RCE Yogyakarta yang bersekretariat di Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu dari 146 RCE di dunia dan telah diakui sebagai anggota RCE Global yang dikoordinir oleh The United Nations University Institute for the Advanced Study of Sustainability (UNU-IAS) Jepang. Suatu networking individual/organisasi/institusi yang berkecimpung di bidang pendidikan baik formal, informal ataupun nonformal, bergerak untuk menyampaikan pendidikan yang berkelanjutan (Education for Sustainable Development) kepada masyarakat lokal dan regional yang berdampak secara global.
RCE secara global berkomitmen untuk membangkitkan, meningkatkan dan mengarusutamakan ESD dengan mengimplementasikan Global Action Programme (GAP) on ESD dengan lima area prioritas: mengembangkan kebijakan dengan pengarusutamaan pada ESD, mentransformasi pembelajaran dan lingkungan pelatihan menggunakan pendekatan “the whole-institution approach”, pengembangan kapasitas pendidik dan pelatih, memberdayakan dan memobilisasi kaum muda, dan meningkatkan solusi berkelanjutan pada tingkat lokal. Pada semua tingkat masyarakat, RCE memegang peranan penting untuk mengimplementasikan tujuan ini menggunakan pengetahuan lokal dan jejaring global. Melalui aktivitas GAP on ESD, diharapkan berkontribusi dalam pencapaian visi ke depan UN Decade of ESD, dimana setiap individu di dunia memiliki kesempatan untuk memperoleh manfaat dari pendidikan, kesempatan untuk belajar tentang nilai-nilai, tingkah laku dan gaya hidup yang dibutuhkan untuk masa depan berkelanjutan dan transformasi sosial yang positif; dan pada saat yang sama berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Global RCE Conference diadakan sebagai sarana dialog antar anggota RCE dalam pencapaian masa depan berkelanjutan. Konferensi ke 10 ini diadakan di Yogyakarta, Indonesia pada tanggal 23 – 25 November 2016, dimana Universitas Gadjah Mada berperan sebagai tuan rumah penyelenggaraan. Penyelenggaraan konferensi pertama di adakan di Jepang di tahun 2006, dilanjutkan tahun berikutnya di Malaysia, Spanyol, Kanada, Brazil, Belanda, Korea Selatan, Kenya dan Jepang. Konferensi ini memberikan kesempatan bagi berbagai pemangku kepentingan baik masyarakat, pemerintah, LSM, industri, organisasi internasional dan akademisi untuk berdiskusi, berdebat dan merumuskan strategi dan aktivitas yang menekankan kembali peran fundamental pendidikan dalam pencapaian masa depan yang berkelanjutan. Konferensi ini mencerminkan keberhasilan, tantangan dan komitmen RCE dalam pencapaian masa depan yang berkelanjutan.
10th Global RCE Conference dengan tema “Engaging with local communities for the SDGs”, dihadiri oleh lebih dari 120 peserta luar negeri dari 40 negara (9 negara di Afrika, 5 negara di Amerika, 15 negara Asia Pasifik,dan 11 negara di Eropa) dan kurang lebih 130 peserta dari Indonesia yang bertujuan untuk mengidentifikasi komitmen nyata komunitas RCE dalam mengimplementasikan GAP on ESD dan SGDs secara efektif; berbagi pengalaman dan keahlian serta berdiskusi dalam melaksanakan aktivitas yang melibatkan masyarakat dalam pencapaian masa depan berkelanjutan; memformulasikan solusi praktis dalam tantangan keseharian dengan melibatkan masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan, untuk pencapaian masyarakat tangguh; menunjukan keterlibatan multi stakeholders dalam melakukan dukungan, implementasi dan orientasi masa depan berbasis pemikiran global.
Kegiatan 10th Global RCE Conference 2016 ini dilaksanakan secara sinergi dengan 1st International Conference on Biodiversity, Food Security and Health pada tanggal 22 -23 November 2016 dan Pameran 10th Global RCE Conference Exhibition yang diikuti oleh 29 stand dari berbagai stakeholder yaitu perwakilan pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas serta lembaga sosial masyarakat. Kegiatan konferensi ini di awali dengan welcome dinner di Bangsal Kepatihan DIY pada tanggal 22 November 2016, dilanjutkan dengan sambutan oleh Rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., PhD dan Mr. Naoya Tsukamoto, Project Director dari UNU-IAS pada tanggal 23 November 2016. Sambutan juga diberikan oleh wakil gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X yang disampaikan oleh Ir. Gatot Saptadi. Acara konferensi secara resmi dibuka oleh Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan. Dr. Ir. Subandi, MSc yang pada saat itu menyampaikan pencapaian dan komitmen Indonesia dalam pencapaian SDGs. Dalam rangkaian acara konferensi selama tiga hari beberapa issue fundamental dibahas yang terbagi dalam beberapa sesi antara lain: Highlights of the RCE Community Development, Panel discussion on RCE’s reflections transformation and change through education, RCE Yogyakarta Field Visit Orientation yang meliputi wilayah pengabdian dan sinergi perguruan tinggi dengan masyarakat dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yaitu Hutan Wanagama, perkebunan coklat rakyat dan industri rumah tangga desa Bunder, Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM, desa Batik Wukirsari, Heritage Building Omah UGM, Desa Wisata Pentingsari dan masyarakat restorasi sungai Code, daerah agrowisata Kalibawang dan PT Pagilaran Samigaluh serta desa ekowisata Nglanggeran; Panel Discussion -Guides to Global Initiatives – focus on hopes for contributions from RCEs for GAP/SDGs, Reflections on Achievements, Challenges and Opportunities: yang terbagi dalam kelompok Afrika, Amerika, Asia Pasifik dan Eropa, RCEs’ Engagement with Sustainability Processes yang terbagi dalam kelompok Sustainable Consumption and Production and sustainable livelihood, Biodiversity, Ecosystem Services, and Traditional Knowledge, Climate Change and Disaster Risk Reduction, Capacity Building for Educators serta Policymakers Roundtable; RCE Assessment as Learning and Empowerment, RCEs’ Engagement with Sustainability Processes yang terbagi dalam kelompok Health, Youth, Higher Education-Driven Initiatives, TVET and Policy Support, Communication Strategy, Field trip, Panel Discussion – Hopes and aspirations in regards to the contributions of RCEs to the global sustainability agenda, Recap of the Conference dan RCE Award Giving Ceremony. Acara ditutup dengan farewell dinner di kantor dinas Bupati Sleman dan dihadiri oleh Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, M.Si.