Pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19 tidak terlepas dari peran penting UMKM sebagai pilar penyangga ekonomi. Hal ini dapat ditunjukkan dari jumlah UMKM yang mencapai angka 65,47 juta pelaku pada tahun 2019 atau mencapai 99,99% dari total usaha yang ada di Indonesia. UMKM dapat memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto 61,97%, menyerap tenaga kerja 97% dan mampu menghimpun hingga 60,4% dari total investasia.
UMKM mampu bertahan dalam segala kondisi dan jangkauan pemasarannya juga dapat menembus pasar dunia. Namun demikian, rasio partisipasi UMKM terhadap rantai nilai global masih dibawah 4,1% atau baru mencapai 15,69% dibandingkan dengan negara ASEAN yang lain yang telah mencapai 20%.
Permasalahan yang dihadapi UMKM menurut Asian Development Bank Institute, diantaranya adalah produk Pendahuluan ekspor yang masih didominasi oleh produk intermediate goods, keterbatasan infrastruktur dan mahalnya logistik Disamping itu juga penguasaan terhadap teknologi, pemenuhan standar kepemilikan, sertifikasi, serta faktor eksternal lain yang menyebabkan penurunan partisipasi seperti permodalan, akses pasar, kondisi makro ekonomi termasuk pandemi Covid-19.
Momentum Presidensi G20 menjadi peluang bagi UMKM Indonesia untuk dapat melakukan promosi dan menembus pasar global. Hasil rekomendasi kebijakan dari Presidensi G20 diantaranya peningkatan keterampilan literasi digital (digital literacy skills) dan perangkat digital (digital tools) yang sangat diperlukan oleh UMKM. Selain itu, perlunya dukungan fasilitasi bagi UMKM untuk dapat meningkatkan partisipasi dalam mata rantai perdagangan global dengan melakukan kegiatan promosi bisnis.
Meningkatnya pertumbuhan UMKM tidak dapat berdiri sendiri. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi bagian yang sangat strategis dalam mendukung tumbuh dan berkembangnya UMKM. Berkembangnya destinasi pariwisata akan berdampak positif terhadap UMKM dan industri kreatif, yang pada akhirnya mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat dan ketangguhan menghadapi tantangan resesi ekonomi global.
Dalam rangka memberikan sumbangsih untuk penguatan UMKM mendukung pemulihan ekonomi masyarakat khususnya melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dalam rangka Dies Natalis UGM ke-73 Universitas Gadjah Mada melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat akan menyelenggarakan Temu Bisnis Nasional UMKM V. Kegiatan ini menjadi ajang pertemuan tahunan yang menghadirkan kolaborasi pentahelix (UGM, pemerintah, perbankan, pasar dan UMKM).
Temu Bisnis Nasional UMKM ke-5 ini menghadirkan narasumber diantaranya Prof. Heddy Shri Ahimsa-Putra, Dr. Arif Wibisono, Bapak Muhammad Iqbal, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wakil Ketua Umum Kadin Daerah Istimewa Yogyakarta Bidang Pariwisata, Prof. Eni Harmayani, Dr. Riza Noer Arfani, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, CEO PT. Nusa Berdaya Indonesia, Dr. Anggito Abimanyu, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY, Direktur PT. Gama Multi.
Selain itu Temu Bisnis ini juga menghadirkan mitra dari Badan Standarisasi Nasional, Direktorat Jendral Hak dan Kekayaan Intelektual, Balai Besar POM DIY, PT. BNI (Persero) Tbk, PT. Angkasa Pura I, PT. Wijaya Karya, PT. Kimia Farma, Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Dinas Koperasi dan UKM DIY dan Dinas Pariwisata DIY. Kegiatan Temu Bisnis ini dihadiri oleh 500 peserta yang terdiri dari 300 peserta talk show dan 200 peserta pameran dengan kategori produk meliputi pangan, fashion, kerajinan, kesehatan, IT, manufaktur dan landscape.
