SDG 4: Pendidikan Berkualitas. SDG 8:Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. SDG 10:Berkurangnya Kesenjangan. SDG 11:Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan. SDG 17:Kemitraan untuk mencapai Tujuan
Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) bersama Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan SDG Talk bertajuk “Financing the SDG’s Decade of Actions” telah berlangsung di Auditorium Sekolah Pasca Sarjana UGM (21/5).
Acara SDG Talks ini merupakan series diskusi tentang Sustainable Development Goals (SDG) untuk meningkatkan awareness dan kolaborasi berbagai pihak dalam rangka pencapaian SDG’s. Diskusi ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai cara dan strategi dalam membiayai tujuan SDG yang lebih efektif selama dekade aksi. Dalam Indonesia roadmap 2030 diperlukan pembiayaan inovatif dan perlu kolaborasi dari berbagai sektor pemangku kepentingan.
Prof. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A., Ph.D., selaku Kepala Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi UGM, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi untuk mencapai SDGs. “Sangat penting bagi kita untuk bersama-sama mengeksplorasi dan menerapkan strategi yang efektif untuk membiayai SDGs, guna memastikan pembangunan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” terangnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, Ubaidi Socheh Hamidi, S.E., M.M., dalam pidato kuncinya menyampaikan terkait pentingnya pembiayaan yang tepat untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. “Pembiayaan yang tepat untuk SDGs khususnya melalui APBN adalah kunci untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kita, melalui kolaborasi dan inovasi, kita dapat memastikan bahwa setiap tujuan dapat dicapai dengan sumber daya yang memadai,” tegasnya.
Sebagai penanda bentuk penguatan kolaborasi yang terjalin dan masih dalam rangkaian kegiatan yang sama, dilaksanakan juga penandatanganan nota kesepahamanan bersama antara DJPPR-DPkM UGM. Nota kesepahaman ditandatangani oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, dan Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) Universitas Gadjah Mada, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes. Melalui kerja sama yang terjalin dapat saling bersinergi untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian, serta dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pengelolaan keuangan negara.
Acara SDG Talks ini banyak dihadiri oleh para mahasiswa sebagai generasi muda dan agen perubahan. Mahasiswa yang hadir diantaranya yang akan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, salah satunya melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang dikelola oleh DPkM. Mahasiswa tentunya menjadi bagian penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, dengan berbagai program pengabdian yang diusungnya. Masyarakat dalam tataran yang lebih luas dapat dijangkau melalui partisipasi aktif dan keterlibatan mereka untuk mengurangi kesenjangan dan meningkatakan pertumbuhan ekonomi. Mahasiswa diharapkan dapat membawa inovasi dan energi baru dalam upaya bersama mencapai tujuan SDGs, mendukung keberlanjutan, meningkatkan kesejahteraan, dan menumbuhkan resiliensi bangsa Indonesia yang lebih baik.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Sulaiman, D.Eng., selaku Koordinator Unit Pengabdian kepada Masyarakat, Sekolah Pascasarjana UGM, dan juga Pembimbing Lapangan KKN-PPM yang menyoroti pentingnya peran generasi muda dan mahasiswa dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Menurutnya, kolaborasi antara akademisi dan praktisi sangat penting dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan dan berdaya guna. “Universitas Gadjah Mada mendukung pemberdayaan mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam mendukung SDGs, karena mereka adalah pemimpin masa depan yang akan melanjutkan upaya ini,” jelasnya saat memberikan pemaparan dalam sesi talkshow.
Sesi Talkshow ini dipandu secara interaktif oleh Atrida Hadianti, S.T., M.Sc., Ph.D., Dosen Fakultas Teknik UGM dan juga koordinator RCE Youth Yogyakarta. Narasumber yang juga hadir dalam sesi talkshow yaitu Deni Ridwan, S.E. Ak., M.BIT., Ph.D., Direktur Surat Utang Negara, Kementerian Keuangan; Nila Murti, ASSIST JP National Project Manager, UNDP Indonesia, dan Ir. Saiful Bahri, M.Si, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Industri, Kementerian Perindustrian. Mereka berharap dari hasil dialog ini dapat meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pembiayaan berkelanjutan serta mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mencapai SDGs di Indonesia.
Selepas rangkaian SDG Talks selesai, masih tampak terlihat bersemangat Silvy Aqila Maharani dari Fakultas MIPA. Kesannya saat mengikuti kegiatan SDGs Talks menyenangkan dan menarik karena ia datang tertarik dengan topik SDGs dengan para pembicara yang dihadirkan cukup khusus dalam bidangnya dengan berbagai prespektif.
Andi Firmansyah dari Impact Investment Exchange (IIX) Global Headquarters di Singapura yang sedang bekerjasama dengan Bappenas, tampak telah mengikuti seluruh rangkaian acara SDG Talks dan menyampaikan kesannya. Ia sangat appreciate bahwa UGM mempunyai awareness yang tinggi terkait SDGs. Senada juga dengan Raden Ajeng Callysta, mahasiswa dari Fakultas MIPA, “Acara financing di SDGs ini, saya merasa cukup enlighten dengan materi-materinya. Materi-materinya insightful dan saya juga senang karena bisa mendengar domain expert dalam bidang SDGs itu secara langsung”, pungkasnya.
(Penulis: DnHalimah; foto: Tim Humas DPkM).