SDG’s4#Pendidikan berkualitas#quality education, SDG’s7#Energi bersih dan terjangkau, SDG’s8#mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja produktif serta kerja layak untuk semua
Workshop dan Expo mengusung tema “Strategi Implementasi ESD dalam rangka mendukung Sustainable Development Goals (SDGs)” ini diselenggarakan Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) bekerjasama dengan Komunitas RCE Youth Yogyakarta bertujuan untuk mengajak masyarakat agar dapat lebih memahami ESD dan penerapannya dalam rangka masa depan yang lebih tangguh. Lebih dari 130 peserta mengikuti RCE Yogyakarta Workshop dan Expo di Wisma MM Hotel UGM (28/10). Rangkaian acara meliputi seminar, competition pitching dan video vlog SDG’s, dan expo. Para peserta yang mengikuti rangkaian acara berasal dari berbagai jenjang pendidikan mulai SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi, serta beberapa komunitas yang ikut menginisiasi kegiatan ini, serta menampilkan exponya yaitu Sayur Sleman, Go English, Kaca Cakrawala Giwangan, Sekolah Marginal, Desa Apps, Bumi Scholar, Desamind_id, dan Difapedia.
Universitas Gadjah Mada sebagai perguruan tinggi memegang peranan penting dalam upaya penanggulangan masalah global salah satunya perubahan iklim dan dampaknya seperti kekeringan yang berkepanjangan, banjir yang meluas, serta pola persebaran penularan penyakit. Upaya penanggulangan masalah tersebut salah satunya dengan menggalakkan promosi ESD dan implementasinya di masyarakat. ESD diperlukan untuk semua jenjang pendidikan karena dapat memberikan informasi, penyadaran, pembelajaran, dan dapat menggerakkan bangsa ke arah masa depan yang lebih berkelanjutan, dan UGM mempunyai komitmen yang kuat untuk mengkampanyekan ESD tersebut. UGM melalui DPkM yang mengoordinasikan RCE Yogyakarta dan RCE Youth didalamnya merupakan salah satu wadah yang mengkampanyekan ESD. RCE Yogyakarta telah mengimplementasikan SDGs yang sinergis dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat. ESD berbasis masyarakat melibatkan peran universitas, sekolah, komunitas, instansi pemerintah dan non pemerintah untuk mensukseskan SDGs. Kegiatan Workshop dan Expo yang terselenggara saat ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan dan menegaskan kembali komitmen UGM bersama seluruh stakeholder dalam implementasi ESD. Acara ini menjadi media pertemuan dari para penggiat maupun pelaku ESD untuk dapat saling berbagi pengalaman dengan strategi yang tepat.
Workshop dan Expo ini dilaksanakan dengan mengundang dosen, praktisi, guru, pemerintah, komunitas dan masyarakat yang telah melaksanakan implementasi ESD secara berkelanjutan, hal ini sesuai dengan implementasi kolaboratif pentahelix. Dosen dan guru sebagai ilmuwan mempunyai peran utama dalam mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) berbasis ESD melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. UGM sebagai pioneer pelaksanaan ESD di Indonesia perlu menyebarluaskan konsep tersebut dikalangan masyarakat, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat pada umumnya. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos.,M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa “ESD merupakan gagasan yang sustainable, kita tahu bahwa tata kelola global ada capaian positif dan ada juga ketimpangan yang tidak bisa dilupakan dan patut menjadi perhatian kita, pandemi covid yang termasuk dalam salah satu permasalahan global, menyadarkan kita sebagai bangsa untuk membangun ketahanan bangsa, UGM sebagai perguruan tinggi mempunyai kapasitas untuk membangun jaringan yang credible melalui pendidikan yang dibangun bisa memperkuat ketahanan bangsa agar terus berkelanjutan.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni hadir dalam Workshop dan Expo RCE Yogyakarta
“Perguruan tinggi harus inklusif, mahasiswa harus mempunyai cara pandangan yang terbuka, visioner dan prespektif yang lebih luas. DPkM mendorong ruang belajar terbuka salah satunya dengan belajar bersama masyarakat di desa, maka mahasiswa yang merupakan salah satu dalam mewujudkan ESD harus tangguh mengambil inisiatif, karena masa depan bangsa sangat dipengaruhi kualitas generasi saat ini, jika kualitasnya saat ini baik maka harapan baik untuk kedepannya, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan pengetahuan secara praksis untuk kebermanfaatan dunia, keadilan global, dan untuk kemartabatan kemanusiaan, jangan menjadi manusia lemah dan jadilah manusia yang tangguh dan bermanfaat,” pungkas Arie dalam sambutannya.
