Hampir 80% dari polusi di lautan berasal dari kegiatan-kegiatan yang ada di darat, baik di kawasan pesisir maupun lebih jauh kepedalaman. Banyak kota-kota terbesar di dunia terletak di pantai dan banyak kota pesisir membuang limbah industri dan limbah-limbah lainnya langsung ke lautan di sekitarnya. Akan tetapi, melindungi lautan dan pantai bukan tanggungjawab kota-kota pesisir semata. Segala kegiatan perkotaan yang berlangsung di lembah sungai dapat memengaruhi lautan, seperti pembuangan air limbah atau limbah industri ke sungai. Dua-per-tiga dari limbah perkotaan di dunia dialirkan ke danau, sungai, dan lautan tanpa diolah terlebih dahulu. Sanitasi perkotaan, pengelolaan limbah padat, dan kerjasama antardaerah sangat penting untuk mengurangi pencemaran daerah pesisir. Perguruan Tinggi dapat berkontribusi dalam pengembangan kota-kota pesisir yang didukung dengan pengembangan dan implementasi rencana tata ruang serta kebijakan bangunan gedung agar sesuai dengan kemampuan lahan kawasan pesisir. |
14.MENJAGA EKOSISTEM LAUT
Upaya menjaga ekosistem laut serius dilakukan oleh Fakultas Biologi UGM. Berb- agai penelitian dan pengabdian masyarakat bidang sumber daya hayati laut hing- ga pemberdayaan masyarakat menjadi jawaban atas problema yang dihadapi oleh masyarakat pesisir pantai.
Jurusan Perikanan UGM sejak tahun 1970-an hingga kini telah melakukan berbagai penelitian dan pengembangan dalam bidang kelautan dan peri- kanan. Berbagai penelitian yang telah dilakukan Jurusan Perikanan UGM turut menggandeng sejumlah pemerintah daerah dan pihak swasta se- bagai upaya hilirisasi hasil penelitian.
Vaksin ikan yang dikembangkan UGM merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas produksi ikan nasional, sehat dan ber-mortalitas rendah.
Pengembangan vaksin ikan per- tama kali dipelopori oleh Dr. Ir. Kamiso Handoyo Nitimulyo, M.Sc.,. Hal tersebut menandai Ju- rusan Perikanan UGM sebagai in- stitusi di Indonesia pertama yang mengembangkan vaksin ikan. Kere- sahan terhadap masalah penggu- naan bahan kimia dalam upaya pen- gendalian penyakit bakterial budidaya ikan di Indonesia membuat Kamiso dkk aktif dalam melakukan peneli- tian dan pengembangan vaksin ikan. Efek negatif lain yang ditimbulkan dari penggunaan bahan kimia adalah pencemaran lingkungan, residu pada tubuh ikan, dan timbulnya resistensi bakteri. Penelitian vaksin ikan gencar dilakukan sejak tahun 90-an. Salah satu vaksin ikan yang mulai dikem- bangkan adalah vaksin Aeromonas hydrophyla.