Terpilihnya dosen UGM sebagai duta geothermal dunia oleh International Geothermal Association pada tahun 2015 semakin menguatkan posisi UGM dalam karya-karya nyata bidang aneka energi terbarukan.
Pemanfaatan Energi Bio
Sumberdaya energi bio mempunyai keragaman tinggi dalam hal bahan baku, proses dan produk. UGM menunjukkan dinamika sangat tinggi dalam pengembangan energi ini. Berbagai program inovatif terpadu juga dilakukan oleh tim dari berbagai fakultas. Salah satu contohnya adalah pengembangan inovasi biorefinery berbasis mikroalga yang diprakarsai dan dipimpin oleh Dr. Eko Agus Suyono dari Fakultas Biologi UGM. Atas usahanya sejak 2004, peneliti berhasil mengembangkan mikroalga strain lokal untuk dimanfaatkan.
Tim tersebut mampu menghasilkan berbagai jenis produk yang masuk di pasaran: obat-obatan, makanan, pangan, kosmetik, dan senyawa aktif lainnya. Hal ini paralel dengan kesiapannya untuk mengolah hasilnya menjadi bahan bakar nabati. Fasilitas mikroalga ini terintegrasi dengan pengembangan biodiesel di Fakultas Teknik, yang dipimpin oleh Prof. Arief Budiman. Tim tersebut membuktikan kemampuannya dalam memproduksi biodiesel dari berbagai bahan baku, yaitu mikroalga dan minyak goreng bekas (jelantah).
Inovasi biorefinery berbasis mikroalga. (Dok. UGM)
Prof. Karna Wijaya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam memimpin tim yang sangat aktif menghasilkan berbagai inovasi di bidang energi bio. Ketiga ilmuwan ini bersinergi berinovasi mengembangkan metoda pengolahan mikroalga untuk produksi bahan bakar nabati.
Teknologi untuk produksi dan pemanfaatan biogas juga dikembangkan secara intensif oleh UGM. Dr. Siti Syamsiah dari Fakultas Teknik dan tim berhasil mengembangkan teknologi pengolahan limbah buah menjadi biogas guna pembangkitan listrik. Biogas Power Plant tersebut, dengan kapasitas pengolahan sekitar 4 ton limbah perharinya, sejak tahun 2011 beroperasi di pasar buah Gemah Ripah, Gamping, Sleman. Pengembangan dan tata kelolanya merupakan kerja sama tiga pihak, yaitu Koperasi Gemah Ripah Gamping, Waste Refinery Center UGM, dan Pemerintah Daerah Sleman.
Pemanfaatan Energi Air
UGM juga terus berkiprah dalam pemanfaatan energi air. Sebagai salah satu contoh, pada rentang tahun 2006 hingga 2011, melalui PSE dan Fakultas Teknik, UGM melakukan desain, evaluasi desain dan studi kebijakan terkait puluhan pembangkit listrik tenaga air berbagai ukuran di belasan provinsi di Indonesia. Contoh terbaru adalah keberhasilan tim Fakultas Teknik melalui program Community Resilience and Economic Development (CaRED) menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa Lewara di Sulawesi Tengah di tahun 2019. Tim PLTMH Lewara tersebut diketuai Dr. Ir. Suprapto Siswosukarto.
Desa dengan ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut tersebut dapat dijangkau dengan perjalanan darat selama 1 jam menggunakan mobil dari pusat Kota Palu hingga akses jalan terakhir di Desa Matantimali. Selanjutnya, dari situ perjalanan dilanjutkan dengan ojek khusus selama 30 menit melalui jalan setapak berbatu selebar 1 meter. Perjalanan ke lokasi melewati medan sulit, dengan sisinya berupa jurang cukup dalam, di sepanjang lereng Gunung Matantimali. Pada musim hujan, akses jalanan semakin sulit dilewati dan rawan longsor.
Listrik berasal dari PLTMH Lewara dengan daya terpasang 7,3 kW disalurkan ke 90 rumah warga dusun di Lewara masing-masing sebesar 2×5 W dengan lampu LED, serta beberapa bangunan publik: sekolah, gereja, bangunan pertemuan.
Pemanfaatan Energi Panas Bumi
Tridharma di bidang energi panas bumi juga dijalankan oleh UGM, antara lain melalui Pusat Penelitian Panas Bumi Fakultas Teknik yang didirikan tahun 1995. Dr. Pri Utami, dosen Fakultas Teknik yang saat ini memimpin pusat penelitian tersebut, mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Selandia Baru atas keseriusan dan dedikasinya mengembangkan penelitian panas bumi. Pemberian penghargaan diserahkan langsung oleh Minister of State Services atas nama Pemerintah Selandia Baru. Pada tahun 2015 beliau terpilih sebagai duta geothermal dunia oleh International Geothermal Association. Tahun 2019 beliau terpilih sebagai Direktur International Geothermal Association (IGA), sebuah organisasi yang menyatukan sektor panas bumi dari seluruh dunia yang berpusat di Bonn, Jerman. Yang juga sangat aktif di pusat tersebut adalah Dr. Khasani, dari Fakultas Teknik.
Dr. Pri Utami saat raih penghargaan dari Pemerintah Selandia Baru.(Dok. UGM)
UGM menunjukkan keaktifan tinggi di bidang ini. Di Lahendong dan Tomohon, terintegrasi dengan program KKN UGM, didirikan taman pendidikan panas bumi yang diluncurkan tahun 2015. Sebagai contoh lain, Dr. Khasani sejak 2018 terus dilakukan guna memberikan edukasi terkait potensi energi panas bumi di Dieng. Program ini juga terintegrasi dengan KKN UGM.