• Tentang UGM
  • Simaster
  • KKN-PPM
  • Student Community Service
  • Jurnal Pengabdian
  • Mitra Pengabdian
  • Workshop UMKM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat
  • Beranda
  • Subdirektorat
    • Kuliah Kerja Nyata
      • KKN-PPM
      • SCS-CEL
    • Pemberdayaan Masyarakat
      • RCE – Yogyakarta
      • UMKM
      • TTG
      • DERU – UGM
      • Wilayah Binaan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Data & Informasi
  • Publikasi
  • Tentang
    • Sekilas DPkM
    • Struktur Organisasi
    • Kontak
  • Beranda
  • Berita Utama DPkM
  • Mahasiswa UTS Sydney Ikuti Culture Day di Unit KKN-PPM Seyegan: Belajar Gamelan dan Warisan Budaya

Mahasiswa UTS Sydney Ikuti Culture Day di Unit KKN-PPM Seyegan: Belajar Gamelan dan Warisan Budaya

  • Berita Utama DPkM, KKN, Pemberdayaan Masyarakat, Pengumuman KKN, SDGs 1 : Menghapus Kemiskinan, SDGs 17 : Kemitraan untuk mencapai tujuan, SDGs 4 : Pendidikan berkualitas (quality education)
  • 28 Juli 2025, 14.01
  • Oleh: jokow
  • 0

Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (DPkM UGM) bersama Koordinator Wilayah KKN Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan monitoring dan evaluasi (monev) KKN-PPM Periode II di Seyegan, Sleman (16/7). Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada, tetapi juga melibatkan tujuh mahasiswa internasional dari University of Technology Sydney (UTS), Australia. Monev kali ini bertepatan dengan pelaksanaan Culture Day, sebuah acara yang merayakan tradisi dan adat istiadat lokal, sebagai bentuk partisipasi mahasiswa dalam menghormati warisan budaya.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., selaku Kepala Subdirektorat KKN-PPM UGM. Dalam arahannya, Prof. Nanung menekankan pentingnya menjadikan KKN sebagai ruang pembelajaran multidimensi, pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya berjalan beriringan. “Melalui pengabdian ini, mahasiswa tidak hanya memberi, tetapi juga belajar dari kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat,” tuturnya.

 

Salah satu momen utama dalam kegiatan ini adalah penampilan seni karawitan, yaitu pertunjukan musik tradisional Jawa yang dibawakan oleh warga dan pelaku seni lokal. Seusai pertunjukan, para peserta Culture Day diberikan kesempatan untuk mempelajari langsung cara memainkan alat musik gamelan. Tujuh mahasiswa internasional asal UTS Australia tampak antusias mengikuti sesi pelatihan di bawah bimbingan seniman lokal Margoagung, mereka belajar memainkan instrumen seperti saron, kenong, dan gong.

Pengalaman ini menjadi momen berkesan bagi para mahasiswa internasional. Mereka tidak hanya menyaksikan, tetapi juga ikut mencoba memainkan gamelan secara langsung. “Bermain  gamelan ternyata tidak mudah, bukan sekadar memukul, tetapi butuh fokus penuh. Saya baru sadar, ini cukup sulit,” ungkap Valerie. Sementara itu, William menambahkan bahwa proses memainkan gamelan memberikan efek menenangkan baginya. “Sebenarnya, ini sangat menenangkan. Rasanya mirip saat saya membatik, masuk ke dalam ritme dan suasana yang membuat kita lupa hal-hal di sekitar. Kita jadi benar-benar fokus, itu membuat saya merasa rileks,” terang William.

 

 

Kolaborasi antara UGM dan UTS mencerminkan semangat kemitraan global dalam pendidikan, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Dengan melibatkan mahasiswa internasional dalam praktik budaya lokal, program ini mendorong saling menghormati terhadap budaya yang beragam. Ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mempromosikan pendidikan berkualitas dan mendorong kemitraan global.

Acara ini juga berfungsi sebagai platform untuk pertukaran budaya, di mana tradisi lokal dibagikan kepada mahasiswa internasional, memperkaya pemahaman mereka tentang warisan budaya Indonesia yang kaya. Inisiatif semacam ini sangat penting di negara berkembang, di mana pendidikan dan pelestarian budaya dapat berdampak signifikan pada pengembangan masyarakat dan kohesi sosial.

Sesi gamelan tidak hanya memberikan pengalaman belajar langsung tetapi juga menciptakan kenangan dan persahabatan yang langgeng di antara para mahasiswa. Immersi budaya semacam ini sangat penting dalam membangun komunitas global yang lebih inklusif dan saling memahami.

Sebagai kesimpulan, acara Culture Day di Seyegan merupakan kesuksesan yang luar biasa, menampilkan keindahan budaya Indonesia melalui gamelan dan mendorong kolaborasi internasional dalam pendidikan. Acara ini menyoroti pentingnya pelestarian warisan budaya sambil mempromosikan kemitraan global, yang pada akhirnya berkontribusi pada pencapaian SDGs di negara berkembang.

 

Penulis/Editor: Dn Halimah, Aray/Dn Halimah,  Liputan: Aray dkk, Sumber Foto: Tim Humas DPkM UGM

Tags: SDGS 1:Tanpa Kemiskinan SDGS 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan SDGS 4: Pendidikan Berkualitas

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Link



Universitas Gadjah Mada

Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Gadjah Mada

Jl. Pancasila Bulaksumur UGM, Blok G7,
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62-274-552432
  +62-274-6492082, +62-274-6492083

whatsapp : 08112576939 (KKN)

 dit.pengabdian@ugm.ac.id
 Sekretariat DPKM : sekdit.dpkm@ugm.ac.id
Telepon Internal UGM : 82488(Sekretariat), 82486(KKN), 82490(Pemberdayaan Masyarakat).

 

Tentang DPKM

  • Sekilas DPKM
  • SOTK
  • Statistik

Tautan

  • LPPM-UGM
  • Publikasi
  • PIAT
  • Sekretariat RCE Yogyakarta
  • Instagram Pengabdian UGM
  • Instagram KKN UGM
  • YouTube KKN
  • KNPPM UGM

© Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju