Pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19 tidak terlepas dari peran penting UMKM sebagai pilar penyangga ekonomi. Hal ini dapat ditunjukkan dari jumlah UMKM yang mencapai angka 65,47 juta pelaku pada tahun 2019 atau mencapai 99,99% dari total usaha yang ada di Indonesia. UMKM dapat memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto 61,97%, menyerap tenaga kerja 97% dan mampu menghimpun hingga 60,4% dari total investasia.
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam rangka pelaksanaan Dies Natalis Universitas Gadjah Mada ke-73, serta dalam menjalankan mandat Tri Dharma Pendidikan Tinggi, khususnya Dharma Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Gadjah Mada turut serta menciptakan kemajuan dan kemandirian usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui kegiatan Temu Bisnis Nasional UMKM V dengan tema “Penguatan UMKM dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Pandemi Covid-19 melalui Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Adaptif, Berdaya Saing dan Berkelanjutan”. Kegiatan ini akan diselenggarakan pada tanggal 26 – 27 Oktober 2022, bertempat di UC Hotel Universitas Gadjah Mada.
Directorate of Community Services Universitas Gadjah Mada is hosting the THE 3RD ICCEESD 2022 – International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development
STRENGTHENING EDUCATION FOR SUSTAINABILITY TOWARDS BETTER COMMUNITY ENGAGEMENT
RCE Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada pada tanggal 27 Agustus 2022 telah berkolaborasi dengan RCE Penang (USM Malaysia) dan RCE Tongyeong (Korea Selatan) dan melaksanakan webinar secara online dengan diikuti peserta dari beberapa negara, sebanyak lebih dari 50 peserta telah mengikuti program ini secara online, RCE Youth Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada diwakili oleh mahasiswa pasca sarjana jurusan Hubungan Internasional Kajian Amerika Universitas Gadjah Mada dengan mempresentasikan tentang SDGs4 Kualitas Pendidikan (Quality of Education), RCE Penang (USM Malaysia) mempresentasikan SDGs3 Good Health and Well Being, dan RCE Tongyeongt Korea Selatan mempresentasikan tentang SDGs15 Life on Land. Diskusi dan sharing pengalaman dilakukan dalam webinar ini, strategi strategi dalam pelaksanaan program juga dijelaskan agar program dalam berjalan berkelanjutan acara dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 11.30 WIB.
Pada tanggal 19-21 Juli 2022, Pertemuan Regional RCE Asia-Pasifik ke-14 dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan Host RCE Greater Gombak dan International Islamic University Malaysia (IIUM), dengan tema ‘Empowering Local Wisdom for Education for Sustainable Development ‘. Pertemuan tiga hari ini dihadiri Prof. Ir. Irfan D. Prijambada.,M.Eng.,Ph.D. (Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM) dan Ardhya Nareswari.,S.T.,M.T.,Ph.D. (Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat UGM), dalam pertemuan tersebut menyoroti kekayaan sejarah dan budaya yang dibentuk oleh pengetahuan adat dan penguatan nilai-nilai – terutama identitasnya yang berbeda dalam spiritualitas, etika, dan kegiatan komunal – untuk mengambil pendekatan holistik terhadap pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Sekitar 70 orang menghadiri pertemuan secara langsung, termasuk anggota dari 12 RCE dan mitra lokal. Beberapa sesi diselenggarakan dalam mode hybrid, dengan sekitar 50 orang dari lebih dari 20 RCE yang berpartisipasi secara virtual. Dalam keynote speechnya, Prof. Emeritus Tan Sri Dzulkifli Abdul Razak (Prof. Dzul), Rektor IIUM dan Co-chair RCE Greater Gombak, menekankan pentingnya keragaman dan pendidikan yang berpusat pada manusia berdasarkan kolaborasi. Dia juga menggarisbawahi peran penting RCE dalam menghubungkan pengetahuan dan praktik dalam pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan transformasi masyarakat secara keseluruhan.
