Dalam rangka pembuatan rencana pengembangan desa, pengetahuan tentang desa sasaran menjadi hal yang penting untuk dimiliki sehingga dapat menghasilkan rencana strategis bagi desa tersebut. Untuk dapat mengetahui informasi mengenai desa tujuan, dibutuhkan analisis yang tepat, lengkap, dan menyeluruh. Dengan analisis yang tepat, akan diketahui potensi dan permasalahan yang ada di desa tersebut sehingga solusi dan tindakan terhadap potensi dan permasalahan dapat diambil. Setelah mendapatkan data yang lengkap, dapat disusun rencana pengembangan yang strategis agar kegiatan pengembangan desa menjadi tepat sasaran.
Dalam hal ini, keterlibatan mahasiswa dalam melakukan kegiatan pengembangan desa sangat diharapkan. Tidak hanya berfokus di akademik perkuliahan, tetapi juga mengambil peran sebagai agent of social change yang berkegiatan langsung di desa. Keterlibatan yang lain juga berupa bekerja sama dengan masyarakat desa sasaran dan pihak-pihak yang dapat memperkuat rencana pengembangan desa. Kolaborasi mahasiswa dari berbagai bidang keilmuan nantinya turut membantu melakukan analisis potensi desa dan merumuskan rencana strategis pengembangan desa. Kegiatan penyusunan ide dan rencana pengembangan desa tersebut diwujudkan melalui pengadaan kompetisi penyusunan ide pengembangan desa yang diikuti oleh mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum, sehingga dapat menjadi sarana belajar mahasiswa. Kompetisi ini akan dituangkan dalam kegiatan Gamakonkrit (Gadjah Mada Kontribusi Kritis).
Gamakonkrit (Gadjah Mada Kontribusi Kritis) merupakan sebuah rangkaian kegiatan lomba karya tulis ilmiah dan seminar mengenai pengembangan desa yang diselenggarakan oleh Kementerian Pengembangan Desa Mitra Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Gamakonkrit 2022 mengusung tema Kaya Intelektual Menyongsong Potensi Desa untuk Indonesia Berdikari. Semangat yang terkandung dalam tema besar acara Gamakonkrit 2022 ini merupakan salah satu manifestasi peran mahasiswa dalam pembangunan kecerdasan dan kesejahteraan bangsa, khususnya pembangunan yang berfokus kepada pemerataan pembangunan. Mahasiswa memiliki peranan sebagai fondasi yang penting di dalam pembangunan Indonesia, maka institusi perguruan tinggi memiliki nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian masyarakat) yang harus dilaksanakan dalam dinamikanya. Selain itu, para pendiri bangsa Indonesia juga sudah mengamanatkan cita-citanya dalam alinea keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 agar insan bangsa ini memiliki kualitas dan siap mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa.
Kegiatan Gamakonkrit 2022 akan terkonsentrasi pada dua tempat pelaksanaan, yakni Universitas Gadjah Mada dan Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilihan mitra yang dijatuhkan kepada Desa Muntuk didasarkan kepada potensi desa Muntuk yang sesuai dengan fokus bahasan Gamakonkrit 2022. Desa Muntuk terdiri atas sebelas dusun dan 8.621 penduduk. Desa Muntuk ini akan dijadikan sebagai tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan lomba, yakni live-in yang dapat dijadikan sebagai sarana studi lapangan dan pengumpulan data. Sebanyak lima puluh kelompok dengan total peserta sejumlah 150 mahasiswa/i yang terdiri dari mahasiswa seluruh perguruan tinggi DIY akan hidup berdampingan bersama warga selama dua hari satu malam untuk menganalisis permasalahan sesuai dengan fokus yang sudah ditentukan oleh panitia penyelenggara.
Setelah melewati tahap penyisihan, sejumlah tiga kelompok terbaik dari seluruh kelompok yang berpartisipasi akan mempresentasikan hasil studinya di dalam seminar desa nasional di hadapan para pemangku kepentingan baik di DIY, maupun nasional. Seminar akan dilaksanakan untuk semua kalangan umum. Di dalam acara ini akan didapati banyak sekali ahli mengenai pengembangan desa yang berasal dari berbagai kalangan, seperti akademisi, pemangku kebijakan, sociopreneur, entrepreneur, dan aktivis asal berbagai penjuru DIY. Dengan demikian diharapkan penciptaan wadah kreasi berpikir yang berfokus kepada pembangunan desa ini dapat mewujudkan semangat tema. Pada edisi 2022 kali ini Gamakonkrit mengusung tema desa mandiri budaya. Tema tersebut akan dibagi menjadi empat subtema besar sebagai fokus pembahasan, yakni desa budaya, desa wisata, desa preneur, dan desa prima.
