Potensi Indonesia ialah lahan di daratan yang subur, kelautan yang luas dengan kekayaan biotanya, namun tidak hanya itu, terdapat potensi bencana yang juga memengaruhi masyrakat hingga lingkungan tempat tinggal. Oleh karena itu, hadirnya Klinik Lingkungan Dan Mitigasi Bencana merupakan dukungan besar bagi kebijakan nasional Indonesia dan dunia.
Pada tahun 2010 terjadi erupsi Gunung Merapi, kejadian ini berlangsung selama lebih kurang 40 hari. Selama kurun waktu tersebut penduduk mengalami kesulitan mendapat informasi lokasi aman, dan para donator juga mengalami kesulitan dalam menyalurkan bantuan, karena tidak memiliki informasi konkrit tentang lokasi yang membutuhkan bantuan. Sejumlah mahasiswa Fakultas Geografi terutama dari Kartografi dan Penginderaan Jjauh melakukan pengumpulan data riil dan membangun sistem informasi spasial yang dapat memberikan informasi terkini mengenai jumlah korban, jenis dan jumlah bantuan yang dibutuhkan berdasarkan lokasi.
Kemudian di tahun 2010 tersebut Fakultas Geografi UGM membuat buku tentang tata ruang dan pemukiman lereng Gunung Merapi. Selain itu, bersama para dekan dan kepala jurusan Fakultas Geografi seluruh Indonesia, UGM juga menyusun modul sekolah berbasis mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan yang diluncurkan pada tahun 2011 bertepatan dengan hari Bumi yakni 22 April.
Selain Erupsi Merapi masih banyak erupsi dan bencana alam lain di Indonesia. Namun demikian, wawasan dan pemahaman masyarakat terhadap geografi sebagai ilmu tentang alam atau lingkungan masih lemah, contohnya pulau-pulau di Indonesia ada yang hilang dan direbut negara lain karena pemahaman geografi yang lemah. Begitu juga sumber daya alam Indonesia dieksploitasi negara lain karena penguasaan geografi masih kurang. Sehingga diperlukan wadah untuk kajian yang sifatnya mendukung pemerintah mengambil kebijakan, maupun menyiapkan pemberdayaan kepada masyarakat melalui peningkatan pengetahuan tentang lingkungan.
Sejak 2011 kemudian diinisiasi pembangunan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB). KLMB merupakan program riset bersama antara Kementerian LHK dan Fakultas Geografi, UGM. KLMB dibangun sebagai pusat inovasi dalam pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana berkelas dunia. Pada 26 September 2017 Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, didampingi Wakil Rektor UGM, Prof. Djagal Wiseso Marseno dan Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc., meresmikan KLMB gedung yang berlokasi di Fakultas Geografi, UGM. Kehadiran gedung laboratorium klinik lingkungan hidup ini diharapkan bisa menjadi laboratorium forensik untuk mengungkap kejahatan perusakan hutan dan lingkungan melalui penyediaan data yang lengkap, agar upaya mengungkap kejahatan dan penegakan hukum berjalan lancar.
Menteri LHK Siti Nurbaya menyatakan kehadiran pusat studi semacam KLMB sangat penting bagi Indonesia. Pertama, karena Indonesia adalah negara besar, memiliki wilayah luas, jumlah penduduk yang banyak, memiliki variasi landskap dan keanekaragaman hayati yang luar biasa sehingga diperlukan pusat-pusat studi dalam subyek lingkungan dan alam. Kedua, letak geografis Indonesia yang berada di dalam ring of fire, menjadikannya sebagai negara yang rawan akan bencana, namun sisi positifnya adalah Indonesia dianugerahi lahan yang subur, dan sumber daya alam yang melimpah. KLMB hadir untuk mengantisipasi berbagai bencana yang sewaktu-waktu melanda Indonesia. Ketiga, pada aspek pengendalian perubahan iklim, dunia internasional sangat memperhitungkan Indonesia. mendukung hal itu, kehadiran KLMB sebagai salah satu instrumen pendukung menjadi sangat penting. Oleh karena itu, gedung KLMB ini dilengkapi dengan laboratorium seperti laboratorium hidrologi (air), laboratorium tanah, laboratorium penginderaan jauh, juga ruang pertemuan “Siti Nurbaya Center” untuk menunjang kajian lingkungan hidup.
Data yang menunjang kajian juga telah tersedia di dalam KLMB, berupa berbagai hasil riset dan data tentang geomorfologi lingkungan, citra satelit, sistem informasi geografis, kartografi, dan berbagai fasilitas dan teknologi serta kantor kerja sama riset.). sehingga upaya UGM dalam mendukung pewujudan tujuan pembangunan berkelanjutan ke 15 tentang Climate Action (Perubahan iklim) sangat nyata dilakukan oleh akademisi dan pemangku kepentingan terkait.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, didampingi Wakil Rektor UGM, Prof. Djagal Wiseso Marseno dan Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc., meresmikan KLMB gedung yang berlokasi di Fakultas Geografi, UGM. Pada September 2017 (Sumber: ppid.menlhk.go.id)