Masih dengan tema terkait dengan budaya lokal, Albert Brillian, anggota TIM KKN-PPM UGM periode 4 Patualan sepaku yang berada di kelurahan Maridan, memiliki satu program kerja dari program kerja lainnya, yaitu gerak dan suara tradisi.
Gerak dan suara tradisi memang dirancang oleh mahasiswa sebagai bentuk meningkatkan kecintaan anak-anak terhadap tradisi yang ada. Salah satu bentuk tradisinya adalah tari. Melalui ini, mahasiswa mencoba mengajarkan dan melakukan pelatihan rutin kepada siswa-siswi yang ada di sekolah.Sekolah yang dipilih sebagai partner dalam pengembangan pelatihan ini adalah SDN 015 Sepaku dan juga SMPN 12 Penajam Paser Utara. Selain karena sekolah yang telah disebutkan berada pada wilayah administratif Kelurahan Maridan, dirasakan juga bahwa siswa-siswi dari sekolah yang telah disebutkan memiliki potensi yang lebih jika dapat dikembangkan dengan baik.
Program kerja gerak dan suara tradisi dilakukan melalui beberapa tahapan, mulai dari koordinasi hingga penampilan dan publikasi kegiatan. Latihan rutin dilakukan di sekolah masing-masing dengan jumlah enam kali pertemuan. Setiap pertemuan dirancang untuk bisa melatih gerakan secara bertahap kepada mereka yang mengikuti kegiatan.
Selain itu, kegiatan ini dilakukan juga dengan diskusi kepada setiap penari mengenai gerakan yang dipakai. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kreasi dan juga melatih setiap anak untuk mengekspresikan diri mereka melalui gerakan dan juga koreografi yang ada.
Setelah melakukan kegiatan demi kegiatan dan latihan demi latihan, para siswa yang ada siap untuk menunjukkan bakat mereka pada Festival Benyaru. Festival ini merupakan sebuah program puncak dari mahasiswa KKN.
Penampilan yang menarik nan apik berhasil dibawakan anak-anak selama acara festival. Dalam acara itu, terdapat dua tarian kreasi dari tingkat SD dan SMP yang dibawakan.
SDN 015 Sepaku membawakan sebuah tarian kreasi Dayak Kenyah. Sinopsisnya sendiri mengangkat dan menggambarkan kebersamaan anak-anak ketika mereka saling berteman satu sama lain.
Gerakan membuat lingkaran dan saling berpegangan tangan menunjukkan permainan-permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak. Kebersamaan anak-anak yang selalu ceria tergambar jelas dalam tarian itu.
Tarian dilakukan oleh siswa-siswi kelas 5 SD dengan anggota penari Nayla, Hanum, Chacha, Arumni, Febri, Zazkia, Syifa, Layli, Nafi, dan Fajri.
Selanjutnya, SMPN 12 Penajam Paser Utara membawakan tari mandau kreasi. Sinopsis tarian mandau kreasi ini merupakan sebuah penggabungan dari tarian-tarian suku Dayak yang ada di Kalimantan.
Tarian diawali dengan gerakan lembut dan tegas. Tarian ini mengisyaratkan rasa semangat dan juga rasa perjuangan dari putri-putri suku Dayak. Kain merah yang dibentangkan melambangkan rasa persatuan dari masyarakat suku Dayak.
Tarian dibawakan oleh siswi-siswi dari kelas 8-9 SMP. Anggota tim ini terdiri dari Jihan Kumairah, Mutiara,Zilvana Ramadhani, Kezia Sapang Kalili, dan Beatriks Yasilva M.
Program tersebut diharapkan dapat memberikan serta menumbuhkan rasa kecintaan terhadap tradisi, terutama melalui setiap lekuk dan juga gerakan tari yang ada. Tidak hanya itu, budaya-budaya yang ada juga bisa terus terjaga melalui adanya generasi-generasi penerus yang ingin mengembangkan seni dan budaya.
Ditulis oleh Mahasiswa KKN PPM Unit 2024-KI009 Sepaku, Penajem paser Utara-Kalimantan Timur