Allisha Gesang Sejahtera, merupakan UMKM yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) perorangan dengan pemilik bernama Titin Agustinah dan berlokasi di Kebumen, Jawa Tengah. UMKM dengan produk andalan sate ambal kemasan, rica entog, bebek pedas bumbu ireng, dan rendang sapi ini berdiri sejak tahun 2017. Sementara itu, produk utamanya adalah sate ambal kemasan dengan bahan baku utama ayam. UMKM yang merupakan usaha pribadi ini telah memiliki Nomor Izin Berusaha (NIB). Disamping itu, semua varian produknya juga telah memiliki sertifikat izin edar dalam negeri dari BPOM dan Halal dari LPPOM MUI.
Bergabung menjadi binaan DPKM UGM sejak tahun 2017 melalui kegiatan Temu Bisnis Nasional UMKM I. Pendampingan awal oleh DPKM UGM melalui skema Teknologi Tepat Guna dilakukan untuk perbaikan proses produksi dan pengemasan pada tahun 2018. UKM ini mempunyai produk inovasi yang pertama di Indonesia yaitu sate ambal dalam kemasan dan sudah dilakukan proses retort rumahan sehingga umur simpannya sampai 6 bulan. UKM Allisha memiliki beberapa tempat produksi, yaitu di Kebumen, Semarang, dan September 2022 ini akan meresmikan tempat produksi di Jakarta. Kapasitas produksi sate ambal dalam kemasan ini sebanyak 2.000 pack setiap bulannya untuk yang diproduksi di Kebumen, sedangkan yang diproduksi di Semarang sebanyak 10.000 pack. Produk sate ambal yang dihasilkan pun sudah mempunyai izin edar dalam negeri (MD) dari BPOM dan sudah dilakukan pengujian terhadap kecukupan panas produk (F0). Sate ambal kemasan ini dipasarkan melalui e-Commerce maupun berbagai ritel nasional. Melalui diaspora dan Kedutaan Besar RI, sate ambal ini juga telah dipasarkan di beberapa negara pemenuhan , diantaranya di Singapura, Belgia, Amerika, Malaysia, dan Taiwan.
Prestasi Titin Agustinah sebagai pelaku UKM yang sukses juga diakui secara nasional maupun internasional. Hal ini ditunjukkan dengan dinobatkannya sebagai 10 Wanita Paling Inovatif oleh Kemenristekdikti (2018), Penerima Hibah sebagai Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi dari Kemenristekdikti (2018 dan 2019), pemenang UKM Pangan Award Nasional Kategori Makanan Unggulan Khas Daerah dari Kementerian Perdagangan (2019), yang selanjutnya maju mewakili Indonesia di tingkat ASEAN 25 terbaik Indonesian Food Startup dari Kemenparekraf (2020), 15 terbaik nasional Indonesian Food Innovation dari Kementerian Perindustrian (2020), 15 terbaik nasional Bangga buatan Indonesia dari Kemenparekraf, dan 10 top Leaders Womanpreneur dari Pertamina foundation (2020).
Hal tersebut yang mendorong, Titin Agustinah kembali mengharapkan adanya pendampingan dan fasilitasi dari DPKM UGM dalam penerapan sertifikasi HACCP dan SNI agar produknya lebih dapat terbuka memasuki pasar internasional. Terkait dengan hal inilah, DPKM UGM menggandeng Badan Standardisasi Nasional (BSN) melakukan pendampingan dan fasilitasi penerapan sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) dan SNI. Tim BSN yang terdiri dari Nur Hidayati, S.Si., M.Si. (Analis Standardisasi Ahli Madya selaku Koordinator Kelompok Substansi Fasilitasi Pelaku Usaha) dan Nandaroose Rucky Prasetyaning Galih, S.TP. (Analis Standardisasi Ahli Pertama) dan DPKM UGM sepakat akan melakukan pendampingan penerapan HACCP dan SNI kepada UKM Allisha. Pada bulan September 2022, UKM ini akan mengembangkan usahanya dengan membuka tempat usaha di SMESCO Jakarta. BSN akan mengawal penerapan SNI sampai sertifikasi kepada UKM Allisha.***(wdd/22)