Di dalam rangkaian Temu Bisnis Nasional UMKM V telah diresmikan Gerai UMKM Binaan yang berada di Kawasan UC Hotel, Kampus Universitas Gadjah Mada. Gerai UMKM ini dimaksudkan untuk menjadi media tempat penjualan produk-produk UMKM yang telah terkurasi, edupreneur bagi pengunjung, pojok konsultasi bisnis, membangun jejaring kemitraan dan kolaborasi
Kegiatan ini menjadi sumbangsih pemikiran dari Universitas Gadjah Mada dengan tujuan adalah memperkuat sinergi UMKM dengan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, membangun jejaring pemasaran dan bisnis secara luas dengan berbagai pihak menggunakan platform digital, meningkatkan literasi teknologi dan digital bagi para pelaku UMKM untuk dapat mempercepat pemasaran yang berdaya saing, membentuk sistem pembinaan dan pendampingan UMKM secara berkelanjutan oleh berbagai elemen terkait, membuat model sinergi antar pihak dalam pengembangan dan penguatan UMKM yang mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Peresmian Gerai UMKM Binaan yang merupakan hasil kerjasama antara Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat, PT. Gama Multi dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Gerai UMKM Binaan yang berlokasi di UC Hotel ini akan menjadi media tempat penjualan produk-produk UMKM yang telah terkurasi, edupreneur bagi pengunjung, pojok konsultasi bisnis, membangun jejaring kemitraan dan kolaborasi.
Selain itu, rangkaian Temu Bisnsi Nasional UMKM ke-5 ini juga disemarakkan oleh para pelaku UMKM yang mengadakan pameran dan bazar produk UMKM yang bertempat di halaman parkir utara UC Hotel, Kampus UGM, Bulaksumur.Pameran diikuti tidak kurang dari 150 peserta dengan berbagai jenis produk UMKM (pangan, fashion, kerajinan, kesehatan, IT, manufaktur dan landscape), dan dibuka untuk dikunjungi oleh masyarakat secara luas.
Kegiatan lain yang juga sangat penting adalah lomba kreatif mahasiswa Universitas Gadjah Mada untuk membuat poster narasi produk UMKM peserta Temu Bisnsi Nasional UMKM ke-5. Poster yang memuat story telling dan berbagai informasi yang diperlukan oleh konsumen ini juga dilengkapi dengan foto produk yang mendukung agar produk lebih mudah dikenal dan dipahami oleh para calon konsumen atau pengguna. Poster dibuat dan dikirimkan pada saat atau selama pelaksanaan Temu Bisnsi Nasional UMKM ke-5, dan kemudian dinilai oleh Dewan Juri yang juga menjadi Tim Perumus Hasil pelaksanaan Temu Bisnis Nasional UMKM ke-5. Kesepuluh pemenang tersebut adalah Nabillah Octarani dengan judul poster Cokelat Makaryo, Nur Indah Setyaningsih dengan judul Bakpia Alris, Dhara Cita Rafeinia dengan judul Ecoprint, Fadia Rachmatul Azizah dengan judul Fililah batik, Muhammad Farhan dengan judul Pesona Jenitri, Rahmah Istiqomah dengam judul Akukira Indonesia, Brigita Pricillia dengan judul BUMDES, Zulfa Annisa Rahmadhani dengan judul Gama Food, Waffiq Abir Nazihah dengan judul Keripik Ubi Madu Mas Lukman, dan Agnes Vika Fernanda dengan judul FDA.
Hasil karya berupa poster dalam bentuk soft file dan fisik, akan menjadi media untuk membantu pemilik produk memasarkan ke berbagai komunitas dan juga jejaring, termasuk e-commerce dan platform digital lainnya. Termasuk, juga akan didisplay di Gerai UMKM Binaan yang ada di UC Hotel.
Rumusan sementara hasil pelaksanaan kegiatan Temu Bisnsi nasional UMKM ke-5 ini diantaranya adalah: (1) UMKM sebagai entitas bisnis yang menguasai hampir mayoritas sumber perekonomian nasional dan mampu menjaga stabilitas social dan perekonomian bangsa, terlebih di saat pandemic Covid 19 UMKM tetap mampu bertagan dengan kekuatan SDM UMKM yang inovatif dan kreatif, dan (2) Terbangun jejaring kemitraan multiheliks yang saling bersinergi dan kolaboratif dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid 19 melalui dukungan UMKM bagi pengembangan sector pariwisata dan industry kreatiof.***