Pada tanggal 28 Juli 2022, tepatnya hari Kamis tahun 2022 setelah keadaan global dan indonesia pasca pendemi covid-19 sudah mereda, serta kegiatan aktivitas tatap muka sudah diijinkan secara langsung, maka RCE Youth Yogyakarta mengadakan coaching yang pertama bertemakan “Strategi Branding dan Pomosi Komunitas Sosial” dengan narasumber : Aria Sungsang Nir Prahara, S.T., kegiatan diawali dengan sambutan Prof. Ir. Irfan D. Prijambada., M. eng., Ph.D. (Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM), lalu dipandu oleh Atrida Hadianti., S.T., M.Sc., Ph.D. (selaku Koordinator RCE Youth Yogyakarta), dimoderatori oleh Bachtiar Arif Pambudi (selaku Sekretaris RCE Youth Yogyakarta), dan difasilitatori oleh Azri Faisal Nabhan., S.S., M.M. ( DPkM UGM). Diharapkan dari adanya coaching ini, para komunitas bisa segera melakukan pemulihan dan bangkit kembali untuk maju mengembangkan inovasi baru guna tujuan pembangunan yang berkelanjutan, melalui strategi-strategi branding dan konsennya di tiap bidang komunitas RCE Youth Yogyakarta yang ditekuni, serta diharapkan mampu menjadi pendongkrak penyelesaian masalah/problem solving isu-isu global yang ada, dalam acara tersebut juga dilaksanakan diskusi yang dipimpin Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat DPKM UGM (Ardhya Nareswari.,S.T.,M.T.,Ph.D.). Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat menyampaikan sebagai agen perubahan, generasi muda harus memiliki sense yang lebih peka dan aktif untuk bersama sama masyarakat mengimplementasikan ESD untuk pembangunan berkelanjutan.
Sebagai tindak lanjut dari rangkaian ICTeEfS managerial meeting di University of Crete, Yunani, pada bulan Juni lalu, pada 31 Agustus hingga 4 September kemarin Universitas Gadjah Mada mendapat kesempatan untuk dikunjungi oleh Prof. Dr. Vasillios Makrakis dari Frederick University Cyprus yang menjadi koordinator program ICT-Enabled In-Service Training of Teacher to Address Education for Sustainability (ICTeEfS). ICTeEfS merupakan kegiatan capacity building yang didanai oleh European Commission Erasmus+ (CBHE) tentang pemanfaatan TIK dalam pembelajaran untuk mencapai pendidikan yang berkelanjutan. Kegiatan ICTeEfS berfokus pada tujuh universitas mitra dari Indonesia, Malaysia, dan Vietnam yakni Universitas Gadjah Mada, Universitas Pendidikan Indonesia, Universiti Sains Malaysia, Universiti Teknologi Malaysia, Open University Malaysia, International University Vietnam, dan University of Social Sciences and Humanities Vietnam.
Kompetisi Riset Desa bagi Mahasiswa Umum di Yogyakarta : Gamakonkrit (Gadjah Mada Kontribusi Kritis)
Dalam rangka pembuatan rencana pengembangan desa, pengetahuan tentang desa sasaran menjadi hal yang penting untuk dimiliki sehingga dapat menghasilkan rencana strategis bagi desa tersebut. Untuk dapat mengetahui informasi mengenai desa tujuan, dibutuhkan analisis yang tepat, lengkap, dan menyeluruh. Dengan analisis yang tepat, akan diketahui potensi dan permasalahan yang ada di desa tersebut sehingga solusi dan tindakan terhadap potensi dan permasalahan dapat diambil. Setelah mendapatkan data yang lengkap, dapat disusun rencana pengembangan yang strategis agar kegiatan pengembangan desa menjadi tepat sasaran.
Kualitas pendidikan suatu negara sangat erat hubungannya dengan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Lebih mendalam lagi, pendidikan menjadi focus dari Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang lebih kita kenal dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Upaya pencapaian TPB suatu negara juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan ipteks termasuk perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dengan kata lain, pemanfaatan TIK secara optimal utamanya dalam pembelajaran dapat membantu negara dalam mengakselerasi pencapaian TPB. Ketersedian kemudahan akses informasi tanpa batas ruang dan waktu sangat diperlukan oleh generasi muda dalam menghadaai tantangan zaman menunju TPB.
Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat berperan aktif dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu ikhtiar Universitas Gadjah Mada dalam mewujudkan komitmen tersebut adalah dengan mengimplementasikan Education for Sustainable Development (ESD) melalui kegiatan ICT-Enabled In-Service Training of Teacher to Address Education for Sustainability (ICTeEfS) yang sudah berjalan selama 3 tahun terakhir. Topik utama dari kegiatan ICTeEfS ini adalah pengintegrasian konsep SDGs ke dalam kurikulum pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.