“Tingkatkan Investasi di Daerah Istimewa Yogyakarta”
Forum Group Diskusi (FGD) ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari hasil pertemuan awal sinergi program kegiatan antara UGM dan Pemerintah daerah (PEMDA) se-DIY tanggal 16 Juni 2023 khususnya tentang peningkatan investasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM sebagai fasilitator yang mempertemukan berbagai pihak dalam FGD ini, bertempat di Ruang Bulaksumur University Club (UC) Hotel UGM (23/6). FGD ini selain dihadiri pimpinan UGM, juga menghadirkan Sekretaris Daerah di wilayah DIY, Pengurus Komisariat Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) Provinsi DIY, Kepala Dinas Penanaman Modal, Perizinan, dan Pelayanan Terpadu di wilayah DIY, dengan narasumber Kementerian Investasi RI.
Permasalahan utama yang menjadi tantangan masyarakat saat ini yaitu kemiskinan, investasi, dan inflasi. FGD ini dikemas untuk mendiskusikan terkait peluang untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan dengan meningkatkan investasi di DIY. Hal tersebut, senada dengan yang disampaikan oleh Direktur Pengabdian kepada Masyarakat. Dr.dr.Rustamaji.,M.Kes menyampaikan bahwa kepentingan FGD ini untuk membantu menyiapkan lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Staf Khusus Bidang Hubungan Komunikasi Kelembagaan, Kementerian Investasi, Dr. Ir. Arnanto Nurprabowo, M.P menyampaikan sarannya dalam forum ini digunakan untuk membahas terkait pertumbuhan ekonomi dan kawasan industri di DIY. “Untuk membahas pertumbuhan ekonomi dan kawasan DIY, yang utama diselesaikan yaitu RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) yang terintegrasi dengan sistem”. Sementara itu, Andi Maulana, SE,MM, Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kemitraan Kementerian Investasi/BKPM/Plt Deputi Bidang Teknologi Informasi Penanaman Modal menyampaikan bahwa ”Yogyakarta memiliki potensi besar untuk industri, ekosistemnya harus dibangun bukan hanya menjual tanah, tetapi tetap dapat memberi kontribusi kepada masyarakat sekitar”. Industri yang dibangun harus dikelola secara tepat, apabila salah penanganan akan menyebabkan tiga masalah, yaitu sosial, lingkungan, dan rusaknya infrastruktur.
Dalam kesempatan forum tersebut, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal, Kementerian Investasi, Dr. Riyatno, S.H.,L.L.M menginformasikan terkait tata cara perizinan dan kawasan industri sesuai dengan alur dan aturan yang berlaku. Riyatno menyampaikan bahwa “salah satu manfaat dengan adanya kawasan industri yaitu terbukanya peluang lapangan pekerjaan baru, dan tidak harus berbondong-bondong mencari pekerjaan di ibukota”. Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DIY, Agus Priono, M.Ec, menyampaikan bahwa Yogyakarta merupakan kota budaya, pariwisata, dan pendidikan dan bukan metropolitan, sehingga investasi dalam industri ekonomi kreatif sangat tepat untuk dikembangkan di Yogyakarta.
Direktur Perencanaan UGM, Ely Susanto, S.IP., M.BA.,Ph.D, menyampaikan di akhir rangkaian FGD, bahwa forum ini merupakan inisiasi awal, selanjutnya hasil dari FGD pada hari ini akan ditindak lanjuti sebagai upaya kolaborasi bersama yang berlanjut dalam rangka meningkatkan investasi di DIY, pungkasnya.
Humas_DPkm:DnH