Dengan berpatokan pada Peraturan Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta No 93 Tahun 2020 Tentang Desa/Kalurahan Mandiri Budaya mengenai pengembangan desa, arah kegiatan Gamakonkrit 2022 akan difokuskan kepada empat fokus pengembangan. Arah pengembangannya adalah desa budaya, desa wisata, desa preneur dan desa prima. Dengan Desa Muntuk yang sudah kaya akan potensi alam, sosial, budaya, pariwisata, dan sentra kerajinan, diharapkan luaran dari seluruh kegiatan Gamakonkrit ini dapat bermanfaat sebagai inspirasi dan rujukan masterplan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat Desa Muntuk. Selain itu, kajian-kajian yang akan dihasilkan pada kegiatan Gamakonkrit ditujukan untuk memperkaya sumber ilmu pengetahuan mengenai pengembangan desa dan dapat menumbuhkan minat masyarakat yang lebih luas lagi sebagai pegiat pengembangan desa..
Menurut Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 93 Tahun 2020 mengenai pengertian desa budaya, “Desa/Kalurahan Budaya adalah desa/kalurahan yang mengaktualisasikan, mengembangkan, dan mengkonservasi kekayaan potensi budaya yang dimilikinya yang tampak pada adat dan tradisi, kesenian, permainan tradisional, bahasa, sastra, aksara, kerajinan, kuliner, pengobatan tradisional, penataan ruang, dan warisan budaya”. Desa Muntuk sendiri sudah memiliki potensi kekayaan yang tercantum pada definisi sebelumnya. Akan tetapi, masih banyak persoalan yang masih perlu pendekatan keilmuan untuk penyelesaian permasalahannya. Salah satunya adalah penguatan terhadap warga desa yang masih muda mengenai lunturnya kelestarian yang berpotensi mengancam regenerasi pelaku budaya desa.
Fokus pengembangan desa wisata pada Gamakonkrit 2022 juga didasari oleh Pasal 1 Ayat 1 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2020 Tentang Kelompok Sadar Wisata dan Desa/Kampung Wisata yang berbunyi, “Desa Wisata/Kampung Wisata, yang selanjutnya disebut Deswita/Kawita, adalah kelompok masyarakat yang berusaha di bidang pariwisata yang mencakup atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung di dalam wilayah Desa/Kelurahan dengan prinsip pariwisata berbasis masyarakat.” Dari kriteria yang ada dalam peraturan tersebut, Gamakonkrit 2022 mengimplementasikan analisis permasalahan pada faktor destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, industri pariwisata, dan kelembagaan pariwisata. Faktor-faktor tersebut di dalam Desa Muntuk masih bersifat konvensional dan belum memiliki manajerial yang optimal.
Selanjutnya, fokus desa preneur mengacu kepada Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 93 Tahun 2020 Tentang Desa/Kalurahan Mandiri Budaya Pasal 1 Ayat 5, yang berbunyi “Desa Preneur adalah desa yang memiliki kemampuan untuk menumbuhkan unit-unit usaha skala desa, yang diusahakan oleh warga desa itu sendiri melalui penguatan pengetahuan dan keterampilan berwirausaha, peningkatan mutu produk/jasa, nilai tambah, dan daya saing dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian desa dan tercapainya kesejahteraan hidup warga.” Dengan ini, kegiatan riset desa preneur pada Gamakonkrit 2022 akan berfokus pada faktor produk usaha, pemberdayaan masyarakat, pemasaran dan promosi, serta kelembagaan dan SDM. Sehubungannya dengan Desa Muntuk, kegiatan kewirausahaannya masih memiliki beberapa kendala. Segi produk yang dihasilkan sudah mampu untuk bersaing dengan produk yang ada di pasaran. Akan tetapi, pemasaran dan promosi yang masih belum optimal membuat produk yang sudah memiliki mutu baik tersebut belum mendapat permintaan yang banyak.
Fokus yang terakhir, desa prima, merupakan fokus yang masih terus diperjuangkan oleh pemerintah agar dapat berjalan dengan optimal. Hal ini disebabkan oleh eratnya ikatan permasalahan kemiskinan dengan belum mandirinya warga desa. Sebagai bentuk penanganannya, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) membentuk program Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri (Prima). Tujuan utama dari program yang dicanangkan oleh DP3AP2 ini adalah membentuk warga desa wanita yang mandiri dan maju dari segi ekonominya melalui kegiatan perekonomian yang produktif. Desa prima juga sangat mendukung manifestasi program prioritas 3 ENDS (3 Akhiri) yang berisi akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia, dan akhiri kesenjangan ekonomi antara laki-laki dan perempuan. Dalam dinamikanya di Desa Muntuk, program ini masih memiliki berbagai kendala. Faktor program yang masih baru, komitmen dan antusiasme warga, dan kurangnya keterlibatan lembaga terkait turut menjadi penyebab belum optimalnya program ini berlangsung. Dari banyaknya temuan analisis yang ada, temuan tersebut akan diolah kembali pada rangkaian kegiatan Gamakonkrit 2022 lalu dilakukan sebuah langkah untuk mengatasi segala permasalahan yang ada sehingga pembangunan di Desa Muntuk dapat berjalan optimal.