil menyelenggarakan Festival Kasumasa 2025 yang menyatukan tiga kampung di Distrik Biak Barat. Acara penuh suasana semangat dan kebersamaan ini berlangsung pada 23–25 Juli 2025. Festival Kasumasa 2025 yang menyatukan tiga kampung di Distrik Biak Barat. Acara penuh suasana semangat dan kebersamaan ini berlangsung pada 23–25 Juli 2025 ini mempertemukan warga Kampung Kanaan, Kampung Yomdori, dan Kampung Marisen.

Festival yang dinamai Kasumasa yang berarti “terima kasih” dalam bahasa Biak, digelar sebagai bentuk rasa syukur mahasiswa kepada masyarakat lokal. “Festival ini menjadi persembahan sekaligus wujud terima kasih kami kepada seluruh masyarakat yang telah menerima, membantu, dan mengasihi kami selama melakukan pengabdian di sini,” ujar Dzikra Akbar, ketua pelaksana Festival Kasumasa 2025.

Dalam festival ini, terdapat delapan cabang kegiatan yang dilombakan, melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga orang tua turut berpartisipasi dalam lomba voli, tarik tambang, sepak takraw, balap dayung, panjat pinang, bola joget, lomba lukis, dan kursi panas.

Berbagai lokasi menjadi arena pertandingan, mulai dari lapangan Gereja Bethel Wardo, Lapangan Balai Desa, hingga tepi pantai untuk lomba balap dayung. Sorak-sorai warga memeriahkan setiap pertandingan, menciptakan atmosfer penuh semangat kebersamaan. “Kami ingin menghadirkan ruang kebersamaan yang tidak hanya menonjolkan kompetisi, tetapi juga rasa kekeluargaan dan budaya gotong royong,” kata salah satu anggota Tim KKN-PPM Biak Elok 2025.

Puncak Festival Kasumasa pada 26 Juli 2025 diwarnai pertandingan final yang menegangkan. Final tarik tambang dan voli antar kampung menjadi tontonan yang paling dinanti warga. Meski hujan sempat mengguyur arena sepak takraw, para pemain tetap melanjutkan permainan dengan penuh antusias. Hal ini menunjukkan tingginya semangat kebersamaan  dan kekeluargaan yang berhasil tercipta melalui penyelenggaraan festival tersebut, tidak hanya di antara warga satu kampung, tetapi juga lintas kampung.

Penutupan festival dimeriahkan pagelaran seni budaya pada malam hari. Tim KKN-PPM UGM yang beranggotakan 30 orang tampil memukau dengan tari Yospan, tarian khas Papua yang penuh energi dan persahabatan. Penampilan ini menjadi bentuk penghormatan terhadap budaya lokal sekaligus simbol kedekatan mereka dengan masyarakat.

Antusiasme warga terlihat ketika mereka ikut menari bersama di penghujung acara. Setiap kampung juga menampilkan tari Wor, tari Yospan, dan nyanyian dengan alat musik tradisional Biak, menambah kekayaan nuansa budaya festival.

Festival Kasumasa 2025 membuktikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa KKN dan masyarakat mampu menciptakan kegiatan bermakna sekaligus memperkuat identitas budaya lokal. Selain memberikan hiburan, festival ini juga mendorong pelestarian seni tradisional dan menghidupkan kembali semangat gotong royong khas masyarakat Biak.

Kesuksesan festival tahun ini membuat masyarakat berharap kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin tahunan. Bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kekuatan budaya di Biak Numfor.

Sumber berita : rri.co.id

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Link



Universitas Gadjah Mada

Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Gadjah Mada

Jl. Pancasila Bulaksumur UGM, Blok G7,
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62-274-552432
  +62-274-6492082, +62-274-6492083

whatsapp : 08112576939 (KKN)

 dit.pengabdian@ugm.ac.id
 Sekretariat DPKM : sekdit.dpkm@ugm.ac.id
Telepon Internal UGM : 82488(Sekretariat), 82486(KKN), 82490(Pemberdayaan Masyarakat).

 

Tentang DPKM

  • Sekilas DPKM
  • SOTK
  • Statistik

Tautan

  • LPPM-UGM
  • Publikasi
  • PIAT
  • Sekretariat RCE Yogyakarta
  • Instagram Pengabdian UGM
  • Instagram KKN UGM
  • YouTube KKN
  • KNPPM UGM

© Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju