Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) Universitas Gadjah Mada kembali menggelar UMKM Class Series ke-24 pada hari ini, Kamis (26/6), di Ruang Merapi, Gedung Pusat Desain Industri Nasional, Yogyakarta. Acara ini diikuti oleh sekitar 50 pelaku UMKM pangan dari berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Bertemakan “Pengolahan Pangan yang Aman dan Berjaminan Halal,” kelas ini menjadi bagian dari komitmen lanjutan UGM dalam pemberdayaan UMKM di Yogyakarta.
![]() |
Sekretaris Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Yogyakarta, beserta para pembicara UMKM Class Series #24 berfoto bersama dengan gaya “UMKM Naik Kelas”.
Kegiatan UMKM Class Series ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris DPKM UGM, Dr. Djarot Heru Santosa, M.Hum., yang menyampaikan bahwa UMKM Class Series adalah wujud nyata kepedulian kampus terhadap pengembangan ekonomi lokal. “Ini melanjutkan kesinambungan dari UMKM Class Series di tahun sebelumnya, sebagai bagian komitmen UGM dalam memperkuat kapasitas UMKM melalui pendampingan dan edukasi yang konsisten,” ujarnya.
Setelah itu, perwakilan Dinas Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Yogyakarta, Drs. Tri Karyadi Riyanto Raharjo, menyampaikan sambutan dan dukungannya terhadap UMKM Class Series ini. Ia menegaskan bahwa Dinas terus berupaya mempercepat kemajuan UMKM di Yogyakarta dengan berbagai program strategis. Salah satunya adalah melalui kolaborasi erat dengan perguruan tinggi, termasuk Universitas Gadjah Mada, sebagai mitra dalam pemberdayaan UMKM. “Inisiatif seperti ‘satu kampung, satu kerja sama dengan perguruan tinggi’ menjadi langkah nyata untuk memperkuat sinergi dan mempercepat dampak positif bagi pelaku UMKM,” tuturnya.
Usai sambutan dari pihak Dinas, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi utama yang disampaikan oleh para narasumber. Ketiga pembicara yang hadir membawakan topik-topik penting terkait pengolahan pangan aman dan jaminan produk halal, yang menjadi fokus utama dalam UMKM Class Series kali ini.
Materi pertama disampaikan oleh Bagus Heri Purnomo, S.Si., apt., Kepala BPOM DIY, yang membahas pentingnya standar keamanan dalam pengolahan pangan. Ia menekankan bahwa pengawasan terhadap bahan baku dan proses produksi merupakan hal mendasar yang tidak bisa diabaikan. “Pengawasan terhadap bahan baku dan proses produksi sangat krusial agar produk aman bagi konsumen,” tegasnya.
![]() |
Dr. Arifin Dwi Saputro, S.T.P., M.Sc. saat menjelaskan tentang rekayasa proses dan teknologi pengolahan pangan yang aman.
Melengkapi perspektif tersebut, Dr. Arifin Dwi Saputro, S.T.P., M.Sc., dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM, memaparkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menjaga keamanan dan daya tahan pangan. Ia menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi tepat guna dapat membantu pelaku UMKM meningkatkan efisiensi serta menjaga mutu produk secara konsisten melalui berbagai teknik pengolahan, baik secara termal maupun non-termal sesuai jenis produknya. “Penggunaan suhu tinggi seperti pengalengan, suhu rendah seperti pembekuan dan pendinginan, serta teknik lain seperti fermentasi, pengeringan, hingga pemanggangan bisa membantu memperpanjang umur simpan dan menjaga kualitas,” paparnya.
![]() |
Peserta yang hadir dalam UMKM Class Series #24 adalah para pelaku UMKM pangan dari berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sementara itu, Prof. Dr. Lily Arsanti Lestari dari FKKMK UGM memberikan pendekatan dari sisi syariat Islam, khususnya terkait jaminan produk halal pada usaha mikro dan kecil. Ia menjelaskan langkah-langkah praktis yang bisa ditempuh UMKM dalam proses sertifikasi halal serta pentingnya menjadikan prinsip syariat sebagai bagian dari rantai produksi. “Produk UMKM perlu memiliki kehalalan yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga kepercayaan konsumen meningkat dan nilai tambah produk ikut bertumbuh,” ungkapnya.
Paparan dari para narasumber tersebut kemudian ditanggapi dengan antusias oleh peserta dalam sesi diskusi yang dipandu oleh Dr. Muhammad Prasetya Kurniawan dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Suasana diskusi tampak hidup, dengan peserta aktif mengemukakan pengalaman mereka selama praktek di lapangan.
Salah satu peserta mengajukan pertanyaan seputar cara agar produk makanan buatannya bisa lebih tahan lama tanpa menggunakan bahan pengawet kimia. Menanggapi hal ini, Dr. Arifin Dwi Saputro menjelaskan bahwa selama produk masih mengandung kadar air tinggi, akan sulit untuk membuatnya awet dalam jangka panjang tanpa metode pengawetan tertentu. “Selama ada kandungan air, mikroba bisa tumbuh. Maka yang paling aman dan sederhana adalah dengan memastikan kualitas bahan baku sebaik mungkin, segar, bersih, dan disimpan dengan benar, yang akan memperpanjang daya simpan secara alami,” terang Dr. Arifin. Ia juga menambahkan bahwa teknologi sederhana seperti pengeringan atau vakum kemasan bisa jadi solusi praktis yang bisa diakses oleh UMKM.
![]() |
Salah satu peserta ketika bertanya pada sesi diskusi tentang tantangan yang sering dihadapi UMKM dalam menjaga kualitas dan keamanan produk pangan.
Para peserta tampak antusias dengan tips praktis seperti ini, yang relevan dengan kegiatan produksi mereka sehari-hari. Gaya penyampaian yang mudah dipahami dan contoh nyata, membuat sesi diskusi menjadi bagian yang sangat dinikmati oleh para peserta. Salah satu peserta, seorang pelaku UMKM pangan, menyampaikan kesannya bahwa acara ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan untuk menjaga kualitas bahan dan alat agar makanan semakin sehat dan nyaman dikonsumsi. Ia berharap kegiatan ini terus berkelanjutan dan dapat mendukung UMKM agar semakin maju, mandiri, serta naik kelas.
Kegiatan rutin UMKM Class Series ini juga selaras dengan tujuan SDGs, khususnya Goal 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan Goal 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Membekali pelaku UMKM dengan pengetahuan pengolahan aman dan halal, diharapkan dapat mencapai peningkatan produktivitas dan daya saing ekonomi lokal. Selain itu, kolaborasi antara universitas, pemerintah daerah, dan pelaku UMKM mencerminkan kemitraan strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
TAGS: #UMKM #UMKMNaikKelas #SDGs #SDG8 #SDG17 #PengabdianMasyarakat #CommunityService
author: bil
photos: bil & abel