Perguruan Tinggi memiliki posisi terbaik untuk dapat mengidentifkasi kesenjangan terkait akses terhadap energi yang terjangkau bagi kelompok rentan di dalam masyarakat. Bersama Pemerintah daerah dapat berkontribusi secara langsung untuk meningkatkan efsiensi energi dengan berinvestasi dalam gedung-gedung hemat energi dan sumber energi terbarukan untuk fasilitas publik. Di perkotaan, transportasi umum dan kebijakan perencanaan kota, serta teknologi ‘smart city’ baru dapat memberikan dampak yang signifkan bagi efsiensi energi dan emisi karbon. |
7.energi bersih – rce
Pengembangan sistem energi yang berkelanjutan yang dijalankan UGM memberikan dampak langsung terhadap masyarakat. Penelitian pemanfaatan energi surya yang aktif dilakukan UGM juga menerapkan semua dharma dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam berbagai program yang dijalankan.
Terpilihnya dosen UGM sebagai duta geothermal dunia oleh International Geothermal Association pada tahun 2015 semakin menguatkan posisi UGM dalam karya-karya nyata bidang aneka energi terbarukan.
Pengolahan limbah ternak menjadi energi bersih mampu menciptakan kemandirian masyarakat pedesaan dalam memenuhi kebutuhan energi sehari-hari. Hal tersebut turut berkontribusi dalam menekan laju perubahan iklim.
27 September 1983, Prof. Dr.Ir Herman Johannes berhasil menemukan kompor tanpa asap dengan bahan bakar gabungan dari biomassa dan arang serta arang biomassa. Upaya Herman Johannes dalam memproduksi briket arang biomassa berbuah manis. Tahun 1993 UGM bekerja sama dengan PT. Tambang Batubara Bukit Asam dalam membudayakan penggunaan briket di pedesaan.
Peneliti UGM berhasil mengembangkan purwarupa baterai nuklir sebagai sumber energi listrik ramah lingkungan dengan perkiraan daya tahan selama 40 tahun. Baterai nuklir dapat dimanfaatkan untuk sumber energi khususnya di daerah terpencil dan memungkinkan untuk digunakan berbagai peralatan elektronik di Indonesia.
Peneliti-peneliti UGM sejak tahun 1961 telah melakukan berbagai penelitian dengan memanfaatkan radioisotop dalam berbagai bidang kajian meliputi pertanian, peternakan, biologi, kesehatan dan kedokteran hewan. Radio isotop tersebut juga merupakan cikal bakal lahirnya Program Studi Teknik Nuklir hingga paten kontainer nuklir UGM.