UGM sejak dahulu telah turut serta berperan dalam segala persiapan transmigrasi. Saat ini, UGM menerjunkan puluhan tim KKN-PPM UGM untuk melaksanakan pengabdian di seluruh penjuru negeri, tidak terkecuali titik-titik 3T dan lokasi-lokasi transmigrasi.
Kebijakan transmigrasi merupakan sebuah kebijakan yang cukup fenomenal pada zamannya. UGM sejak dahulu telah turut serta berperan dalam segala persiapan transmigrasi. Tahun 1960-1961, Fakultas Pertanian dan Kehutanan turut serta dalam persiapan transmigrasi, dengan menjalin kerjasama dengan berbagai instansi seperti BMPT mengenai survey tanah di Timor, turut serta melakukan peninjauan pembukaan tanah dan mengusahakan lahan kering di Pleihari Kalimantan, bekerja sama dengan Transkopemada (saat ini Koperasi) mengenai pilot project Mangunan-Giriredjo dan survey tanah untuk transmigrasi di Sumatera.
UGM juga fokus pada pembangunan manusia dengan bekerja sama dengan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat atas dasar kekeluargaan dan gotong royong untuk menyelenggarakan proyek-proyek penyelidikan/percobaan dan percontohan pembangunan masyarakat desa sebagai usaha mencapai tujuan pokok dari penyelenggaraan pembangunan masyarakat desa sesuai dengan Peraturan Presiden No. 15 Tahun 1960 dan Ketetapan MPRS No. II/ MPRS/1960 pasal 4 ayat 5.
Saat ini, UGM menerjunkan puluhan tim KKN-PPM UGM untuk melaksanakan pengabdian di seluruh penjuru negeri, tidak terkecuali titik-titik 3T dan lokasi-lokasi transmigrasi. Bekerja sama dengan Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), UGM melakukan revitalisasi kawasan transmigrasi di Desa Rasau Jaya Satu dan Rasau Jaya Tiga, Kubu Raya, Kalimantan Barat pada tahun 2019. Program meliputi pembangunan sarana penjernihan air sungai hingga pengembangan obyek wisata taman bunga matahari. Selain itu fokus program adalah pembangunan berkelanjutan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, agroindustri 4.0, dan revitalisasi kesehatan. Penjernihan air menjadi salah satu fokus kegiatan karena kondisi air sungai yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk beraktivitas tidaklah jernih.
Tim Multidisiplier UGM Rumuskan Konsep Kawasan Transmigrasi Transpolitan (sumber: ugm.ac.id)
Kegiatan ini langsung ditinjau oleh pimpinan universitas antara lain Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana., M.Kes., Ph.D., serta Sekretaris Rektor, Drs. Gugup Kismono, M.B.A., Ph.D. Dalam kunjungan ini turut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara UGM dengan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tentang kerja sama di bidang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan melalui kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi.
Peninjauan Hasil Penjernihan Air oleh Tim KKN PPM UGM di Kawasan Transmigrasi (sumber: ugm.ac.id)
Melalui berbagai kontribusi yang telah UGM berikan, Rapat Koordinasi Nasional Transmigrasi 2019 yang dihadiri oleh berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, akademisi, serta pihak swasta, menghasilkan keputusan untuk menunjuk UGM sebagai tim perumus konsep green transpolitan 4.0 lintas sektor. Konsep ini mencakup kawasan trans-settlement, kawasan agro kompleks terpadu, taman technopark, unit industri UMKM, dan sarana prasarana lainnya. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan tujuan transmigrasi, yakni menambah kesejahteraan bagi warga yang melakukan transmigrasi ke suatu daerah beserta penduduk yang sudah ada di daerah tersebut agar terjadi keseimbangan dan kemerataan serta sebagai model baru smart transmigration city yang di masa mendatang dapat bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Selain itu juga sejalan dengan isi pidato Presiden terpilih dan juga Perpres No. 50/2018 tentang Koordinasi dan Integrasi Penyelenggaraan Transmigrasi yang menggarisbawahi peningkatan SDM dari segi ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam dengan peningkatan infrastruktur.
Gagasan ini dihasilkan dari kajian yang dilakukan tim multidisipliner Fakultas Geografi UGM dan KKPPPDT melalui serangkaian Focus Group Discussion selama 3 bulan dalam rangka kerja sama kemitraan dalam pengembangan kawasan yang dilanjutkan dengan FGD tematik. Anggota tim perumus lintas disiplin ini di antaranya Prof. Dr. Suratman, M.Sc bersama Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc., Dr. Djaka Marwasta, M.Sc., Dr. Sri Rum Giyarsih, M.Si., Dr. Sri Rahayu Budiani, M.Si., Surani Hasanati, S.Si, M.Sc., dan Seri Ariyati, S.Pd., M.Sc.