Hadir di tengah-tengah polemik ini, dengan mengandalkan sumber daya alam Indonesia yang potensial, Universitas Gadjah Mada melalui klaster Kesehatan-Kedokteran bekerja sama dengan lintas program dan sektoral, mengembangkan studi tentang kanker.
Kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia, begitu pula Indonesia. Data WHO pada ak-hir 2018 mengungkapkan 10 juta jiwa penduduk dunia, menderita kanker dan berakhir meninggal dunia. Sebelumnya di tahun 2014, WHO menyampaikan data yang menerangkan bahwa kanker serviks menempati peringkat kedua sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia. National Center for Biotechnology Information (NCBI) pada 2014 bahkan menempatkan kanker sebagai penyakit pertama yang paling mematikan di Indonesia.
Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh tidak terkontrolnya pertumbuhan sel dalam tubuh. Deteksi yang terlambat dapat menyebabkan penyebaran kanker ke bagian tubuh lain hingga menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, pencegahan kanker harus dilakukan sedini mungkin. Sayangnya di Indonesia, sarana dan prasarana untuk menindak diagnosis, dan perawatan masih sangat terbatas. Hingga saat ini data kanker dan sistem yang lengkap mengenai kanker juga masih belum ada.
Hadir di tengah-tengah polemik ini, dengan mengandalkan sumber daya alam Indonesia yang potensial, Universitas Gadjah Mada melalui klaster Kesehatan-Kedokteran bekerja sama dengan lintas program dan sektoral, mengembangkan studi tentang kanker. Studi ini digadang sebagai riset unggulan dengan berbagai sektor serta program lain seperti epitologi, patologi, epidemiologi, terapi, rehabilitasi, dan sebagainya. Di bawah asuhan Dr. Drh. R. Wisnu Nurcahyo (Sekretaris Lembaga Penelitian UGM), dan arahan Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc, Apt (WRS PPM UGM), berbagai pertemuan rutin dilakukan lintas klaster di UGM sehingga menghasilkan riset unggulan Studies on Cancer.
Produk Olahan Potensi Bonggol Pisang Untuk Terapi Kanker Payudara Karya Mahasiswa UGM dalam PIMNAS 2019 (Sumber: ugm.ac.id)
Kelompok studi tentang kanker diharapkan dapat mengembangkan alternatif dalam pengobatan sehingga dapat menghasilkan produk dengan nilai akademis dan ekonomis untuk digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Kelompok studi kan-ker mendapatkan dukungan dari berbagai pihak seperti Dikti, Kementerian Negara Ristek, ITSF, RUTI, WHO, JSPS, Asia Link dan lain-lain.
Upaya mengatasi kanker tidak hanya hadir melalui tanaga pengajar Universitas Gadjah Mada. Turut serta diantaranya mahasiswa dalam berbagai kesempatan seperti yang dilakukan oleh Ida Nur Aini, Ahmad Syauqy Tafrihani, dan Dhuriyatun Khasanah melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang penelitian Eksakta. Ketiganya mengeksplorasi potensi bonggol pisang sebagai agen antimetastasis kanker payudara. Penelitian terkait bonggol pisang sebagai efek anti kanker payudara juga turut dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Farmasi UGM, Mila Hanifa, Eri Prasetyo Nugroho, dan Kadek Meylena Putri Yuliawan. Hal ini mengantarkan mereka pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2019 di Universitas Udayana, Bali. Tidak hanya itu, tiga mahasiswa Departemen Kimia FMIPA UGM juga berupaya untuk melakukan penelitian guna menemukan pengobatan baru kanker dengan mengkaji lebih dalam pengembangan metode sintesis 3-benzilidenisoindolinon. Melalui reaksi terinduksi cahaya, Ifada, Dewi Anatasya Hapsari, dan Early Zahwa Alharissa mencoba mengembangkan senyawa antikanker payudara. Harapannya senyawa antikanker ini dapat berfungsi sebagai obat antikanker dan diharapkan lebih efektif dibandingkan bentuk kemoterapi konvensional sebelumnya. Berbagai penelitian yang dilakukan UGM dalam bidang kanker merupakan wujud komitmen UGM dalam memberikan kebermanfaatan setinggi-tingginya bagi masyarakat Indonesia.
Pengembangan senyawa antikanker payudara melalui reaksi terinduksi cahaya (Sumber: ugm.ac.id)
Keseriusan UGM dalam perjuangan melawan kanker melahirkan Pusat Penelitian Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) di bawah asuhan Fakultas Farmasi UGM. Pusat penelitian ini merupakan unit penelitian yang bertujuan untuk pengembangan agen kemoprevensi dan antikanker baik dari senyawa alam maupun sintesis. Berbagai kegiatan di bidang penelitian, pendidikan dan pelatihan, serta kerjasama, pelayanan dan pengembangan produk, diwujudkan melalui workshop, kerjasama antar perguruan
tinggi maupun industri, serta berbagai penelitian. CCRC UGM telah banyak menorehkan prestasi sejak tahun 2005 baik pada level nasional maupun internasional. Beberapa diantaranya Yoce Aprianto, sebagai Winner of Scientific Research Competition and Most Favoutite Scientific Research Poster dalam Asia-Pasifik Pharmaceutical Symposium atau APPS di Kuala Lumpur tahun 2014, serta kejuaraan PIMNAS setiap tahunnya. Serangkaian kegiatan serta kolaborasi berbagai bidang keahlian di bawah payung Universitas Gadjah Mada dalam melawan kanker, sejatinya merupakan bentuk komitmen serius Gadjah Mada. Sebagai perguruan tinggi dengan pengamalan tridharma yang optimal, Universitas Gadjah Mada akan terus berjuang dalam memerangi kanker di Indonesia.