Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kota Yogyakarta beberapa hari kemarin menimbulkan dampak yang signifikan bagi masyarakat. Salah satunya ialah bencana banjir yang kerap terjadi di daerah bantaran sungai-sungai perkotaan. Penyebabnya beragam, mulai dari timbunan sampah yang menghambat aliran air hingga besarnya volume air hujan yang tidak mampu ditampung lagi oleh sungai.
Seperti yang terjadi pada Sabtu (12 Maret 2016) banjir melanda pemukiman warga di Jatimulyo, Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta. Banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi di bagian utara Yogyakarta, sehingga mengakibatkan Kali Winongo meluap dan menggenangi perumahan warga. Dampak paling parah dirasakan oleh Kelurahan Beneran di RT 15 yang dihuni sebanyak 46 kepala keluarga yang terdiri dari 160 jiwa. Di lokasi tersebut banjir merendam pemukiman hingga satu setengah meter dan menghanyutkan dua rumah penduduk. Sebagian besar warga mengungsi ke Kantor Panti Sosial Bina Karya (PSBK), Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan ke tempat-tempat tinggi lainnya. Akibat banjir tersebut, dilaporkan tidak memakan korban jiwa. Warga desa kembali ke rumah masing-masing setelah air Kali Winongo surut pada pukul 00.05 WIB. Meskipun demikian, warga diminta untuk tetap siaga jika terjadi hujan lebat lagi yang berpotensi menyebabkan luapan air sungai. Selain kerusakan di beberapa rumah warga dan membuat jembatan desa menjadi labil, banjir tersebut juga meninggalkan lumpur bekas banjir di pemukiman warga.
Terkait dengan hal tersebut, Disaster Response Unit UGM (DeRU UGM) melakukan assessment pasca banjir pada Minggu, 13 Maret 2016 pukul 06.00 di sekitar Kecamatan Jatimulyo. Hasilnya, warga memerlukan bantuan untuk membersihkan pemukiman dari lumpur dan membuat tanggul. Sebanyak empat puluh enam orang relawan diterjunkan untuk membantu warga menanggulangi dampak banjir, yang terdiri dari DeRU (Disaster Response Unit) UGM, Paguyuban SosMas UGM, TBMM (Tim Bantuan Medis Mahasiswa) Panacea FK UGM, dan RePsiGaMa (Relawan Psikologi Gadjah Mada).
Survey lanjutan terkait dampak banjir Kali Winongo dilakukan di RT 47, 48, Badran Kelurahan Bumijo, Jetis, Yogyakarta, pada hari Kamis, 17 Maret 2016. Hal ini merupakan respon atas kabar dari masyarakat RW tersebut, terkait dibutuhkannya SDM untuk melaksanakan pembersihan lumpur akibat banjir Kali Winongo. Oleh karena itu, DeRU UGM akan terjun ke lapangan lagi pada hari Minggu, 20 Maret 2016. Bantuan dari berbagai lapisan masyarakat diperlukan agar bencana banjir tidak lagi terjadi di Kali Winongo maupun daerah lainnya.
Tim Media
DeRU UGM 2016 (Disaster Response Unit)
Arsip: