Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional 2025 yang diperingati pada tanggal 21 Februari, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan acara Deklarasi Kolaborasi Sivitas Akademika UGM untuk mewujudkan Kampus Peduli Sampah, yang berlangsung di Pusat Inovasi dan Agroteknologi UGM (PIAT UGM) pada hari Kamis (20/02) kemarin. Acara ini dihadiri oleh beberapa perwakilan sivitas akademika UGM, termasuk Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K)., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sudjito, S.Sos., M.Si., Ketua Satgas Pengelolaan Sampah UGM, Ir. Wiratni, Ph.D., IPM, Direktur Kemahasiswaan, Direktur Kajian dan Inovasi Akademik UGM, Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM, dan seluruh Kepala Kantor Administras Fakultas dan Sekolah di UGM.
![]() |
Prof. dr. Ova Emilia saat menyampaikan arahannya mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di kampus UGM
Dalam kesempatan tersebut, Prof. dr. Ova Emilia menyampaikan arahannya mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di kampus UGM. Beliau menekankan bahwa setiap individu di UGM memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kampus, mulai dari memilah sampah dengan tepat hingga mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai. “UGM berkomitmen untuk menjadi kampus yang peduli sampah, tidak hanya dalam pengelolaan sampah yang baik, tetapi juga dalam meningkatkan kesadaran seluruh sivitas akademika tentang pentingnya pengelolaan sampah secara berkelanjutan,” tegasnya.
![]() |
Pembacaan Deklarasi Kolaborasi Sivitas Akademika UGM terkait Mewujudukan Kampus Peduli Sampah yang dipimpin oleh Dr. Arie Sudjito, dan diikuti oleh seluruh tamu sivitas akademika UGM yang hadir
Acara dilanjutkan dengan pembacaan dan penandatanganan Deklarasi Kolaborasi Sivitas Akademika UGM terkait Mewujudukan Kampus Peduli Sampah yang dipimpin oleh Dr. Arie Sudjito, dan diikuti oleh seluruh tamu undangan. Deklarasi tersebut menjadi komitmen bersama UGM untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik di kampus, dimulai dengan mengurangi sampah plastik sekali pakai, memilah sampah sesuai jenisnya, serta memulai pengolahan sampah dari sumbernya.
![]() |
Prof. dr. Ova Emilia saat menandatangani Deklarasi Kolaborasi Sivitas Akademika UGM terkait Mewujudukan Kampus Peduli Sampah didampingi oleh Dr. Arie Sujito
Sebagai bagian dari upaya mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan, para tamu undangan juga berkesempatan untuk meninjau Rumah Inovasi Daur Ulang (RINDU) UGM yang ada di PIAT. RINDU menjadi pusat inovasi pengelolaan sampah yang tidak hanya mengolah sampah menjadi produk bernilai tambah, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi untuk sivitas akademika dan masyarakat sekitar tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
![]() |
Prof. dr. Ova Emilia saat berdiskusi dengan Ketua Satgas Pengelolaan Sampah UGM ketika meninjau proses pengelolaan sampah di RINDU PIAT
Dalam laporan progres yang dibacakan oleh Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes., dinyatakan bahwa UGM telah melakukan berbagai upaya signifikan dalam pengelolaan sampah di lingkungan kampus. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan meliputi sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya pemilahan sampah, pemasangan tempat sampah terpilah di seluruh area kampus, serta pengolahan sampah organik menjadi kompos untuk penghijauan kampus. Selain itu, UGM juga melibatkan mahasiswa dan tenaga kependidikan melalui program bank sampah yang sudah berjalan di beberapa fakultas.
Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal kesadaran sivitas akademika terhadap pemilahan sampah dan keterbatasan infrastruktur yang mendukung pengelolaan sampah yang lebih optimal. Untuk itu, Dr. Rustamaji merekomendasikan peningkatan kampanye edukasi, pengembangan teknologi pengelolaan sampah yang lebih efektif, serta penguatan kolaborasi dengan pihak eksternal untuk mencapai pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan di masa depan.
![]() |
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamaji, saat menyampaikan laporan Progres Kegiatan Pengelolaan Sampah di Internal Kampus Universitas Gadjah Mada
“Keberhasilan dalam pengelolaan sampah ini sangat bergantung pada kerja sama seluruh pihak di UGM. Kami berharap melalui deklarasi ini, setiap unit kerja dan sivitas akademika dapat semakin terdorong untuk lebih peduli dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kampus,” ujarnya.
Permasalahan sampah di Yogyakarta menjadi semakin krusial dengan kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang telah mencapai batas kapasitasnya. TPA Piyungan, yang menjadi tempat pembuangan sampah bagi wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, kini menghadapi kesulitan dalam menampung volume sampah yang terus meningkat. Hal ini menambah urgensi bagi UGM, sebagai salah satu Perguruan Tinggi terbesar di Yogyakarta untuk berkontribusi dalam menggerakkan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab, sebagai bagian dari solusi dalam menghadapi krisis sampah yang semakin mendesak.
![]() |
Para tamu undangan berkesempatan untuk meninjau Rumah Inovasi Daur Ulang (RINDU) UGM yang ada di PIAT untuk melihat langsung proses pengelolaan sampah UGM selama ini
Deklarasi ini juga menjadi bagian dari pencapaian UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-12, yang berfokus pada konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Dengan komitmen yang kuat, UGM berharap dapat terus berkembang sebagai kampus hijau yang peduli terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan, serta menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya di Indonesia.
Lebih jauh lagi, program pengelolaan sampah yang UGM telah lakukan sejauh ini juga sejalan dengan SDGs ke-17: Kemitraan untuk Tujuan-Tujuan, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Pengelolaan sampah yang efektif tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja; dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, serta sektor lainnya untuk mewujudkan sistem yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Melalui inisiatif ini, UGM semakin mengukuhkan perannya sebagai kampus yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan dan berperan dalam mewujudkan masa depan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi seluruh civitas akademika dan masyarakat.
penulis: bil
foto: bil