Rangkaian acara workhop ini meliputi seminar berupa dialog dan diskusi penyampaian materi dari berbagai narasumber mengenai Implementasi ESD di UGM dan ditengah-tengah masyarakat dalam rangka mendukung SDGs, Good Practises Implementasi ESD dalam Masyarakat dan dikusi antar klaster terkait tema Peningkatan kualitas Pendidikan, dan Pengembangan ESD di Perguruan Tinggi dan Masyarakat. Selain itu, rangkaian acara juga disemarakkan dengan lomba pitching ide gagasan mendukung SDGs, video vlog mengenai jalannya acara workshop dan expo, serta pameran dari berbagai komunitas yang tergabung dalam komunitas RCE. Seluruh rangkaian acara tersebut mendapat sambutan baik dari berbagai pihak dengan banyaknya peserta yang berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan yang telah dijadwalkan oleh penyelenggara. Para peserta yang mengikuti rangkaian acara ini mendapat beragam manfaat, selain dapat menambah jejaring dari antar komunitas maupun stakeholders yang terlibat. Hal ini juga diungkapkan dari salah satu peserta yang mengikuti rangkaian acara ini yaitu Susari Nugraheni, S.S.,M.Sc.TESOL dari komunitas Go English mengungkapkan kesannya bahwa”agenda seperti ini perlu diselenggarakan dengan lebih banyak peserta dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar dan sangat senang mengikuti kegiatan ini karena dapat menjadi media memperluas jejaring guna semakin memudahkannya tercapainya pendidikan berkelanjutan”, terangnya.
Kegiatan FGD Klaster Ekonomi dan Pertanian
Setelah peserta mengikuti rangkaian workshop, dilanjutkan dengan kelas FGD per klaster, terdiri atas tiga klaster yaitu ekonomi dan pertanian, energi dan lingkungan, serta pendidikan dan sosial. Salah satu hasil diskusi klaster ekonomi dan pertanian terkait upaya peningkatan kapasitas SDM untuk UMKM pertanian serta pertanian Go digital diantaranya dengan follow up atau monitoring terhadap pelatihan atau pemberdayaan terhadap para petani bagi sektor usaha yang dilakukan, serta pengembangan SDM di bidang pertanian dapat dilakukan mulai dari jenjang sekolah menegah atas (SMA). Kelas FGD selesai kemudian dilanjutkan dengan penutupan. Dalam kesempatan penutupan rangkaian worshop, Dr. dr. Rustamaji.,M.Kes selaku Direktur Pengabdian kepada Masyarakat menyampaikan bahwa kegiatan ini akan mengkompilasi hasil gagasan dan diskusi sebagai action plan berkaitan dengan ESD serta meningkatkan pemahaman SDGs, salah satu dari hasil diskusi klaster Pendidikan contohnya bisa disinergikan dengan Program P5 yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum merdeka. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan sarana-prasarana yang melibatkan masyarakat sebagai pusat pendukung implementasi pembelajaran berbasis ESD dan bersama-sama mendukung dan mengembangan SDGs Center dan memfasilitasi ESD. Direktur Pengabdian kepada Masyarakat juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan untuk mensukseskan acara ini.
(Humas_DPkM)
Diberitakan oleh Media :